Skip to main content

The Strange Girls

Penulis: Laurentia Dermawan
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama

The Strange Girls, alias geng cewek aneh, yang beranggotakan Westy, Liora, Ayu dan Dea punya misi: membantu Dea balas dendam pada Alfonso, si cover boy tengik yang sudah mengata-ngatai Dea.
Segala cara mereka lakukan untuk balas dendam pada Alfonso, mulai dari yang aneh sampai yang kelihatannya masuk akal: mengubah Dea menjadi lebih trendi, untuk membuktikan pada Alfonso kalau Dea nggak kampungan seperti yang cowok itu bilang.
Tapi bagaimana kalau ternyata tiga anggota The Strange Girls jatuh hati pada ketiga teman Alfonso? Dan mungkin nggak sih Dea dan Alfonso bisa saling jatuh cinta juga?

aQ membeli buku ini karena apa yaa? Hmm... karena lagi iseng jalan di toko buku dan kebetulan lihat buku ini, lalu asal comot saja, karena kebetulan saya cukup suka TeenLit. Sayang, aQ agak kecewa baca buku ini. Jalan ceritanya kedodoran dan aneh, bikin aQ terbingung-bingung sendiri bacanya, dan harus berusaha keras untuk bisa menimbulkan niat membaca sampai halaman terakhir

Plus:
· Ada beberapa kejadian yang lucu, termasuk saat Dea memaksa supaya bisa memanggil kapsternya Mas Bence, padahal nama asli orang itu Benny. Juga waktu Dea dan Alfonso sama-sama jatuh ketimpa steamer. Ya ampuun... asli kesian banget tu dua orang!

Minus:
· Seperti yang kubilang tadi, jalan ceritanya agak ’aneh’. Mungkin untuk menonjolkan karakter The Strange Girls yang emang aneh-aneh kali, ya? I don’t know...
· Ada yang mati! Heleeehhh... saya tak suka baca novel kalau ada tokohnya yang mati!
· Di beberapa bagian bisa ketebak banget jalan cerita selanjutnya. Seperti aQ yang dari awal bisa menduga, pastiiii... ntar Dea sama Alfonso. Mungkin penggemar happy ending bakal suka, tapi sayangnya saya penggemar happy unexpected ending, jadi hmm… kurang memuaskan nih

Comments

Aryo Anantoro said…
sekali" bikin teenlit yang temanya "cowok" bangedh gt? XD~~ atau emang teenlit itu khusus ce' y? ;)
Stephanie Zen said…
hehehe... ntar teenlit saya yang mwendatang ceritanya dari dua sudut pandang lhoo, point of view si tokoh cwe dan tokoh cwo...
moga2 bisa bikin para cwo nggak merasa ter'diskriminasi' lagi ;)

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566