Skip to main content

Worth It!

Hehe, mau dengar cerita saya nonton DAUGHTRY hari Jumat kemarin nggak?
Well, kalau ditanya kesan keseluruhan saya atas acara itu: WORTH IT!
Bener-bener nggak nyesel harus beli HP SE dulu untuk dapetin tiketnya.
Bener-bener nggak nyesel harus menempuh perjalanan 10 jam lebih naik kereta ke Jakarta.
Bener-bener nggak nyesel rekening bank jadi jeblok abis sepulang dari Jakarta.
Karena DAUGHTRY, ohmaigaaaattttt KEREN ABIIIISSS!
Gini ceritanya...
Saya nonton bareng temen saya, Dessy. Kita sempat makan-makan dulu di PS sebelum ke venue di Parkir Timur Istora Senayan. Konser yang dijadwalkan mulai jam enam sore, ternyata molor jadi jam tujuh. Itupun baru DJ session-nya. Nyebelin banget! Untung setelah dibuka oleh duo MC gokil Iwet Ramadhan dan Melanie Ricardo, penonton yang bete berhasil dibuat ngakak abis-abisan mendengar gimana bocornya mereka.
Setelah RAN dan Ari Lasso, sempat ada pengundian pemenang grand prize Toyota Yaris. Sayang yang menang bukan saya atau Dessy, padahal kalau menang kita udah niat jual tu mobil dan tur keliling Eropa
Daaaann, setelah menahan haus setengah mati selama hampir tiga jam *hari itu benar-benar hari terhaus seumur hidup saya*, akhirnya DAUGHTRY muncul!

Performance DAUGHTRY dibuka dengan lagu upbeat yang nggak saya kenal Kayaknya sih lagu baru. Di awal Chris muncul, saya bolak-balik teriak “ohmaigaaatt”, apalagi kalau bukan karena perasaan nggak percaya bahwa saya akhirnya melihat Chris Daughtry dengan mata kepala sendiri! Aaaaaaaaawwww!

Disambung lagu kedua, What I Want. Chris, yang ternyata komunikatif banget, mengajak penonton menirukan dia membuat koor “aaaaaaa” menirukan melodi lagu What I Want. Sumprit, saya merinding dengernya!

Lagu-lagu berikutnya: Used To, Breakdown, It’s Not Over, Over You, Feels Like Tonight, What About Now. Ada juga dua lagu baru yang *kalau nggak salah denger* judulnya Standing Still dan Long Way. Dan ada dua lagi yang saya sama sekali nggak nangkep judulnya, tapi semuanya enak!

Oiya, waktu lagu Long Way, cuma Chris sendiri yang ada di panggung! Yep, he played accoustic! Sumpaaaahhh, bulu kuduk sampai berdiri mendengarnya! Suara Chris bening bangeeettt! Dan permainan gitarnya, astaga, nggak pernah saya ngeliat permainan sebagus itu. Nggak ada yang menandingi deh!

Dan saya sempat cengo sendiri melihat gimana profesionalnya kru-kru DAUGHTRY menata instrumen masing-masing personel di panggung. Kalau band Indonesia biasanya nih, kru hanya akan men-setting instrumen sang artis sekali aja sebelum manggung, tapi instrumen personel-personel DAUGHTRY hampir tiap dua lagu di-setting! Alamakjang!
Plus, krunya cepat sekali melakukan proses setting-settingan itu. Dalam kondisi stage yang gelap, pula! Ohh! Ya iya sih, mereka memang harus cepat, secara Chris si vokalis aja ganti gitar sampai tiga kali selama konser. Kalau lelet ya amblaaass!

Dan satu lagi yang bikin saya kagum sama DAUGHTRY: aransemen lagu mereka di versi recording dan live tuh beda banget! Chris bisa banget nyanyi improvisasi naik-turun meliuk-liuk, hebat! Sampai-sampai nih, waktu saya dan penonton yang lain nyanyi ngikutin Chris, dia nadanya malah lain sendiri, tapi tetap super enak di kuping!

Oya, setelah belasan lagu, tiba-tiba aja DAUGHTRY menghilang ke backstage. Penonton sempat bingung, apa konser udah selesai, ya? Soalnya di lagu terakhir tuh Chris sempat bilang, “Thank you, Jakarta!”
Tapi kami tak mudah terkecoh Konser nggak mungkin dong berakhir kalau lagu andalan belum dibawain? Yup, apalagi kalau bukan... Home!
Penonton kompak teriak, “We want Home! We want Home! We want Home!”
Dan DAUGHTRY muncul kembali ke panggung, dan memainkan intro satu lagu, dan Chris bilang, “You know the song, right?”
Of course!

