Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2008

(Only) One Gold

Akhirnya, kita “hanya” dapat satu emas di Olimpiade Beijing 2008. Ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir kalah dari ganda Korea, Lee Hyo Jung/Lee Yong Dae di final. Saya sediiiiiiiiiiihhhhh! Sampai cuma bisa bengong di depan TV waktu mereka kalah. Huhuhu nggak rela rasanya. Nova/Lilyana kan ganda nomor satu dunia, dan unggulan pertama pula. Sementara duo Lee itu non-seeded. Dan hanya rank 10 BWF. Ohh benar-benar tak percaya mereka kalah. Straight set, lagi! Kalau menurut saya, Nova/Lilyana mainnya nggak lepas. Mereka seperti grogi tampil di final Olimpiade. Dan pasangan Korea sih cuek aja. Mereka nothing to loose, kalah pun nggak papa. Tapi kayaknya justru nothing to loose itu yang membuat mereka bisa tampil lepas, sementara pasangan Indonesia nggak bisa mengeluarkan kemampuan aslinya, hiks... Dan sudah emas lepas, perunggu pun tak dapat. Di perebutan perunggu, Vita Marissa/Flandy Limpele kalah dari ganda China, He Hanbin/Yu Yang. Tak ada medali di hari kemerdekaan, ternyat

Terima Kasih, Maria!

HAHAHA! Rasanya masih kepingin jejingkrakan nih! Pagi tadi, Maria Kristin, yang gagal lolos ke final Olimpiade Beijing, ternyata masih sanggup menggagalkan ambisi China untuk sapu bersih emas-perak-perunggu di sektor tunggal putri. SHE WON THE BRONZE MEDAL! Iyaaayyy! Maria mengalahkan Lu Lan, peringkat 2 BWF, dengan 11-21, 21-13, 21-15. WOW! Set pertama, Maria kalah dari Lu Lan. Selisihnya lumayan jauh pula. Jadi ketar-ketir. Tapi lalu saya ingat kalau Maria adalah tipe pemain soft starter. Dia sering banget kalah di set pertama, tapi membabat habis dua set berikutnya. Kayak waktu lawan Tine Rasmussen di perempat final kemarin-kemarin ini Dan benar saja, di set kedua, Maria benar-benar tampil beda! Dia bahkan bisa unggul hingga 18-8! Komentator pertandingan sampai bilang, "What a totally reverse from the first game..." dengan nada terheran-heran! Dia juga bilang, "Remember, this is world number two against world number twenty-one..." dengan nada yang tak kalah bing

Good & Bad

Hmm... saya punya good and bad news, mau dengar yang mana dulu? Oke, enak yang bad dulu ya? Hehehe... Well, langkah Maria Kristin akhirnya terhenti di semifinal Olimpiade Beijing. Dia kalah dari unggulan kedua, Zhang Ning, 15-21, 15-21. Di set pertama, Maria memang nggak pernah bisa mengungguli angka Zhang. Dia cuma bisa mengejar, tapi nggak sekalipun bisa melewati angka. Di set kedua, Maria malah terus unggul dari Zhang Ning. Walaupun angkanya selalu tipis sih... Tapi keunggulan itu terhenti di angka 13-13. Setelah itu, Zhang seperti dapat hujan poin dari langit. Angkanya terus meroket sampai 21. Maria cuma mampu menambah 2 angka, sampai akhirnya set kedua berakhir dengan 21-15 untuk Zhang Ning. Kalau ditanya, saya sedih nggak? BANGET! Yah, gimana ya... karena pasti heboh banget kalau Maria, yang cuma peringkat 21 BWF, bisa menembus final Olimpiade. Tapi ya sudahlah, TUHAN tahu yang lebih baik. Lagian, Maria masih muda. London 2012 will be okay for her Sekarang... good newsnya! Ada t

Super Maria!

Haha, maaf kalau belakangan ini blog saya berubah jadi saluran berita cabor bulutangkis di Olimpiade Beijing 2008, tapi perhatian saya memang lagi terpusat ke sana sih *I’m stupid* Yang mau saya posting kali ini, masih sama dengan topik sebelumnya: our surprising hero, Maria Kristin Yulianti ! Setelah bikin takjub dengan mengalahkan Tine Rasmussen, Maria kemarin melanjutkan langkahnya dengan mendepak peringkat 15 BWF asal India, Saina Nehwal. Kereeenn! Web BWF menyebut Maria: Yulianti is the biggest surprise so far in the Women's Singles! Sebenarnya pertandingan Maria-Saina kemarin disiarkan di TVRI jam sembilan pagi, tapi berhubung nasib nahas saya sebagai pegawai kantoran, dan TV combo tengil di kantor yang nggak bisa menangkap gelombang TVRI, saya terpaksa “nonton” Maria via web resmi Olimpiade Beijing . Di set pertama, saya sampai melotot di depan komputer. Bayangin aja, game-nya sampai score 28! Maria dan Saina gantian match point dan susul-menyusul angka, canggih! Sayang,

What a (Nearly) Perfect Day for Indonesia!

Yesterday was a perfect day for Indonesia. Hmm... nearly, actually. Maria Kristin beat Tine Rasmussen, seeded sixth. And Sony Dwi Kuncoro beat Boonsak Ponsana from Thailand. But... Taufik Hidayat was lost against Malaysia's Wong Choon Hann. Erm... itu update terakhir "perjalanan" atlet-atlet bulutangkis Indonesia di Beijing Olympic 2008. Maria Kristin, omaigaaattt... saya speechless. Ternyata dia benar-benar sudah layak masuk jajaran elite pebulutangkis putri dunia. Setelah bikin kejutan di Indonesia Open dengan berhasil melaju ke final dan mengalahkan pemain-pemain dengan peringkat di atasnya *baca ceritanya di sini *, kemarin Maria juga berhasil menjegal Tine Rasmussen, ratu bulutangkis Eropa, untuk meraih emas di Olimpiade Beijing! Sebelumnya, siapa yang mengira Maria akan bisa mengalahkan Tine Rasmussen? But she did it! Gileee, keren bangeeettt! Dan setelah gagalnya Vita Marissa/Liliyana Natsir di ganda putri pada 1st round, memang Maria satu-satunya pemain putri Indo

Beijing Olympic 2008

Hiyaaa… akhirnya setelah empat tahun penantian sejak Olimpiade Athena 2004, saya akan bisa menyaksikan Olimpiade lagi! Three days countdown! Perbedaan yang paling terasa, kalau pas Athena 2004 saya masih umur belasan, ehh sekarang pas Beijing 2008 saya udah berkepala dua. Bagaimana lagi, harus menerima kenyataan yang pahit ini, hiks… *apasiiihh… harusnya bersyukur ya, masih dikasih tambahan umur 4 tahun untuk bisa lihat Olimpiade lagi, ya nggak? * Yah, sebenarnya yang paling saya tunggu-tunggu dari Olimpiade ini adalah cabor… eng ing eng… BULUTANGKIS ! As you all know, saya agak freak sama bulutangkis. Hahaha… gimana ya jelasinnya… bidang itu nyaris jadi my whole life commitment sih. Jadi ya hati saya selalu berada di sana *cieeee * Nah, kemarin saya buka web Badminton World Federation , dan ternyata sudah ada jadwal dan drawing untuk Olimpiade Beijing! Dan setelah dipelototi, saya kok jadi keder… soalnya, beberapa pemain Indonesia bakal menghadapi pemain-pemain peringkat atas, lang