Skip to main content

A Life


Penulis: Silvia Arnie
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, Februari 2007
Harga: Rp. 23.000,-

Lunna dan Ginna benar-benar bagaikan bumi dan langit. Yang satu tomboi abis, sementara yang lain nggak bisa hidup tanpa peralatan make-up. Tapi mereka mencintai cowok yang sama: Roland. Alias Sandy. Atau entah alias siapa lagi. Yang jelas, cowok itu brengsek.
Dan sama sekali nggak pernah terbayang dalam benak mereka kalau akhirnya mereka bisa bersahabat (secara, waktu pertemuan pertama, mereka saling mencakar dan berguling-guling di lahan parkir!). Tapi memang itulah yang terjadi, dan siapa sangka ternyata mereka bisa saling membantu melewati masa-masa sulit?

Well, novel ini benar-benar… unpredictable. Sepanjang membaca, ceritanya bisa membuat pendapatQ berubah-ubah dengan cepat. Di satu paragraf, aQ bisa berpikir ‘duh, ini apa seehhh maksud ceritanya?!’, tapi di paragraf berikutnya, bisa saja penilaianQ berubah jadi ‘ya ampun… keren banget!’ aQ sendiri nggak tau kenapa, tapi sebelum-sebelum ini aQ nggak pernah baca buku yang seperti ini.

Plus:
· Idenya lucu aja: persahabatan dua cewek yang dulunya dilaba sama satu cowok, padahal sifat kedua cewek ini bener-bener bertolak belakang, yang mungkin kalau ada pemilihan Dua Orang Paling Nggak Mungkin Bersahabat Sedunia, aQ yakin mereka bakal menang (mengalahkan Ratu Felisha-Andien, maybe ;p).
· aQ suka metode ceritanya dari sudut pandang dua orang: Lunna dan Ginna. aQ jadi bisa tau gimana perasaan Lunna dan Ginna secara mendetail. Lucu banget waktu membaca tentang Ginna yang gemas pengin merapikan alis Lunna yang berantakan. Atau betapa bencinya Lunna waktu Ginna ngotot membelikannya baju-baju feminin demi menarik perhatian Mango (ehh… ini nama tokoh cowok di buku ini lho ya, bukan merek pakaian ;p)
· Puisi Setiap Detik Dalam Hidupku-nya bener-bener ‘ngena’ sama isi cerita, apalagi momen saat Lunna tau Sandy mengkhianati dia. Hebatnya, puisi ini bisa dijabarkan jadi cerita (seperti waktu Ginna menangis dan bilang “tapi aku sayang kamu…”, dan muncul baris puisi: dan tangis pun tak sanggup menggambarkan apa pun)
· aQ juga suka waktu Lunna dan Ginna saling cela tentang 34A dan 34B, haha!

Minus:
· Hmm… ya itu tadi, cara berceritanya bisa membuat pendapatQ berubah setiap lima menit sekali, sampai aQ bingung: sebenernya aQ suka buku ini nggak sehhh?!
· Penulisnya lupa satu hal: kalau cerita dalam buku ini dibuat dengan sudut pandang orang pertama, harusnya nggak ada bagian di mana si tokoh utama nggak ada, kan? Seperti bagian waktu teman-teman Lunna membicarakannya di warung bakso. Kenapa bagian ini bisa ada, padahal Lunna nggak ada di tempat itu? It seemed… I don’t know… weird?
· Ada yang mati di akhir cerita!!! Huh! aQ BENCI SEKALI kalau udah capek-capek baca satu buku, dan ternyata ada tokoh yang mati! Apalagi kalau matinya itu nggak penting-penting amat, dan alur cerita nggak akan terganggu seandainya tokoh ini tetap hidup (kalau matinya Jamie di A Walk to Remember siy emang HARUS, aQ rasa. Kalau enggak, ya nggak ada ceritanya dong!)

Overall, buku ini cukup bagus. Recommended buat yang udah bosan baca TeenLit yang isinya tentang cinta-cintaan melulu :)

Comments

Popular posts from this blog

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566

One Last Chance

With a grateful heart, I proudly present you my 11th book: Adrienne Hanjaya, novelis muda berbakat yang buku-bukunya selalu bestseller, mempunyai satu prinsip: Tak boleh ada patah hati yang tak menghasilkan royalti. Setiap kisah cintanya yang berantakan selalu dituangkan Adrienne dalam naskah. Semuanya. Dengan nama tokoh pria yang sering kali menggunakan nama sebenarnya, dengan ending buruk bagi si tokoh pria dan kebahagiaan bagi si tokoh wanita. Adrienne berpendapat, para pria itu layak mendapatkannya karena telah menyia-nyiakan cintanya. Sampai akhirnya, Adrienne bertemu Danny Husein, calon dokter muda yang bahkan sempat dikiranya too good to be true . Kali ini Adrienne mengira akhirnya ia bisa menulis novel roman yang berakhir dengan tokoh pria dan wanita bahagia bersama. Tapi perkiraan Adrienne salah. Salah satu cowok yang pernah dijadikan tokoh novelnya memberitahu Danny tentang prinsip menulis Adrienne. Bagaimana reaksi Danny mendengar itu? Apakah ia memilih meninggalka...

Available Now on Bookstores!

Harusnya dari Selasa kemarin posting, tapi ga sempat-sempat.. It's officially available on the bookstores now! Bisa dibeli di toko-toko buku terdekat ya! Mau beli secara online juga bisa di sini atau di sini . Ditunggu commentnya jika sudah baca. Tengkyu, everybody!