Jadilah lautan penonton nyanyi Home bersama. Aduuuh, saya sampai speechless, kehabisan kata-kata untuk menggambarkan suasana waktu itu. Pokoknya indaaaaahhh banget deh! Nonton band favorit saya nyanyiin my favorite song all the time, what can I ask for more?
Konser ditutup dengan There and Back Again, yang bikin semua penonton lompat-lompat kayak orgil, and… I was one of them! Wuaaahh, gila, sebelumnya mana pernah saya sampai lepas kendali kayak gini? Atmosfer konsernya dahsyat banget sih! Dan basis DAUGHTRY juga oke banget, ngajak kita lompat bareng-bareng. Mantabs!
Ehem, mau buka aib sedikit nih, pas konser DAUGHTRY kemarin saya emang bener-bener gokil. Yang teriak-teriak DAUGHTRY-I-Love-You lah, apalah, loncat-loncat lah. Hahaha… untung di Jakarta, jadi nggak ada yang ngenalin deh selain Dessy

Terus nih, gitaris DAUGHTRY plus Chris kan lempar-lempar pick dari panggung, dan saya nggak dapat satupun, jadi pas hampir selesai konser tuh saya sedikit lesu. Tapi tiba-tiba, something masuk ke dalam sepatu saya *yang saya copot dan saya cuma berdiri di atasnya karena kaki saya kepanasan*, dan pas saya menunduk untuk ngelihat benda apakah itu, ternyata pick DAUGHTRY!!! Ada logo band kesayangan saya itu, plus tandatangan sang gitaris, Josh Steely! Wawawawawaaa! Saya sama Dessy langsung tanpa sadar loncat-loncat gitu di tempat saking girangnya!

Yah, singkatnya, saya seneng banget Jumat kemarin. Dan amat sangat bersyukur sama TUHAN, udah dikasih kesempatan buat nonton DAUGHTRY. Mungkin ini the first and the last, tapi saya tetap bahagiaaaa *tapi kalau bisa lagi ya nggak nolak banget! *

Nggak lupa, makasih banget banget banget buat my sobbie Dessy & family, yang udah banyak saya repotin selama di Jakarta kemarin Juga buat my auntie, Tante Esther, atas “sokongannya” hahaha...
Seneng bangeeeettt!

Comments

Anastasia said…
steph,mupeng dgr ceritanya.
sepertinya ga sia-sia perjuanganmu bobol tabungan..
irriii buaaangeeet
Anonymous said…
senangnya baca ceritanya steph
seneng aja steph juga seneng
hahahaha
saya bisa bayangin deh betapa kerennya mereka.
kayanya berdirinya kumayan di depan ya tuh. foto2nya deket banget...
bikin ngiriiiii
Stephanie Zen said…
anas: hehe iya nas, nggak sia2 banget.. bener2 unforgettable moment lah nonton Daughtry kemarin :)

tiara: hehe tengkyuu tiara.. konser yang belum kesampaian saya datangi tinggal konser david cook aja nih hihi x) iya aku dapat baris ke-4 pas daughtry kmrn, lumayan lah ;)
Ika said…
hai steph,
wuaaaa aku turut senang loh akhirnya kamu nonton daughtry jg! selamat yah!
aku masih di jerman nih hohoho, biasa pencerahan jiwa :D
Jadi mupeng. Hiks.. Dpt bonus Nntn RAN jg y steph. Hiks. . . .! Tp slmt d, pst euforia bgt tuh. Hehehe. . . .! Eniwei, postingannya keren bu.. Two thumbs up!
rina said…
Steph, lengkap lho laporannya =)
serasa ikut nonton sendiri hahaha =)
dapat pick pula =) kok bkn ttd-nya christ sih steph? tiap pick beda ttd ya?
Stephanie Zen said…
ika: iya ka, akhirnyaaa akhirnyaaa! :D

ajeng: hehe makasiiihh say :)

ci rina: haha tengkyu Ci. iya benernya chris lempar2 picknya juga, tapi entah kenapa yg masuk ke dlm sepatuku adalah pick dr josh steely :p klo pick chris warnanya orange, ttd-nya ya ttd dia.. *mupeng*

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566