Skip to main content

Laptop

Belakangan ini saya punya cita-cita baru: jadi anggota DPR.
Mau tau kenapa? Karena 550 orang anggota DPR bakal dapat laptop yang harganya 21 juta per unit!
Gilaaaaa!
Padahal, kalau mau dilihat, emangnya selama ini mereka udah berbuat apa sih buat negara ini?

Korupsi sih iya, dengan alasan menyelamatkan uang negara, dst. dsb.
Dan minta tunjangan segala macam juga.
’Kunjungan kerja’ keluar negeri juga, padahal pas balik juga masih tetep ’bego’ seperti sebelum mereka pergi. Tambah bego malah, saking masih terbawanya sama ’suasana liburan’.

Kebiasaan memindahkan jam tidur ke waktu-waktu rapat juga masih langgeng.
Yang kayak gitu itu mau minta laptop masing-masing 21 juta???
Saya ragu mereka semua bisa menggunakan segala fitur canggih di laptop yang harganya segitu. Paling juga cuma pake MS Word, Excel, dan program-program standar yang di laptop jaman jebot juga ada.
Terus tadi pagi si Angelina Sondakh diwawancara soal topik ini, dan tau ngga dia menjawab apa? Katanya ‘pemberian laptop untuk anggota DPR ini sudah dianggarkan dengan matang’.
Ya jelas ajalah dia bilang gitu, orang dia juga dapet! *sewot*
Kayaknya anggota DPR kita kebanyakan nonton Empat Mata, karena mereka pengin niru-niru Tukul ngomong ’kembali ke laptooopppp!’
By the way, Sabtu kemaren akhirnya saya nonton konser juga. Dan cukup excited juga ternyata setelah lihat si ganteng itu :D

Comments

Uthie said…
huhuhuhu...
sayah juga mau!!!
enaknyah leptop 21 jetiiii...

salam knal...
GaW said…
hahaha, bawa2 tukul segala..

laptop yg 10 jutaan juga cukup!
Anonymous said…
kenapah pemerintah lebih mengutamakan "buang-buang duit" daripada mengutamakan rakyat kecil..? sedih.
Stephanie Zen said…
wekekek...
betul skali, itulah kenapa saya mupeng jadi anggota DPR :p
cuma di balik itu semua... how ironic yaa... di saat negara serba susah begini, malah ada bagi-bagi laptop di kalangan anggota DPR :(
salam kenal smuanyah, makasih udh mampir :)

Popular posts from this blog

Djarum Indonesia Open Super Series 2008

Aaaahhh senangnyaaaaaa! Kemarin pas pulang, lihat papan reklame di pertigaan dekat kantor sudah diganti, dengan iklan Djarum Indonesia Open Super Series 2008! Yang bikin senang, di situ ada tulisan: SAKSIKAN HANYA DI TRANS7 ! Bakal ditayangin di tipi! Hahahahaha senangnyaaaa! Padahal, kemarin-kemarin saya sempat pesimis, karena Juni ini kan juga ada Euro 2008, dan takutnya nggak ada stasiun TV yang mau ambil resiko untuk menayangkan Djarum Indonesia Open Super Series karena gaungnya pasti kalah dari Euro. Tapi ternyata Trans7 baik hati sekaliii! YESSSS ! Oya, bagi yang nggak tau, Djarum Indonesia Open Super Series 2008, atau lebih populer dengan Indonesia Open, adalah turnamen bulutangkis yang bakal diadakan di Gelora Bung Karno mulai 17-22 Juni 2008. Super Series sendiri diadakan 12 kali dalam setahun, di negara-negara seluruh dunia, mulai dari Malaysia, Korea, Inggris *a.k.a All England*, Swiss, Singapura, Indonesia, Jepang, China *pasteenyaa! Dua kali, malah!*, Denmark, Prancis...

Rekor!

Hihi… Sabtu kemarin saya bikin rekor ! Bukaaan, bukan rekor beli sepatu lima pasang dalam sehari *segila-gilanya saya, kayaknya nggak mungkin segila itu deh *, tapi rekor dalam mengetik ! Jadi, setelah target untuk menyelesaikan sekuel Dylan selama liburan kemarin gagal *baca ceritanya di sini *, saya nekat menggarap hingga selesai hari Sabtu kemarin! And I did it! Total, saya mengetik 30 halaman dalam semalam! Non-stop ! Bahkan nggak jalan-jalan ke ruang makan untuk ambil camilan, nggak diselingi main The Sims , nggak sambil usil ngedit foto di potosop... Pokoknya ngetik terus sampai jam tiga pagi ! Dan kata-kata yang kuketik itu seolah sudah terprogram di otak, hanya tinggal ditumpahkan lewat kibor laptop saja! Bener-bener rekor deh... 30 halaman ! Gilaaa... begitu selesai , tangan langsung kaku! Capek banget! But the satisfaction ... I could not describe it. Puas bangeeeettt ! Yah, apalagi ini naskah yang memang sudah saya harapkan bisa secepatnya dikirim ke penerbi...

One Last Chance

With a grateful heart, I proudly present you my 11th book: Adrienne Hanjaya, novelis muda berbakat yang buku-bukunya selalu bestseller, mempunyai satu prinsip: Tak boleh ada patah hati yang tak menghasilkan royalti. Setiap kisah cintanya yang berantakan selalu dituangkan Adrienne dalam naskah. Semuanya. Dengan nama tokoh pria yang sering kali menggunakan nama sebenarnya, dengan ending buruk bagi si tokoh pria dan kebahagiaan bagi si tokoh wanita. Adrienne berpendapat, para pria itu layak mendapatkannya karena telah menyia-nyiakan cintanya. Sampai akhirnya, Adrienne bertemu Danny Husein, calon dokter muda yang bahkan sempat dikiranya too good to be true . Kali ini Adrienne mengira akhirnya ia bisa menulis novel roman yang berakhir dengan tokoh pria dan wanita bahagia bersama. Tapi perkiraan Adrienne salah. Salah satu cowok yang pernah dijadikan tokoh novelnya memberitahu Danny tentang prinsip menulis Adrienne. Bagaimana reaksi Danny mendengar itu? Apakah ia memilih meninggalka...