Skip to main content

It's Okay, Taufik!

Taufik Hidayat gagal meraih gelar Super Series pertamanya di Prancis, hari Minggu lalu. Ia tumbang di tangan pebulutangkis gaek asal Denmark, Peter Hoeg Gade.
Berhasil merebut set pertama, Taufik ternyata kedodoran di set kedua, dan melepasnya untuk Gade. Set ketiga, performa Taufik menurun drastis, hingga Gade berhasil menutup set ini dengan mudah, 21-7, dan meraih gelar Super Series keduanya, setelah minggu sebelumnya ia menjuarai Denmark Super Series 2008.
Sayang bangeeett, di saat Taufik seharusnya bisa memenangkan partai ini, seiring prestasinya yang sedang menanjak dua bulan terakhir, ia justru kalah. Bukan mau nyari-nyari alasan, tapi mengutip web BWF:

Taufik was then totally out of the game for another 5 points, giving Gade a 11 points margin at 15/4. Soon after, it was all over with a reason behind Taufik’s sudden lack of points : the Indonesian had a blister which broke under his right foot. And against Peter Gade, with the kind of form he was in, it was certainly very tough to even hope for a positive outcome and Gade finally edged out the former Olympic champ 16/21 – 21/17 – 21/7.

Performa Taufik mungkin saja jeblok di set ketiga karena cederanya kambuh. Kalau cedera sudah kumat, bahkan pemain nomor satu duniapun bakal nggak berkutik, kan? Moreover, Peter Gade sedang on fire, dan mengalahkannya dalam kondisi menahan sakit jelas bukan hal yang mudah. But it’s okay, Taufik! Berhasil menembus final Super Series membuktikan kamu masih layak diperhitungkan Jadi agak malu nih, karena sebelum Taufik juara di Macau Open, saya termasuk orang-orang yang mengkritisi prestasinya yang menurun tajam setelah menjuarai Olimpiade Athena 2004 Maap ya, Bang Toyib, ehh... Bang Topik!
Hanya saja, kayaknya Taufik bakal urung ikut serta di Final Super Series Desember mendatang, karena ia tercecer di rank 11 Super Series Standings, sementara Final Super Series hanya diperuntukkan bagi pemain yang menduduki 8 besar Super Series Standings. Untuk nomor tunggal putra, Indonesia mungkin hanya akan diwakili Sony Dwi Kuncoro. But.. who knows what will happen in the last two Super Series in Hong Kong and China this month? Let’s pray!
Untungnya, di Prancis wajah Indonesia terselamatkan oleh ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan. Kido/Hendra berhasil mencatat hat-trick gelar juara Super Series *setelah di China Masters SS dan Denmark SS* di Prancis, dengan menumbangkan pasangan bongkar-pasang China, Cai Yun/Ye Shen Sebelumnya, Cai/Ye juga ditumbangkan Kido/Hendra di semifinal Denmark Super Series minggu lalu. Sepertinya China memang harus benar-benar memutar otak untuk menemukan racikan ganda putra yang bisa menumbangkan Kido/Hendra. Putri-putri China boleh saja menguasai tahta rank BWF dan menjuarai setiap turnamen, tapi hegemoni ganda putra Indonesia tak tergoyahkan! Hellooo, kita punya ENAM ganda putra di top 25 rank BWF!
Hanya saja, memang harus diakui China sangat perkasa. Mereka meraih tiga gelar di Prancis, melalui tunggal putri Wang Lin *ajegile, dia juara lagi!*, ganda putri Du Jing/Yu Yang, dan ganda campuran He Hanbin/Yu Yang.
Untuuuung aja Final Super Series nanti tiap negara hanya boleh mengirimkan dua wakilnya untuk setiap nomor! Kalau nggak, capedeeee lihat Final Super Series isinya pemain China semua

PS: pic taken from here

Comments

Anonymous said…
Bener juga ya Steph. Biarpun kalah, tapi kemampuannya menanjak. kali berikut, pasti lebih baik. Habis ini ada tournament apa lagi Steph?
Stephanie Zen said…
bener banget Ci, lebih penting progressnya klo menurut aku ;)
habis ini ada Hong Kong dan China (II) Super Series. Terus Desember ada Final Super Series. Ada beberapa turnamen grand prix lain tapi aku ngga hapal hehehe

Popular posts from this blog

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566

Saya = Manohara?

Kemarin senyam-senyum karena baca wall dari Titish ini: Hihihi.. walaupun ada kata "agak"-nya, tapi teteeep saya merasa tersanjung sekali lho udah dibilang mirip sama Manohara *asal ga mirip nasibnya aja * Anyway, inilah tampang Manohara, emang mirip saya ya.. Berarti, saya nggak boleh jalan-jalan ke Malaysia nih, apalagi ke wilayah Kelantan, kan bahaya kalau Tengku Fakhry ngeliat terus naksir saya.. PS: buat yang nggak tau Manohara itu siapa, baca koran deeeh

FTV Brondong Lover

Kemarin baru dapat update dari SinemArt, FTV yang diangkat dari novel saya, Brondong Lover, udah selesai shooting! Sekarang FTV itu lagi dalam proses editing, lalu setelah ini bakal ditawarkan ke statiun-stasiun TV. Dan JANGAN TANYA kapan dan di stasiun TV mana FTV itu bakal ditayangin, karena saya juga belum tau Untuk pemain di FTV itu sendiri, so far saya juga cuma tau dua pemeran utamanya. Nasha, si tokoh utama dalam Brondong Lover, diperankan Pevita Pearce . Pevita adalah cewek blasteran Banjarmasin-Inggris, yang sebelumnya pernah main bareng Richard Kevin dalam film Lost in Love. Saya suka Pevita, karena di imajinasi saya tokoh Nasha juga mirip-mirip Pevita gini sih. Dan dari segi umur juga Pevita sebaya Nasha (Pevita aslinya berumur 16 tahun, sementara Nasha di buku saya berusia 18, nggak jauh-jauh amat lah bedanya) Terus, pemeran Dave, si brondong nyolot adalah Kevin Julio . Lucunya, nama panjang Kevin Julio kan Kevin Julio Chandra, sementara nama lengkap Dave itu Reynaldo D