Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2011

Perkara Kecil

Kemarin gara-gara bosan belajar (hehe), saya akhirnya tweetwalking (semacam blogwalking, tapi yah instead of blog, ini jalan-jalan ke beberapa akun twitter gitu :p), lalu terdampar di akun twitter idola saya zaman SMP… Vanness Wu! Yup, Vanness si personel F4, yang dulu main Meteor Garden dengan rambut gondrong lurus belah tengahnya yang khas itu…  Wuakakak! Foto ini nggak nahan! Jadul abesss! Vanness yang dulu saya ngefans karena, to be honest (oh pleaseee, admit it!) dia satu-satunya personel F4 yang bisa nyanyi! :p Vanness yang… belakangan sering dipanggil salah satu gereja di Indonesia untuk berbagi kesaksian tentang bagaimana Yesus telah mengubah hidupnya :) Nah, di twitter Vanness ternyata ada link ke website pribadinya . Keren deh webnya, dia juga sering update foto, video, dan posting di situ. Here’s the screenshot of the homepage:  Saya scrolling lah ke postingan-postingan lama dia, and you know what? Saya bengong, karena nyaris di setiap postingannya, dia sel

Break The Spell is Released!

Ladies and gentlemen... Break the Spell is finally available on the market! *nari samba* Pemesanan bisa di sini atau sini ya, sekalian dengerin teaser lagu-lagunya. My favorite tracks are Gone Too Soon and Start of Something Good :) Nih ada sedikit curhat Chris Daughtry tentang track Gone Too Soon: “The song is about realizing that today could have been the day that someone would be blowing out the candles. It just hit me pretty hard. I remember playing the demo for my brother and I turned around and he was bawling. I didn't realize that my brother’s wife had suffered a miscarriage years before. It was a pretty emotional moment.” Hikssss, sedih banget :(( Nggak sabar untuk dengerin full tracknya! *sambil siap-siap tisu sekotak buat jaga-jaga in case mewek :p* Anyway, menurut review dari amazon.com, lirik-lirik lagu di Break The Spell ini lebih "dalem" lho dibanding dua album Daughtry yang terdahulu. Gilew, I adore Daughtry for their music, vocal, and l

The Two Wishes

One my favorite quotes is… “Whatever God wants us to do, He takes the responsibility for providing for it to be done.” Berkali-kali hal itu terbukti dalam hidup saya lho. Kalau Tuhan berkehendak atau berkenan, dan memang sudah waktu-Nya, semua jadi mudah dan lancar aja gitu, malah kadang membuat saya heran dan mikir, “Kok bisa begini, ya?”. Luar biasa, kan? :)  Nah, berdasarkan pengalaman beberapa kali itu, awal tahun ini saya mengajukan dua wishes sama Tuhan, yang berkaitan dengan talenta yang sudah Dia berikan pada saya dalam bidang menulis. Pertama, saya pengeeeen banget bisa nulis buku rohani, khususnya untuk remaja cewek atau perempuan muda. Yah, seperti buku-bukunya Michelle McKinney Hammond, gitu. Penghalangnya? Saya cuma orang awam dalam bidang ini (buku rohani), saya nggak punya pengetahuan Alkitab yang mendalam, dan saya nggak mau kalau karena keterbatasan pengetahuan saya akan Alkitab itu, saya jadi asal saja menafsirkan ayat-ayat Alkitab untuk buku ini.

Sakit Gigi dan BlackBerry

Kemarin-kemarin ini, ada dua kejadian yang menimpa saya, dan berhubung “pesan”nya satu, jadi saya postingnya digabung aja ya :D Minggu lalu, saya sakit gigi. Kayaknya gigi ada yang bolong gitu, dan gusinya jadi cenut-cenut. Buat yang belum tahu, berobat gigi di Singapore itu muahaaaaalnya luar biasa. Dulu sebelum saya berangkat ke sini, teman saya, Ce Eka, sudah mewanti-wanti, “pokoknya di Singapore JANGAN SAMPAI sakit gigi, soalnya MAHAL!”Dulu Ce Eka pernah habis sampai S$ 2000 (kurang lebih Rp 14 juta, dengan kurs S$ 1 = Rp 7.000 *jduerrrr!*) cuma gara-gara sakit gigi! Untung bisa diklaim ke kantor -_- Nah, kalau WNI di sini sakit gigi, banyak yang beli tiket pesawat ke Jakarta or ke Batam, terus berobat ke sana, karena jatuhnya tetap lebih murah dibanding harus berobat di Singapore! -_- Jadi kemarin pas sakit gigi, saya udah cari-cari info gitu tentang biaya berobat di sini, dan ternyata memang amit-amiiiit mahalnya! Kontrol ke drg-nya aja bisa habis S$ 350, belum

Grace, Serve, and Sacrifice

Dua hari ini saya berasa "dihajar" habis-habisan dengan pesan tentang grace (kasih karunia), serve (melayani), dan sacrifice (berkorban). Semua renungan yang saya baca, lagu yang saya putar, beberapa tweet yang masuk ke timeline saya… semuanya mengarah ke tiga pesan ini. And I believe, there is no such thing as coincidence. Saya pernah merasa begini beberapa kali. I mean, selama jangka waktu tertentu Tuhan ingatkan saya akan satu hal, dan itu kayak dikejar-kejar gitu lho. Kepikiraaaaaaan terus. But I don’t mind sih, hehe. It’s comforting to know that He, through Holy Spirit, is still willing to talk to me. But, how I would respond to his voice, it depends on me.  Ada kalanya saya sibuuuk banget (kayak sekarang, di mana assignment minta ampun banyaknya, tiap minggu ada deadline, belum lagi udah mulai midterm tests period, terus naskah juga banyak yang udah lama dianggurin *sigh*), dan saya rasanya pengen bilang, “Aduh, Tuhan, jangan sekarang deh… nanti aja ya, sekarang

Missing the Mark!

Nilai saya term lalu baru keluar akhir Oktober kemarin. And sadly to say… they do not meet my expectations. Huehehe. Term lalu saya ambil empat subject, which were Customer Experience Management, Personal and Professional Skills, Accounting for Decision Making, sama Business Negotiations. Nah, tiap subject punya beberapa assesment, kayak test, quiz, assignment, project group, dan tentu saja… final exam. Final exam yang punya kontribusi paling besar di nilai akhir, antara 40-50%. Jadi misalnya nilai untuk assesment lain lumayan oke, tapi final exam jeblok, nilai akhir juga pasti ikut jeblok.   Oya, assesment grades di kampus saya dibagi seperti ini:   High Distinction (HD atau nilai A): 85% - 100% Distinction (D atau nilai B): 75% - 84% Credit (C atau nilai C): 65% - 74% Pass (P atau sekedar lulus): 50% - 64% Di bawah 50%, otomatis failed alias harus ngulang subject itu lagi term berikutnya. Nah, assesments saya sebelum final exam puji Tuhan cukup bagus, kisaran Dist