Kemarin malam, setelah nonton Tukul *halah halah halaaahhh… *, saya ber-Saat Teduh seperti biasa. Dan saya senang skali, karena cerita renungan harian kemarin sooo... touchy!
Ini saya tuliskan lagi ulang ceritanya, dibaca yaaa...
Randy, lima tahun, menginginkan mainan kereta kuda sebagai hadiah Natal. Saat berbelanja dengan ibunya, ia melihat mainan kereta kuda yang ia inginkan. Mainan itu sekitar 15 cm panjangnya dan memiliki roda yang bagus serta ditarik kuda-kuda plastik berwarna cokelat gelap.
“Bu, aku mau yang ini. Boleh, ya?” ia memohon. Seperti layaknya anak kecil, ia merengek dan bersikeras memperoleh kereta kuda itu sebagai hadiah Natal.
Sang ibu berkata, “Lihat saja nanti,” lalu mengajak Randy pulang.
Randy yakin akan memperoleh apa yang dimintanya. Pagi Natal tiba, dan ia membuka kado dengan percaya diri. Benar saja, itu adalah kereta kuda yang telah dimintanya. Ia sangat senang. Namun kemudian kakaknya berkata, “Kamu bodoh sekali telah bersikeras mendapatkan kereta itu. Ibu sudah membelikan kamu kereta yang jauh lebih besar, tetapi saat kamu merengek meminta yang kecil itu, ia menukarkannya!” Tiba-tiba kereta kuda itu tak tampak menarik lagi.
Kadang, kita pun bersikap seperti itu kepada Allah. Kita mendoakan kebutuhan tertentu dan mengatakan bagaimana Dia harus menjawabnya. Kita memohon dan meminta, hingga Allah memberi persis seperti yang kita minta. Padahal, sebenarnya dia bermaksud memberi sesuatu yang lebih baik.
Jangan merasa kau tahu yang terbaik. Saat engkau mulai berdoa, katakan pada-Nya, “Jadilah kehendak-Mu.”
Percayalah, jalan-Nya SEMPURNA.
(Cetas, A. M. 2007, Renungan Harian April 2007, Yogyakarta, Yayasan Gloria, p. 4)
Adudududuww... pas baca renungan ini, suer aQ jadi merasa BODOH banget, karena selama ini selalu memaksakan kehendak ke Tuhan, padahal mungkin sebenarnya Tuhan udah menyiapkan sesuatu yang lebih baik dari yang aQ minta... Mulai sekarang aQ mau belajar untuk nggak ’memaksa-maksa’ Tuhan lagi...
What Holy Bible said:
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Ini saya tuliskan lagi ulang ceritanya, dibaca yaaa...
Randy, lima tahun, menginginkan mainan kereta kuda sebagai hadiah Natal. Saat berbelanja dengan ibunya, ia melihat mainan kereta kuda yang ia inginkan. Mainan itu sekitar 15 cm panjangnya dan memiliki roda yang bagus serta ditarik kuda-kuda plastik berwarna cokelat gelap.
“Bu, aku mau yang ini. Boleh, ya?” ia memohon. Seperti layaknya anak kecil, ia merengek dan bersikeras memperoleh kereta kuda itu sebagai hadiah Natal.
Sang ibu berkata, “Lihat saja nanti,” lalu mengajak Randy pulang.
Randy yakin akan memperoleh apa yang dimintanya. Pagi Natal tiba, dan ia membuka kado dengan percaya diri. Benar saja, itu adalah kereta kuda yang telah dimintanya. Ia sangat senang. Namun kemudian kakaknya berkata, “Kamu bodoh sekali telah bersikeras mendapatkan kereta itu. Ibu sudah membelikan kamu kereta yang jauh lebih besar, tetapi saat kamu merengek meminta yang kecil itu, ia menukarkannya!” Tiba-tiba kereta kuda itu tak tampak menarik lagi.
Kadang, kita pun bersikap seperti itu kepada Allah. Kita mendoakan kebutuhan tertentu dan mengatakan bagaimana Dia harus menjawabnya. Kita memohon dan meminta, hingga Allah memberi persis seperti yang kita minta. Padahal, sebenarnya dia bermaksud memberi sesuatu yang lebih baik.
Jangan merasa kau tahu yang terbaik. Saat engkau mulai berdoa, katakan pada-Nya, “Jadilah kehendak-Mu.”
Percayalah, jalan-Nya SEMPURNA.
(Cetas, A. M. 2007, Renungan Harian April 2007, Yogyakarta, Yayasan Gloria, p. 4)
Adudududuww... pas baca renungan ini, suer aQ jadi merasa BODOH banget, karena selama ini selalu memaksakan kehendak ke Tuhan, padahal mungkin sebenarnya Tuhan udah menyiapkan sesuatu yang lebih baik dari yang aQ minta... Mulai sekarang aQ mau belajar untuk nggak ’memaksa-maksa’ Tuhan lagi...
What Holy Bible said:
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
(Yeremia 29 : 11)
Comments
emg bnr bgt tu ayat
trkdg jg aQ sk bgt
tp hampir sllu
aQ blg gni ke Tuhan dlm hati
"Sebenarnya terserah Tuhan sie,,ga dikabulin gpp koQ.Biarlah kehendakmu yang jadi."