Skip to main content

Starbucks

Nggak, saya nggak bakalin soal Strabucks yang ngetop itu. Ini… cerita soal banyolan saya and my sob, Dessy
Jadi begini, band adik saya, Banana, kan hari Minggu kemarin main di Stadion Tambaksari, acaranya Suzuki. Kirain cuma manggung biasa aja gitu, taunya dia ikutan kompetisi jingle band Suzuki. Yep, yang iklannya pakai lagunya Ungu itu lho.
Terus, ternyata ada juga band Excelsi *yang mengalahkan Banana dengan jadi juara 1 plus juara favorit di kompetisi X2 Battle Band SBO TV dua minggu lalu, remember?* di kompetisi jingle Suzuki itu.
Dan tau nggaaaa… ternyata Excelsi menang lagi di kompetisi jingle Suzuki kemarin!!! Dapet dua setengah jeti!!!
Banana? Nggak dapet juara sama sekali, cuma dibayar honor maennya *btw, berasa aneh nggak sih, ikut kompetisi malah dibayar, ya? *
Terus saya kan cerita sama Dessy soal Excelsi-Banana itu by SMS, dan Dessy berkomentar “Hehhh? Pisang lagi-lagi dikalahkan kopi? ” --> ini gara-gara saya suka keliru menyebutkan Excelsi dengan Excelso, maka saya dan Dessy jadinya mengibaratkan Banana = Pisang dan Excelsi = Kopi.
Terus, saya iseng aja gitu bilang ke Dessy, “Harusan band adik gue namanya ganti jadi Starbucks! Kan lebih ngetop dari Excelso! Ehh.. Excelsi!”
Ngakak lah kita berdua, wakakakak.
Jangan-jangan emang bener nih, Banana harus ganti nama jadi Starbucks, biar popularitasnya bisa ngalahin Excelso, ehh.. Excelsi

PS: tapi saya saluuuutt banget lho sama Excelsi, band SMA udah sangat berprestasi begitu, hebaaatt!

Comments

Popular posts from this blog

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566

One Last Chance

With a grateful heart, I proudly present you my 11th book: Adrienne Hanjaya, novelis muda berbakat yang buku-bukunya selalu bestseller, mempunyai satu prinsip: Tak boleh ada patah hati yang tak menghasilkan royalti. Setiap kisah cintanya yang berantakan selalu dituangkan Adrienne dalam naskah. Semuanya. Dengan nama tokoh pria yang sering kali menggunakan nama sebenarnya, dengan ending buruk bagi si tokoh pria dan kebahagiaan bagi si tokoh wanita. Adrienne berpendapat, para pria itu layak mendapatkannya karena telah menyia-nyiakan cintanya. Sampai akhirnya, Adrienne bertemu Danny Husein, calon dokter muda yang bahkan sempat dikiranya too good to be true . Kali ini Adrienne mengira akhirnya ia bisa menulis novel roman yang berakhir dengan tokoh pria dan wanita bahagia bersama. Tapi perkiraan Adrienne salah. Salah satu cowok yang pernah dijadikan tokoh novelnya memberitahu Danny tentang prinsip menulis Adrienne. Bagaimana reaksi Danny mendengar itu? Apakah ia memilih meninggalka...

Rekor!

Hihi… Sabtu kemarin saya bikin rekor ! Bukaaan, bukan rekor beli sepatu lima pasang dalam sehari *segila-gilanya saya, kayaknya nggak mungkin segila itu deh *, tapi rekor dalam mengetik ! Jadi, setelah target untuk menyelesaikan sekuel Dylan selama liburan kemarin gagal *baca ceritanya di sini *, saya nekat menggarap hingga selesai hari Sabtu kemarin! And I did it! Total, saya mengetik 30 halaman dalam semalam! Non-stop ! Bahkan nggak jalan-jalan ke ruang makan untuk ambil camilan, nggak diselingi main The Sims , nggak sambil usil ngedit foto di potosop... Pokoknya ngetik terus sampai jam tiga pagi ! Dan kata-kata yang kuketik itu seolah sudah terprogram di otak, hanya tinggal ditumpahkan lewat kibor laptop saja! Bener-bener rekor deh... 30 halaman ! Gilaaa... begitu selesai , tangan langsung kaku! Capek banget! But the satisfaction ... I could not describe it. Puas bangeeeettt ! Yah, apalagi ini naskah yang memang sudah saya harapkan bisa secepatnya dikirim ke penerbi...