Skip to main content

Masuk Koran!

Haha, buku saya masuk koran!

Bukan yang Dylan, I Love You!, tapi yang Anak Band! *buset padahal ni buku udah taon kemarin terbitnya*
Oya, Anak Band dibahas di rubrik Book Club di koran Jawa Pos edisi 20 Agustus 2007, dapat jatah 1 halaman full! *eh ngga deng, dipotong dikit-dikit buat iklannya Hypermart dan buku The Messenger * Tapi yang penting dibahas euyy... Dikomentarin ama lima orang bookaholic juga
Nah, berhubung halaman korannya naujubile gedenya dan tak kuasa masuk ke dalam scanner, saya fotoin dan tulis ulang aja ya komentarnya para bookaholic yang baca buku ini.

1. Sita Paprika Yasien – Mahasiswi Universitas Airlangga (UNAIR)
Benci Amanda, Suka Dian
Sebagai tokoh utama, nggak heran Amanda paling disuka. Tapi nggak buatku. Aku malah benci Amanda. Bagiku, dia sangat kekanakan. Dia nggak punya prinsip, gampang dibohongi, dan tega merusak hubungan asmara orang lain. Dia juga terlalu sok kaya, karena suka pakao pakaian yang bermerek. Yang paling kusuka adalah Dian. Pacar sejati David ini lebih dewasa dan tabah menghadapi permasalahan. Biarpun David selingkuh, dia nggak serta merta marah atau melabrak selingkuhan David. Dia malah menemui Amanda dan merelakan David untuk Amanda. Jelas-jelas Dian masih cinta David. Yah, begitulah yang namanya cinta sejati.

2. Aditya Rachmadi – Mahasiswa Institut Teknologi Surabaya (ITS)
Mampu Bukakan Mata
Menurutku buku ini tergolong biasa-biasa aja. Alur cerita datar, ending mudah ditebak. Ceritanya sama aja kayak teenlit-teenlit lain yang suka nongkrong di toko buku pada umumnya. Nothing special. Harus kuakui, novel karya Stephanie Zen ini membuka mataku. Aku sadar, ada orang-orang seperti Amanda yang ngefans abis dengan sebuah band. Mereka biasa disebut groupies. Mereka rela nggak makan demi nonton band idolanya, mengumpulkan artikel dan koleksi kasetnya. Bahkan, sampai mengikuti kemanapun band itu manggung. Jadi yang dilakukan Amanda, sampai dia rela dijadikan pacar kedua itu bukanlah hal yang aneh.

3. Hutari Winursita – siswi SMAN 9 Surabaya
Bagus bila Disinetronkan
Sebenarnya, buku ini punya cerita yang lumayan. Tapi, bahasa yang dipakai kurang bisa membangkitkan greget pembaca. Soalnya terlalu teenlit dan kurang berbobot. Padahal pengarangnya bukan anak sekolah lagi lho! Aku yang suka sama novel berat, tentu aja jadi agak malas membaca buku bersampul orange ini. Mungkin bakal lain kalau novel ini dijadikan sinetron. Karena hanya tinggal melihat. Siapa tahu jadi menarik dan punya rating tinggi. Oiya, buku ini juga kurang ada sense-of-humor-nya. Aku jarang mengembangkan senyum apalagi sampai ngakak sewaktu baca Anak Band ini. Rasanya semua kok berjalan datar-datar aja ya!

4. Erido Abineri Pravasta – siswa SMAN 5 Surabaya
Rusak Image Pemain Band
Aku cukup menyukai buku ini. Inti ceritanya benar-benar jarang dibahas novel lain. Sayang, ada beberapa hal terkesan dipaksakan. Misal, Amanda yang tiga kali berturut-turut gagal nonton Revans di TV. Alasannya macam-macam, ada yang sakit perut, chanel TV-nya hilang, atau kelupaan. Maksa banget sih! Oiya, di sini diceritakan ada dua orang vokalis band yang jahat. Yaitu Hugo dan David. Mereka suka mainin cewek-cewek dan bertingkah seenaknya. Hal-hal kayak gini bikin image pemain band jelek. Padahal kan nggak semua begitu. Sebagai orang yang pernah jadi anak band, kisah ini terasa agak mengganggu. Karena banyak juga anak band yang setia.

5. Bella Ayuni – siswa SMPN 5 Surabaya
Gampang Dimengerti
Keren. Ceritanya aku banget. Aku pernah ngefans habis sama anak band. Buku ini oke deh buat anak SMP sepertiku. Ceritanya ringan sih! Gampang dibaca dan dimengerti. Tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya juga nggak banyak, jadi aku mudah mengingat semuanya. Besides, novel ini nggak cuma menceritakan tentang anak band, tapi ada juga persahabatan dan percintaan. Aku sempat kaget dengan akhir kisah ini. Kupikir Amanda bakal sedih karena putus dari David. Tapi untunglah, dia akhirnya bertemu dengan cowok lain yang lebih baik. Aku senang cerita yang happy ending seperti ini. Jadi bisa hemat air mata deh!

Hihi, seneng deh dapet kritik dan saran dari lima orang sekaligus. Makasih lho guys and gals, udah pada mau kasih masukan buat saya Habis ini jangan lupa baca Dylan, I Love You!-nya yaa! *lho, malah promosi *

Comments

Anonymous said…
waauw. hebat euy :)
Anonymous said…
wah...
ceyamat...ceyamat...
sukses slalu ya bu :)

Popular posts from this blog

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566

Saya = Manohara?

Kemarin senyam-senyum karena baca wall dari Titish ini: Hihihi.. walaupun ada kata "agak"-nya, tapi teteeep saya merasa tersanjung sekali lho udah dibilang mirip sama Manohara *asal ga mirip nasibnya aja * Anyway, inilah tampang Manohara, emang mirip saya ya.. Berarti, saya nggak boleh jalan-jalan ke Malaysia nih, apalagi ke wilayah Kelantan, kan bahaya kalau Tengku Fakhry ngeliat terus naksir saya.. PS: buat yang nggak tau Manohara itu siapa, baca koran deeeh

FTV Brondong Lover

Kemarin baru dapat update dari SinemArt, FTV yang diangkat dari novel saya, Brondong Lover, udah selesai shooting! Sekarang FTV itu lagi dalam proses editing, lalu setelah ini bakal ditawarkan ke statiun-stasiun TV. Dan JANGAN TANYA kapan dan di stasiun TV mana FTV itu bakal ditayangin, karena saya juga belum tau Untuk pemain di FTV itu sendiri, so far saya juga cuma tau dua pemeran utamanya. Nasha, si tokoh utama dalam Brondong Lover, diperankan Pevita Pearce . Pevita adalah cewek blasteran Banjarmasin-Inggris, yang sebelumnya pernah main bareng Richard Kevin dalam film Lost in Love. Saya suka Pevita, karena di imajinasi saya tokoh Nasha juga mirip-mirip Pevita gini sih. Dan dari segi umur juga Pevita sebaya Nasha (Pevita aslinya berumur 16 tahun, sementara Nasha di buku saya berusia 18, nggak jauh-jauh amat lah bedanya) Terus, pemeran Dave, si brondong nyolot adalah Kevin Julio . Lucunya, nama panjang Kevin Julio kan Kevin Julio Chandra, sementara nama lengkap Dave itu Reynaldo D