Skip to main content

Baca Yuukk...

Pacarku Juniorku
Penulis: Valleria Verawati
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2007
Harga: Rp. 25.000,-

Bia adalah ketua OSIS SMA Constantine 4 yang terkenal dengan kejudesannya. Jangan ditanya kalau sama cowok, dia bisa lebih judes lagi!
Tapi Bia seperti mati kutu waktu ketemu Egi, juniornya di sekolah. Bukaaannn, Bia bukan mati kutu karena naksir Egi, tapi karena Egi nggak habis-habisnya menggoda Bia! Pokoknya, cowok satu itu tengil banget deh!
Awalnya, Bia nggak percaya sama semua kata-kata Egi, malahan menganggapnya gombal belaka. Tapi akhirnya Bia tahu kalau Egi benar-benar tulus, bukan berniat iseng atau mainin Bia.
Apa Bia akhirnya luluh dan jadian sama Egi? Mungkin nggak sih itu terjadi, kalau ada teman Bia yang juga naksir Egi?


Loves:
- Egi-nya konyol banget! Biarpun agak-agak gombal, tapi ternyata dia tulus lho! Mana dia juga dewasa banget pula, nggak childish. Mau dongs cowok kayak Egi… *tapi jangan yang brondong ahh *
- Aku suka satu hal: gaya bercerita Valleria Verawati itu sederhana, tapi selalu ada kejutan di akhir ceritanya. Dulu, waktu baca Nggak Usah Jaim Deh!, aku juga sampai terpana karena ini. Keren!

Hates:
- Arrrghhh… ceritanya mirip dengan naskahku yang belum selesai walaupun sudah hampir setahun! Huhuhu… merasa kecolongan *makanya, Steph, naskah tuh dikerjain, jangan main game mulu!*

100 Jam
Penulis: Amalia Suryani & Andryan Suhardi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2007
Harga: Rp. 25.000,-

Jasmine adalah anak panti asuhan yang bandel. Dia suka menggembosi ban sepeda teman-teman sepantinya, mengikat tali sepatu mereka menjadi satu, dan melakukan keisengan-keisengan lainnya.
Karena semua itu, plus satu kebandelannya lagi *yang sebenarnya bertujuan baik*, Jasmine dihukum oleh Bu Meynar, kepala panti asuhan. Dia harus mengajar selama 100 jam di sekolah kolong jalan tol!
Awalnya, Jasmine ingin cepat-cepat menyelesaikan hukumannya itu. Tapi ketika dia menjalaninya, dia menyadari… bahwa ada persahabatan yang mulai terjalin antara dirinya dan anak-anak sekolah kolong itu. Persahabatan yang dalam, yang belum pernah dimilikinya dengan siapapun juga.

Loves:
- Gilaaaa! Aku suka sekali 100 Jam yang “menyentil” masalah sosial! Apalagi menyindir pemerintah kita yang bobrok bin tukang korupsi itu, TOP BANGET!
- 100 Jam bisa membawaku melihat satu sudut kehidupan yang nggak pernah aku tau sebelumnya: sekolah kolong jalan tol. Ada ya anak-anak yang begitu ingin belajar tapi nggak punya biaya, sementara ada anak-anak orang kaya di luar sana yang nggak mensyukuri berkat yang mereka punya, malah malas-malasan dan nggak mau belajar
- Aku juga sukaaa banget kepolosan Lili, Nurul dan Bejo Ingus. Buseettt dah, anak-anak kecil ini lucu banget!
- Selain menyentil masalah sosial, buku ini juga punya pesan moral yang bagus banget: PERSAHABATAN! Ternyata, anak-anak miskin di sekolah kolong itu punya nilai persahabatan yang tulus banget… Lihat aja waktu Bagas menolong si Raja Copet yang kakinya kram di kali. Padahal tadinya kan si Raja Copet mau menghajar Bagas!

Hates:
- Haha, kok Jasmine akhirnya nggak jadian sama siapa-siapa, ya? Sepanjang membaca aku sibuk menebak-nebak apakah Jasmine bakal sama Bagas atau Arya, tapi ternyata nggak sama dua-duanya *whoops! Spoiler!*
Top top toppppp banget lah buat Amalia & Andryan! *Jadi kepingin punya novel duet juga *

Comments

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566