Dua-tiga hari ini, Papa mengeluh badannya lemas.
Mama langsung menceramahi dengan rentetan kalimat ’pokoknya-harus-periksa-ke-dokter’.
Akhirnya, Papa pergi juga ke dokter, plus periksa darah di Lab *katanya takut kalau ternyata kena DB*, dan kemarin hasil tes darah itu diintip seisi rumah.
Ternyata, penyakit Papa adalah...
KOLESTEROL!
Kadar LDL (kolesterol jahat) Papa yang seharusnya maksimum 100 mg/dl, ternyata 158 mg/dl! Waks!
Jadi, kemarin Mama *yang lulusan Farmasi*, memberikan pantangan-pantangan untuk Papa. Makanan ’terlarang’ yang paling utama adalah telur puyuh, diikuti kuning telur ayam, goreng-gorengan, mentega, cokelat, keju, hewan-hewan laut bercangkang keras, cumi-cumi, jeroan dan susu sapi.
Makanan yang dianjurkan? Sayur REBUS, ikan REBUS atau dimasak KUAH, susu kedelai, dan buah-buahan.
Dialog selanjutnya begini:
Papa: (langsung memprotes begitu Mama menyebut ’ikan masak kuah’) Aku nggak mau makan ikan masak kuah! *FYI, Papa sangat ANTI pada makanan yang satu ini*
Mama: Ya terserah kalau mau kolesterolnya tinggi
Papa: Itu menyalahi kodrat, tau nggak? Ikan itu selama hidupnya di air, kalau dia mati, nggak boleh dalam air juga! *apa hubungannya, coba? *
Mama: Ya terserah...
Heheh... ortu yang lucuuu...
Oiya, melanjutkan rentetan cerita sedih beberapa hari ini: kemarin saya TERPAKSA ke bank karena disuruh bos *padahal udah niat menjauhi bank tersebut selama beberapa hari, sekedar biar nggak keingetan si ganteng terus*, dan sampai di sana... nyaris mewek lagi
Tapi nggak jadi, karena... ingat maskara yang saya pakai pagi itu BUKAN WATERPROOF!
Jelas nggak mau ah di bank dapat malu dobel karena nangis plus muka coreng moreng kena maskara yang luntur
Mama langsung menceramahi dengan rentetan kalimat ’pokoknya-harus-periksa-ke-dokter’.
Akhirnya, Papa pergi juga ke dokter, plus periksa darah di Lab *katanya takut kalau ternyata kena DB*, dan kemarin hasil tes darah itu diintip seisi rumah.
Ternyata, penyakit Papa adalah...
KOLESTEROL!
Kadar LDL (kolesterol jahat) Papa yang seharusnya maksimum 100 mg/dl, ternyata 158 mg/dl! Waks!
Jadi, kemarin Mama *yang lulusan Farmasi*, memberikan pantangan-pantangan untuk Papa. Makanan ’terlarang’ yang paling utama adalah telur puyuh, diikuti kuning telur ayam, goreng-gorengan, mentega, cokelat, keju, hewan-hewan laut bercangkang keras, cumi-cumi, jeroan dan susu sapi.
Makanan yang dianjurkan? Sayur REBUS, ikan REBUS atau dimasak KUAH, susu kedelai, dan buah-buahan.
Dialog selanjutnya begini:
Papa: (langsung memprotes begitu Mama menyebut ’ikan masak kuah’) Aku nggak mau makan ikan masak kuah! *FYI, Papa sangat ANTI pada makanan yang satu ini*
Mama: Ya terserah kalau mau kolesterolnya tinggi
Papa: Itu menyalahi kodrat, tau nggak? Ikan itu selama hidupnya di air, kalau dia mati, nggak boleh dalam air juga! *apa hubungannya, coba? *
Mama: Ya terserah...
Heheh... ortu yang lucuuu...
Oiya, melanjutkan rentetan cerita sedih beberapa hari ini: kemarin saya TERPAKSA ke bank karena disuruh bos *padahal udah niat menjauhi bank tersebut selama beberapa hari, sekedar biar nggak keingetan si ganteng terus*, dan sampai di sana... nyaris mewek lagi
Tapi nggak jadi, karena... ingat maskara yang saya pakai pagi itu BUKAN WATERPROOF!
Jelas nggak mau ah di bank dapat malu dobel karena nangis plus muka coreng moreng kena maskara yang luntur
Comments
hmmmmp...
dan dia tetap susah mengontrol makanannya.. hahaha. :( sedih... abisnya aku takut.. :P
wah... kamu bener2 segitunya cinta sama si teller itu ya... gak nyangka.. kirain ngegebet aja.. gak sampai bener2 cintah...
papaku juga agak2 susah tuh disuruh ngontrol makannya... anaknya jg susah disuruh ngontrol makan, makanya tambah ndut xp
yuk, kita bikin papah-papah kita hidup sehat! ^o^
ehehe.. emang saya orgnya kadang2 suka sok melankolis & sensitif gt kok, tp sebenernya biasa aja :D