Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2012

Xplode's 4th Anniversary

Xplode (the youth community at my church here) celebrated its 4 th birthday last week! Tapi saya baru sempat posting ceritanya sekarang :D Anyway, saya jadi salah satu MC di acara itu, bareng sama Andrew. Pengalaman pertama jadi MC, dan yang tadinya berencana pakai bahasa Indonesia, tiba-tiba berubah harus pakai bahasa Inggris karena ada beberapa tamu yang bukan orang Indonesia (FYI, gereja saya di sini jemaatnya orang Indonesia semua :D). Duh, nervousnya jadi double! But thanks to my partner Andrew yang sudah berhasil menutupi semua awkward moments saya dengan banyolan-banyolannya. Almost everyone thought that he’s a professional MC! In fact, that was also his first time hosting an event, just like me! *nyembah* Oya, untuk anniversary kali ini, kita pakai tema Unity in Love, and what’s special is that… we had fine dining at our church hall!  The Menu Apa lagi yang spesial? Semua makanan hari itu dimasak dan dihidangkan oleh our cell group leaders, who dressed in

Grew Worse

Bulan lalu, finance saya agak berat :p Berhubung akhir Februari itu waktunya untuk bayar uang kuliah untuk semester berikutnya, dari awal bulan saya sudah bertekad, bahwa kalau bisa bulan Februari saya nggak ganggu ortu saya dengan minta biaya hidup banyak-banyak. Kalau bisa, biaya hidupnya nggak minta sama sekali deh, yang berarti… harus nyari duit sendiri. Saya mulai menyusun rencana, kira-kira dari sumber mana saja saya bisa dapat pemasukan untuk membiayai hidup saya bulan itu. Berhubung saya bantuin teman saya jadi runner property agent (merekomendasikan orang-orang yang lagi cari kamar, rumah, dsb ke dia, dan kalau gol dapat komisi), saya menargetkan beberapa prospek klien saya bulan itu untuk gol. Saya juga menggadang-gadang novel terbaru saya kontraknya turun bulan Februari, supaya DP-nya juga bisa turun.  But, then… Tuhan berkehendak lain. Klien saya nggak ada yang gol sama sekali! :)) Dan perkiraan saya bahwa DP novel baru bakal turun bulan kemarin pun meleset. Lebih par

Love Me, Please

Malam ini, dalam perjalanan pulang, ketika bus yang saya tumpangi berhenti di sebuah halte, saya memandang keluar dan mendapati sebuah adegan yang membuat otak saya berpikir. Dua orang berpelukan di halte, jenis pemandangan yang sudah sering saya jumpai di Singapore (meski saya tahu saya tak akan pernah terbiasa melihatnya, sama seperti saya tak akan pernah terbiasa melihat orang kissing di tempat umum). Sang cowok, berpotongan rambut ala artis-artis Korea namun dengan dandanan serba hitam, membelai perlahan punggung ceweknya, sementara sang cewek, yang memakai tank top dan hot pants, menggelendot mesra di leher sang cowok, seolah-olah, kalau meniru kata Pitbull dan Ne-Yo di lagu Give Me Everything (I accidentally heard this song this afternoon while I was in an apparel store, and I couldn’t do anything but shook my head)… “we might not get tomorrow.” Cukup lama saya memerhatikan pasangan itu sambil berpikir, betapa manusia sangat haus akan perasaan ingin dicintai, sampai kad