Kemarin pergi sama Meli, Jovi, Fanie plus the twins Rendy-Raymon ke Tunjungan Plaza. Kita makan di Sushi Tei, dan di sinilah awal mula segala bencana *hiperbol abis *
Yeah, aku tipe orang yang nggak begitu suka sushi, tapi nggak pantang juga sih. Jadi kemarin agak-agak bingung juga mau pesan sushi yang mana. Untunglah buku menunya ada potonya, jadi aku memilih sushi yang kelihatannya akan-oke-di-perutku *which was Baked Salmon Takamaki*, dan langsung pesan.
Aku: Mbak, Salmon Takamakinya satu ya
Pelayan Sushi Tei: Salmon Takamaki satu. Oke.
Kira-kira sepuluh menit, pesanan datang. Setelah Rendy, Raymon, Fanie, Joph dan Meli ambil pesanan masing-masing, tertinggallah satu piring berisi sushi yang sama sekali tidak familiar. Dan nggak ada yang mengambil pesanan itu, yang berartiiii itu pasti pesananku.
Yeah, aku tipe orang yang nggak begitu suka sushi, tapi nggak pantang juga sih. Jadi kemarin agak-agak bingung juga mau pesan sushi yang mana. Untunglah buku menunya ada potonya, jadi aku memilih sushi yang kelihatannya akan-oke-di-perutku *which was Baked Salmon Takamaki*, dan langsung pesan.
Aku: Mbak, Salmon Takamakinya satu ya
Pelayan Sushi Tei: Salmon Takamaki satu. Oke.
Kira-kira sepuluh menit, pesanan datang. Setelah Rendy, Raymon, Fanie, Joph dan Meli ambil pesanan masing-masing, tertinggallah satu piring berisi sushi yang sama sekali tidak familiar. Dan nggak ada yang mengambil pesanan itu, yang berartiiii itu pasti pesananku.
Perasaan nggak enak dan bingung mulai menyelip. Kok penampilan ni sushi nggak sama kayak foto yang di buku menu tadi?? Tapi kulihat namanya di order list di sampingku, nama sushi-tak-familiar-tak-bertuan itu benar Salmon Takamaki.
Masih bingung, aku nanya ke anak-anak:
Aku: Hooii, ada yang pesan ini? *sambil mengangkat piring Salmon Takamaki aneh itu*
Anak-anak: *pada geleng-geleng*
Aku tambah bingung, sebelum akhirnya sadar dan buka buku menu lagi dengan tampang panik.
Daaaammnnn, ternyata memang ada yang namanya Baked Salmon Takamaki *pesananku yang sebenarnya, yang seharusnya kupesan dengan menyebutkan kata ’baked’!!!*, dan ada juga yang namanya Salmon Takamaki *yang bentuknya persis sama dengan sushi-aneh-tak-bertuan yang ada di hadapanku!!! *
Dengan kata lain, akulah yang dodol bego bin dong-dong karena pesannya ’Salmon Takamaki’, bukannya ’Baked Salmon Takamaki’. Yah sudahlah, karena itu memang salahku, berarti aku ngga bisa komplain, dan harus makan sushi-salah-pesan itu.
Makan satu biji. Rasanya lumayan, dan nggak amis *secara itu salmon gitu*. Tapi begitu mau kutelan, aku menyadari satu hal: salmonnya MENTAH!
Telan, Steph, telaaaaaaannn... Salah lu sendiri pesennya sok irit kata!
Yeah, aku berhasil menghabiskannya *eh ngga deng, dibantu Rendy 1 potong dan Meli 1 potong * meskipun dengan tampang aneh. Memang aku nggak mual atau merasa amis sih, tapi asli ENEG!
Untuk menghibur diri dan menghilangkan rasa eneg yang masih menyangkut di tenggorokan, saya memutuskan untuk... beli sandal!
Aku: Hooii, ada yang pesan ini? *sambil mengangkat piring Salmon Takamaki aneh itu*
Anak-anak: *pada geleng-geleng*
Aku tambah bingung, sebelum akhirnya sadar dan buka buku menu lagi dengan tampang panik.
Daaaammnnn, ternyata memang ada yang namanya Baked Salmon Takamaki *pesananku yang sebenarnya, yang seharusnya kupesan dengan menyebutkan kata ’baked’!!!*, dan ada juga yang namanya Salmon Takamaki *yang bentuknya persis sama dengan sushi-aneh-tak-bertuan yang ada di hadapanku!!! *
Dengan kata lain, akulah yang dodol bego bin dong-dong karena pesannya ’Salmon Takamaki’, bukannya ’Baked Salmon Takamaki’. Yah sudahlah, karena itu memang salahku, berarti aku ngga bisa komplain, dan harus makan sushi-salah-pesan itu.
Makan satu biji. Rasanya lumayan, dan nggak amis *secara itu salmon gitu*. Tapi begitu mau kutelan, aku menyadari satu hal: salmonnya MENTAH!
Telan, Steph, telaaaaaaannn... Salah lu sendiri pesennya sok irit kata!
Yeah, aku berhasil menghabiskannya *eh ngga deng, dibantu Rendy 1 potong dan Meli 1 potong * meskipun dengan tampang aneh. Memang aku nggak mual atau merasa amis sih, tapi asli ENEG!
Untuk menghibur diri dan menghilangkan rasa eneg yang masih menyangkut di tenggorokan, saya memutuskan untuk... beli sandal!
Comments
sandal baru lg ni yeee...bagus :)
sendalnya luthuuuu.. :D