Skip to main content

Logika Manusia vs Janji Tuhan (part 2)

Yang belum baca part 1-nya, bisa baca di sini ya :D

Oke, kemarin kita udah bahas gimana logika manusia sering banget mengalahkan janji Tuhan kepada mereka, sering banget kita lebih bergantung pada logika kita sendiri dibanding janji setia penyertaan Tuhan. Nggak cuma kita kok, tokoh-tokoh di Alkitab juga ada yang begitu.

Nah, kalau kemarin kita udah lihat contoh-contoh “buruk”nya, yuk sekarang kita lihat tokoh-tokoh dalam Alkitab yang imannya patut dikasih jempol, karena patuh pada perintah dan janji Tuhan, meskipun perintah dan janji tersebut kedengarannya nggak masuk akal.


1. Abraham
Nggak usah ditanya lah ya gimana imannya Abraham. Waktu Tuhan suruh Abraham pergi dari Ur-Kasdim, Tuhan nggak ngasih tahu kan ke mana Abraham sebenarnya harus pergi? Tuhan cuma bilang:

"Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.” (Kejadian 12:1)

Ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu! Di mana? Nggak tahu! Kapan nyampenya? Nggak tahu juga! Tapi Abraham nurut!

Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya. (Kejadian 12:4)

Sekarang coba bayangin, ada sahabatmu, temen yang udah kamu kenal dan percaya, tiba-tiba ngajak kamu pergi ke suatu tempat. Waktu kamu tanya mau ke mana, dia cuma bilang, “Udah, ikut aja.. percaya deh sama aku!” Kemungkinan besar kamu bakal ikut dia kan, walau kamu nggak tau dia mau ajak kamu ke mana? Kenapa? Karena kamu percaya sama dia! Kamu tahu, dia nggak bakal bawa kamu, sahabatnya, ke tempat-tempat yang buruk atau berbahaya.

Nah, kalau sama manusia (yang bisa jahat) aja kita bisa percaya, kenapa kita nggak bisa percaya sama Tuhan yang jelas-jelas mahabaik, saat dia suruh kita lakukan sesuatu atau pergi ke suatu tempat? Kenapa malah logika kita yang seringkali bicara? “Di sana kan nggak enak, Tuhan, aku nggak punya temen…”, “Kalau aku nanti gagal, gimana, Tuhan?”, dan banyak alasan lainnya. Stop making excuses, friends. Abraham nggak berdebat sama Tuhan, nggak negosiasi, nggak banyak cingcong! Dia pergi seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya, karena dia percaya sama janji Tuhan :)

“Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” (Kejadian 12:2-3)

Dan siapa yang sekarang berani bilang bahwa Tuhan nggak menepati janji-Nya itu?

2. Nuh
Kurang nggak masuk akal apa nih perintahnya Tuhan ke Nuh? Disuruh bikin bahtera karena Tuhan bilang bakal mendatangkan air bah ke bumi! Padahal saat itu, yang namanya hujan aja belum pernah diturunkan ke bumi lho!

Belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa pun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi. (Kejadian 2:5)

Bisa dibayangin, pasti Nuh bengong waktu Tuhan menyebut-nyebut air bah, hujan, dan sebagainya. Pasti dalam hati dia mikir, “Hujan itu apa sih, Tuhan?”

But yes, he didn’t argue, he didn’t confute… he obeyed! Dan bukan cuma patuh aja lho, tapi Nuh juga bikin bahteranya SAMA PERSIS dengan apa yang disuruh Tuhan :)

Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya. (Kejadian 6:22)

It’s not easy to obey God.
It’s hard to obey Him exactly as He commanded us.
And it’s even harder to obey Him exactly as He commanded us, when His command seems irrational.

But Noah did it. And so should we.

Masih banyak lagi tokoh-tokoh dalam Alkitab yang menunjukkan iman mereka terhadap janji Allah (bisa baca selengkapnya di Ibrani 11 ya :D) Iman yang mengalahkan logika, tapi bukan iman yang ngawur, karena mereka tahu kepada siapa mereka percaya, dan mereka yakin bahwa Dia berkuasa (2 Timotius 1:12)

And here comes the question… jadi kita nggak perlu pakai logika kita? Ya bukan gitu, atuh! Tuhan sudah kasih kita logika, pasti ada tujuannya! Supaya kita nggak seperti robot (yang selalu dikendalikan), tapi juga nggak seperti binatang (yang nggak nggak bisa mengendalikan dirinya, hingga harus dikendalikan dengan tali kekang).

Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang. (Mazmur 32:9)

Tapi, yuk kita contoh Rasul Paulus:

Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus. (2 Korintus 10:5)

Logika bisa menjadi keangkuhan manusia, dan membuatnya menentang pengenalan akan Allah, (termasuk memercayai janji-janji-Nya), tapi, seperti Paulus, Abraham, dan Nuh, kita bisa menundukkan segala logika kita di hadapan Kristus dengan memercayai janji penyertaan-Nya, dan justru menggunakan logika kita itu untuk memuliakan-Nya :)


Tuhan memberkati!

Comments

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566