Skip to main content

Fancil's Farewell

One of my komselmate, Fanny Koe (alias Fancil alias Fandud) bakal melanjutkan studi ke Australia, so hari Senin kemarin dia bikin acara farewell di Medzs Orchard Central.

Oya, Medzs itu restoran yang menyediakan makanan Mediterania (jadi masakan dari Italia, Prancis, Turki, Spanyol, dan sekitarnya), dan konsep restorannya sama seperti Marche (restoran Swiss di 313 Somerset), di mana tiap pengunjung yang datang bakal dikasih satu kartu, yang bakal digesek di tiap stan di mana kita beli makanan, untuk diinput data makanan apa aja yang dibeli pemegang kartu itu. Nanti, pas mau keluar restoran, baru kartu itu dibawa ke kasir, untuk dilihat makanan apa aja yang udah kita beli, dan berapa yang harus kita bayar.

Nih, kartunya kayak gini…


Kalau kartu ini hilang, kudu bayar S$ 100 lho -_-

Eh kok jadi bahas kartu Medzs, harusnya bahas farewell yah? Wekekek.

Nah, kita makan-makan deh di Medzs. Tentu aja yang diundang para anggota ACT (cocok banget dah sama namanya, Ai Ciak Terus :p) which were saya, Andy, Jovi, and Epi (Didi sama Daniel nggak bisa datang). Terus ada juga anggota GO (Cecil, Adi, Fanie, Ani, Kenny, Rayner, Andrew, and Felix).

Saya makan ini nih… roast chicken!


Terus makan rosti with sour cream and sausages! (Rosti = semacam parutan kentang yang didadar ala omelet)


Dan dessertnya… waffle with mangoes and chocolate ice cream! Nyam!


Ya, ya, I know, I ate too much… -_-

Anyway, ini beberapa foto di acara farewell itu, yang saya bajak dari FB Felix :D



Ini ACT ngasih kado scarf biru buat Fancil. Seneng banget pas dia bilang, “Eh padahal tadinya aku mau beli scarf lho! Dan kok kalian tau sih aku suka warna biru?” Yay!


Sebelum pulang, tentu aja kami foto-foto dulu di depan Medzs!


Meski belum lama kenal, tapi udah berasa sedih bakal pisah sama Fancil :( Orangnya lucu, polos, humble, apa adanya, nggak neko-neko… nice to know her banget deh pokoknya!

Baik-baik ya, Ncil, di Ausie sana. Tetap hidup menyenangkan hati Tuhan dan jadi berkat bagi sesama *hugs*


PS: Maafkan kekucelan muka dan rambut saya. Itu baru pulang kuliah langsung ngibrit ke Orchard bok! :p

Comments

Popular posts from this blog

Djarum Indonesia Open Super Series 2008

Aaaahhh senangnyaaaaaa! Kemarin pas pulang, lihat papan reklame di pertigaan dekat kantor sudah diganti, dengan iklan Djarum Indonesia Open Super Series 2008! Yang bikin senang, di situ ada tulisan: SAKSIKAN HANYA DI TRANS7 ! Bakal ditayangin di tipi! Hahahahaha senangnyaaaa! Padahal, kemarin-kemarin saya sempat pesimis, karena Juni ini kan juga ada Euro 2008, dan takutnya nggak ada stasiun TV yang mau ambil resiko untuk menayangkan Djarum Indonesia Open Super Series karena gaungnya pasti kalah dari Euro. Tapi ternyata Trans7 baik hati sekaliii! YESSSS ! Oya, bagi yang nggak tau, Djarum Indonesia Open Super Series 2008, atau lebih populer dengan Indonesia Open, adalah turnamen bulutangkis yang bakal diadakan di Gelora Bung Karno mulai 17-22 Juni 2008. Super Series sendiri diadakan 12 kali dalam setahun, di negara-negara seluruh dunia, mulai dari Malaysia, Korea, Inggris *a.k.a All England*, Swiss, Singapura, Indonesia, Jepang, China *pasteenyaa! Dua kali, malah!*, Denmark, Prancis...

Rekor!

Hihi… Sabtu kemarin saya bikin rekor ! Bukaaan, bukan rekor beli sepatu lima pasang dalam sehari *segila-gilanya saya, kayaknya nggak mungkin segila itu deh *, tapi rekor dalam mengetik ! Jadi, setelah target untuk menyelesaikan sekuel Dylan selama liburan kemarin gagal *baca ceritanya di sini *, saya nekat menggarap hingga selesai hari Sabtu kemarin! And I did it! Total, saya mengetik 30 halaman dalam semalam! Non-stop ! Bahkan nggak jalan-jalan ke ruang makan untuk ambil camilan, nggak diselingi main The Sims , nggak sambil usil ngedit foto di potosop... Pokoknya ngetik terus sampai jam tiga pagi ! Dan kata-kata yang kuketik itu seolah sudah terprogram di otak, hanya tinggal ditumpahkan lewat kibor laptop saja! Bener-bener rekor deh... 30 halaman ! Gilaaa... begitu selesai , tangan langsung kaku! Capek banget! But the satisfaction ... I could not describe it. Puas bangeeeettt ! Yah, apalagi ini naskah yang memang sudah saya harapkan bisa secepatnya dikirim ke penerbi...

One Last Chance

With a grateful heart, I proudly present you my 11th book: Adrienne Hanjaya, novelis muda berbakat yang buku-bukunya selalu bestseller, mempunyai satu prinsip: Tak boleh ada patah hati yang tak menghasilkan royalti. Setiap kisah cintanya yang berantakan selalu dituangkan Adrienne dalam naskah. Semuanya. Dengan nama tokoh pria yang sering kali menggunakan nama sebenarnya, dengan ending buruk bagi si tokoh pria dan kebahagiaan bagi si tokoh wanita. Adrienne berpendapat, para pria itu layak mendapatkannya karena telah menyia-nyiakan cintanya. Sampai akhirnya, Adrienne bertemu Danny Husein, calon dokter muda yang bahkan sempat dikiranya too good to be true . Kali ini Adrienne mengira akhirnya ia bisa menulis novel roman yang berakhir dengan tokoh pria dan wanita bahagia bersama. Tapi perkiraan Adrienne salah. Salah satu cowok yang pernah dijadikan tokoh novelnya memberitahu Danny tentang prinsip menulis Adrienne. Bagaimana reaksi Danny mendengar itu? Apakah ia memilih meninggalka...