Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2012

Appreciation Night

I was in charged of arranging my church’s Appreciation Night last week.  Well, the main idea of this Appreciation Night thing was to reward all of the church’s servants (activists) for all that they’ve done for the church. In the past, the appreciation used to be given during church’ anniversary, but this year my pastor would like to conduct it separately, so yeah, I was a lil bit nervous (yet, excited) when appointed as the PIC, because it would be the first Appreciation Nite at my church :p  We had a fine dining at the church hall (BIG thanksss to Ci Sophia, Ci Dessy, Ci Ayong cs and of course our PastorChef Ko Yakub for managed the dining tables plus prepared the foods, I really couldn’t ask for more :D) while special guest star gospel-singer Jason sang for us, continued by Praise & Worship session led by our MC plus WL, Wiwin. Church hall magically transformed into Ritz Carlton's ballroom :p Ubercute fruits dessert by Ci Dessy :) "Impo

Shut Up and Listen!

Saya lagi khawatir mikirin satu hal: Final Exam Managing Organisational Flexibility (MOF) saya minggu lalu.  FYI, untuk lulus subject ini, persyaratannya ada dua: Kita harus dapat total nilai 50% dari total 100%, DAN Untuk setiap assesment yang bertanda “Invigilated”, kita harus minimal dapat 40%. Jadi, misalnya saya dapat nilai maksimal untuk Beer Game dan Learning Journal, kan udah 50% tuh, tapi saya belum tentu lulus karena harus dapat masing-masing minimal 40% dari Midterm dan Final Exam. Hehe, bingung nggak ngitungnya? Nih contohnya… untuk Final Exam kemarin nilai maksimalnya 25 marks, saya harus dapat 40% x 25 marks = 10 marks. Nah, Final Exam kemarin ada 2 section: MCQ (Multiple Choice Question), consisted of 22 questions, worth 0.5 marks each. Maximum marks for MCQ section is 22 x 0.5 = 11 marks. Essay, consisted of 1 question, worth 14 marks. Salah saya adalah, waktu ngerjain ujian ini saya kira waktunya 2 jam 10 menit, tapi ternyata… cuma 1 jam 1

Forgiven

Duluuuu banget, ada satu-dua dosa di masa lalu saya yang selalu mencoba untuk mengusik saya kembali. Saya tahu, itu salah satu bentuk intimidasi iblis, di mana dia selalu ingin membuat saya, dan kita semua, meragukan akan anugerah pengampunan Allah. Iblis ingin membuat kita ragu, “Benarkah Tuhan mengampuniku semudah itu? Hanya dengan aku percaya pada Yesus?” Nah, dari Alkitab kita bisa melihat, bahwa dosa “afraid of not being forgiven” ini sudah ada dari duluuu banget. Saudara-saudara Yusuf – setelah ayah mereka, Yakub, mati – merasa ketakutan karena diusik oleh dosa-dosa masa lalu mereka, yaitu menjual Yusuf kepada pedagang budak.  Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya." (Kejadian 50 : 15) Bukan cuma takut Yusuf belum benar-benar mengampuni mereka, mereka juga sudah merancang sebuah siasat untu

Blessed to be a Blessing

Beberapa minggu yang lalu, saat sedang iseng men-search diri saya sendiri di Twitter (yes, I do this quite often, so… beware! :p) saya menemukan tweet yang bunyinya kira-kira begini, “Terima kasih Kak Stephanie Zen, kamu telah menjadi inspirasiku dalam menulis.” Waktu membaca tweet itu, rasanya hati saya jadi hangaaaaat banget. And the warmth I felt is different with the one that I usually feel when someone praised me, also through Twitter, “Novelnya bagus.” Mengetahui karya kita disukai, itu satu hal. Tapi mengetahui bahwa karya kita, atau diri kita, bisa menginspirasi dan menjadi berkat bagi orang lain, itu hal yang berbeda. Karena tweet ini, saya mengerti betapa indahnya janji Tuhan pada Yakub: All peoples on earth will be blessed through you and your offspring. (Genesis 28 : 14 NIV) All peoples on earth will be blessed through… not only you, but ALSO through your offspring! Wasn’t this promise amazing? And God longs to give you the same promise as He

Live to the Hilt

Yuk dibaca dulu ayat yang ini… When Abram was ninety-nine years old, the Lord appeared to him and said, "I am God Almighty; walk before me faithfully and be blameless.” (Genesis 17 : 1 NIV) Waktu baca ayat ini, saya sempat bengong. Bukannya apa-apa, tapi perintahnya Tuhan ke Abraham itu lho… “walk before me faithfully and be blameless”! Hmm, okay, walk before Him faithfully bisa lah ya… but be blameless (atau terjemahan Indonesianya “tidak bercela”)? How come? Aren’t we all sinners? Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. (Roma 3 : 23) Jadi, gimana mungkin Tuhan menuntut Abraham untuk be blameless alias hidup nggak bercela? Tapi, saya lalu coba bandingkan dengan Alkitab versi terjemahan lainnya… *Intermezzo dikit, satu hal yang saya sukai, dan sangat saya syukuri, tentang Alkitab adalah… ada begitu banyak terjemahan Alkitab yang tersedia, sangat mudah diakses – just a single click away in YouVersion, anytime, anywhere! – dan kita seb

Valentine!

First of all… Happy Valentine’s Day! :D Saya merayakan Valentine dengan dinner romantis… berlima belas! :)) Thanks to Felix yang udah koordinir Valentine Dinner for The Jojoba (alias Jomblo-Jomblo Bahagia – meski nggak semua pesertanya jomblo karena ada dua yang pacarnya di Indonesia dan satu lagi yang… hihihi, sudahlah) di Medzs at Orchard Central.  Anyway, semua yang ikutan dinner teman-teman gereja saya di sini, and it was totally FUN! Kita pada meng-hacked BB satu sama lain (cara yang aneh untuk merayakan Valentine sih -_-) dengan cara mengganti display name dan status. Saya juga jadi korban, padahal BB cuma ditinggal sebentar buat ambil makanan. Bener-bener deh ya, kalau lagi sama anak-anak Xplode, do not leave your BlackBerry unattended! Lihat nih display name saya… Selama dua tahun lebih pakai BB ini, saya nggak pernah sekali pun ganti display name (ya cuma Stephanie Zen gitu), eeh cuma dalam dua belas menit di tangan Felix, Kenny, dan Jovi, sudah tiga kali ganti dis