Skip to main content

The Way Me and My Dad Communicate

Saya dan Papa saya punya cara berkomunikasi yang agak... unik :D

My Dad was once a politician, jadi doi kalau ngomong kadang suka pakai bahasa-bahasa "ajaib" yang super ribet gitu. You know what I mean, don't you? Jenis bahasa yang digunakan para anggota dewan kalau lagi rapat dengar pendapat itu lho... Asal tau aja, butuh kejernihan otak tingkat tinggi untuk bisa menerima pesan yang terkandung di dalamnya, wekekek.

Nah, tiap Papa ngomong pakai bahasa "tingkat tinggi"nya itu, saya sama adik saya suka gangguin dengan bilang, "Pa, ngomongnya pakai bahasa Indonesia dong, jangan pakai bahasa Spanyol." Hahaha! Kenapa bahasa Spanyol? Well, saya juga bingung :p Intinya sih, jangan pakai bahasa yang nggak kami mengerti, karena otak anak-anaknya kan tidak setiap saat berada dalam kondisi prima untuk diajak "berdialog" dengan media bahasa seperti itu. One thing I want to assure you, my brother and I didn't mean to mock our dad. That's just the way we communicate, just as I said before :)

Anyway, saya berniat mudik saat midterm break bulan Oktober nanti, dan tentu saja harus pesan tiket dari sekarang kalau pengen dapat murah, yang berarti... harus minta kucuran dana dari Papa dong :p

So, I texted him:


BWAHAHAHAHA! Serius deh, that's the way we communicate.

And he replied:


Yeaaay! Proposal disetujui! *terbawa suasana*

Yah, just wanna show you :) Saya bersyukur banget sama Tuhan, karena tetap bisa punya hubungan yang dekat dengan orangtua saya, meski sekarang tinggal berjauhan (eh, dari di Indo juga tinggalnya udah jauhan sih, soalnya Papa kerja di Jakarta, sementara saya dan Mama di Surabaya). Nggak apa-apa deh, biar jauh di mata, tetap dekat di hati kok :)

Sip dah, I'm going home soon! Can't wait to see my dad!


Comments

Viryani said…
stepp bokap lu beda abis sm bokap gw ekek.. bisa dibaca disini

http://gabriellanie.blogspot.com/2011/06/cuteness-of-my-dad.html
Stephanie Zen said…
hahaha iya kapan hari aku udah baca postinganmu yang itu, lucu bangeeet. tiap bokap lucu dengan caranya sendiri ya hihihi :p
Andriansah said…
hahah, lucu bgt sih kak ayahnya, boleh dibawa pulang ga #eh
Stephanie Zen said…
hahaha iya lucu, tapi jangan dibawa pulang dong, cuma ada satu tuh :p

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566