Skip to main content

Omong Kosong

Ada seorang pria Kristen, yang beranggapan bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk selalu berdoa sebelum mengerjakan sesuatu, dengan mengucapkan beberapa doa yang masih diingatnya ketika dia di Sekolah Minggu.
Suatu hari dia memutuskan untuk menghitung doanya. Itu dilakukannya dengan cara memasukkan biji kenari dalam sebuah toples, setiap dia selesai berdoa. Hal ini berlangsung bertahun-tahun sampai ada beberapa toples berisi biji kenari berjajar di rumahnya. Semakin banyak jumlah toplesnya, semakin banggalah dia.
Suatu malam dia bermimpi: Tuhan Yesus datang menemuinya dan bertanya, “Apa arti toples yang berisi kenari ini?”
“Setiap biji berarti sebuah doa.”
“Ambillah palu dan belahlah biji kenari itu,” perintah Tuhan Yesus.
Pria itu melakukannya dan ternyata isinya telah mengering, dan tinggallah kulit-kulit kosong.
Yesus kemudian berkata kepadanya, “Doa-doamu juga kosong seperti itu. Kamu hanya mengucapkan kata-kata yang kau hafal, tetapi hatimu tidak berdoa. Doa baru berarti kalau keluar dari hati, bukan hanya meluncur dari bibir.”

Ini hanya sebuah cerita, tapi punya makna. Allah Bapa merindukan komunikasi yang sepenuh hati dari anak-anaknya. Doa yang diulang-ulang tanpa penghayatan, tak lain hanyalah omong kosong

PS: ilustrasi diambil dari rubrik Kopi Hangat Warta Jemaat GKI Ngagel, 19 April 2009

Comments

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566