Skip to main content

Updates from BANANA

Band adik saya, BANANA, masuk di majalah HOT CHORD edisi 10 Th. Ke VIII/2009. Nih saya scan-kan majalahnya, plus tulis ulang artikelnya *emang kakak yang baik ya saya ini? *



BANANA – Ganti Strategi Demi Pasar


Band boleh baru beberapa tahun didirikan, tapi untuk urusan harmonisasi dan konsep tak boleh ketinggalan, harus di-upgrade. Semangat ini mungkin diemban oleh Banana, group hip metal asal Surabaya, sekaligus band favorit festival Hot Chord Music & Distro Fest ’09.
Berdiri sejak tahun 2006, band yang digawangi Andyka (vocal), Febrian (MC), William (gitar), Rendy (bass), Shendy (drum) ini konsisten dengan jalur hip metal. Distorsi gitar dan diimbangi permainan tempo tinggi, aransemen yang lain dengan teknik scream pada vocal dan MC menjadi karakter band yang satu ini. Bisa nebak dong band idola mereka? Yup, Limp Bizkit, Linkin Park dan Saint Loco menjadi acuan mereka dalam bermusik.
Meski masih tergolong band SMU, Banana termasuk sedikit di antara band “non mayor” industrial yang sering mendapat kontrak main di beberapa event. Hal ini tak terlepas dari beberapa kompetisi yang berhasil dimenangkan band asal kota pahlawan ini. Nah, ngomongin industri musik, Banana mengaku masih keukeuh mempertahankan pakem, meski kini pasar musik negri kita dikuasai pop. Hanya saja, Banana memiliki jurus jitu agar musik mereka lebih terasa renyah di telinga.
“Kita dulu sering bermain pada speed, sehingga musik kita kerasa metal banget, jadi benar-benar segmented untuk komunitas yang suka musik metal aja. Namun dalam perjalanan kami, sekaligus mengikuti pasar, kita sedikit mengubah kebiasaan kita di atas, dan mengubahnya menjadi kekuatan harmoni,” papar Shendy. Harmonisasi, menurut Shendy, termasuk kekuatan intonasi vokal dan kekuatan karakter yang dipertegas melalui instrumen. Seperti penambahan string untuk beberapa single yang nggak terlalu berat.
Ke depan, band ini hanya ingin tetap eksis dengan mengabadikan single mereka dalam bentuk CD. “Demo CD kita April rencananya sudah jadi. Ada dua single yang kita coba akan lempar di beberapa media untuk melihat pasar,” tambah Shendy.


Hmm... saya tau banget, idealisme memang sering “nggak kenal” dengan komersialisme. Tapi ini hanya sedikit kompromi, supaya musik mereka bisa lebih diterima di masyarakat *dan major label, of course*. Pokoknya, selama Banana nggak berubah aliran jadi band melayu atau band kancut kayak Kangen Band cs, saya sih bakal terus dukung mereka
Nah, mohon doanya buat Banana ya, semoga CD demo mereka nanti bisa menembus major label

Comments

sukses kak buat pisang-nya!! *BANANA maksudnya.. dasar anak ndeso.. ehehe :)*

ntar kalau demo nya sukses, bagiin kaset gratis, yak? paketin ke Bandung! *ni anak ngerepotin aja.. :p*
Stephanie Zen said…
siiip, asal demo album lolos major label dulu, nanti pasti dikasih album gratisnya satu kalo udah keluar (dengan syarat: mohon doanya & mohon promosinya nanti hahaha :p)
Pasti Steph, good luck ya, semoga Banana bisa terus melaju ;-)
Stephanie Zen said…
amin, amiiiin. makasih ya ci :)
PRIMADIKA said…
Sukses!!! Duh, belum sempat make. Keburu tenar dan bayaran mahal. Hahaha
Stephanie Zen said…
oh iya! :p buru gih prim booking kalo ada acara hihihi

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566