Skip to main content

Tri Mas Getir

Starring: Tora Sudiro, Indra Birowo, Vincent Club 80’s, Titi Kamal, Cut Mini

Ketika engkongnya meninggal, Ciang Pek (Tora Sudiro) menjadi pewaris perguruan silat yang tadinya dipimpin oleh si engkong. Ciang Pek yang tadinya enggan mengurusi perguruan silat itu, mau nggak mau menerima.
Nggak disangka, tiba-tiba datang seseorang bernama Munar Sapawi, yang mengatakan bahwa engkong Ciang Pek berhutang sebesar 200 juta kepadanya, dan kalau hutang itu nggak dibayar dalam seminggu, perguruan silat warisan itu akan disita.
Ciang Pek bingung gimana harus membayar hutang engkongnya. Tapi dia dan kedua temannya, Sugeng (Indra Birowo) dan Ujang (Vincent) akhirnya punya ide: mereka akan menculik artis paling terkenal saat itu, Katrina (Titi Kamal), dan minta tebusan pada produsernya!
Kedengarannya gampang banget, tapi gimana kalau mereka salah culik?

Loves:
• Nggak ada! Saran saya cuma satu: jangan nonton!

Hates:
• Sumpah nyesel abis nonton film ini! Waktu lihat pemainnya Tora Sudiro, saya kira ceritanya bakal oke punya kayak Quickie Express, taunya berantakan abis! Alur filmnya melenceng jauh dari cerita awalnya, dan jadi nggak jelas gitu! Terus nih, banyak adegan nggak penting yang saya bingung kegunaannya apa Kelebihan pita seluloid kali ni film!
• Sebagai film yang penulis skenarionya Monty Tiwa, film ini GAGAL TOTAL! Padahal penulisnya kan penulis script terkenal! Parah pokoknya!
• Jadi mikir, jangan-jangan film ini dibuat cuma karena mengikuti tren film-film komedi dewasa yang ngetop belakangan ini! Tapi sayang sekali, ceritanya mentah! Maksa banget! Terbukti, setelah Quickie, film-film Indonesia cuma bisa mengekor aja tanpa konsep cerita yang matang. Lihat aja film-film sejenis lainnya kayak XL, ML, Anda Puas Saya Loyo, dsb itu, sama parahnya! But this one is the worst!
• Banyak banget humor porno di film ini, yang masih saya maklumi karena genrenya kan emang kayak gitu, tapi yang nggak bisa ditolerir: film ini juga jorok! Lihat aja waktu adegan Indra Birowo nangis di kamar mandi, asli deh… kok bisa ingusnya itu lolos dari LSF??? That was totally disgusting! Nggak lucu sama sekali!
• Wah, kalau didaftar semua bisa panjang banget! Yah, intinya film ini JELEK BANGET! Beruntunglah Anda sekalian yang belum nonton film ini…

Comments

aku kemaren juga misuh2 abis nntn film ini steph. untungnya dibayarin. kalo ga tmbh nyesel deh. jadi nyesel ngeyel nntn film ini. pdhl tadinya yang nemenin ga mau nntn ini...
Stephanie Zen said…
iyaaa jelek banget kaaan :((

Popular posts from this blog

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566

One Last Chance

With a grateful heart, I proudly present you my 11th book: Adrienne Hanjaya, novelis muda berbakat yang buku-bukunya selalu bestseller, mempunyai satu prinsip: Tak boleh ada patah hati yang tak menghasilkan royalti. Setiap kisah cintanya yang berantakan selalu dituangkan Adrienne dalam naskah. Semuanya. Dengan nama tokoh pria yang sering kali menggunakan nama sebenarnya, dengan ending buruk bagi si tokoh pria dan kebahagiaan bagi si tokoh wanita. Adrienne berpendapat, para pria itu layak mendapatkannya karena telah menyia-nyiakan cintanya. Sampai akhirnya, Adrienne bertemu Danny Husein, calon dokter muda yang bahkan sempat dikiranya too good to be true . Kali ini Adrienne mengira akhirnya ia bisa menulis novel roman yang berakhir dengan tokoh pria dan wanita bahagia bersama. Tapi perkiraan Adrienne salah. Salah satu cowok yang pernah dijadikan tokoh novelnya memberitahu Danny tentang prinsip menulis Adrienne. Bagaimana reaksi Danny mendengar itu? Apakah ia memilih meninggalka...

Available Now on Bookstores!

Harusnya dari Selasa kemarin posting, tapi ga sempat-sempat.. It's officially available on the bookstores now! Bisa dibeli di toko-toko buku terdekat ya! Mau beli secara online juga bisa di sini atau di sini . Ditunggu commentnya jika sudah baca. Tengkyu, everybody!