Skip to main content

Princess on the Brink

Penulis: Meg Cabot
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2007

Putri Mia pusing berat. Pacarnya, Michael Moscovitz, berencana untuk pergi ke Jepang selama setahun penuh, untuk mengembangkan protipe robot yang mampu melakukan operasi jantung pada manusia tanpa membedah dada.
Memangnya Mia mampu berjauhan selama setahun dengan Michael? Atau dia... bisa melakukan sesuatu untuk mencegah pacarnya itu pergi?

Loves:
· Seperti biasa, Meg Cabot bisa membuat setiap hal yang dialami Putri Mia *dan diceritakannya di diarinya* seolah nyata. Saya seolah melihat dengan mata kepala sendiri gimana gilanya tingkah Mia saat Michael bilang bakal pergi ke Jepang
· Seperti semua seri The Princess Diaries, setiap membaca kita jadi semakin tau, kalau jadi Putri Mahkota sebuah kerajaan, saat usia masih 16 tahun, jelas bukan hal yang gampang. Mia nggak cuma harus mencemaskan negara yang akan dipimpinnya kelak *apa-dia-bakal-mampu-menjaga-perekonomian-negara-itu-sementara-saat-jadi-Ketua-Persatuan-Pelajar-saja-dia-membuat-kas-organisasi-bolong-hanya-karena-membeli-tempat-sampah-daur-ulang*, tapi juga apakah dia bakal lulus mata pelajaran Kalkulus, yang membuatnya nyaris botak di kelas.

Hates:
· Ehem! Maaf ya, mungkin saya terdengar kolot, tapi kayaknya seri The Princess Diaries yang ini agak nggak pantas deh. Sori harus kasih bocoran ceritanya, tapi masa sih si Mia, di usia 16 tahun, berniat berhubungan seks dengan Michael, hanya untuk mencegah cowoknya itu pergi ke Jepang??? Di Amerika mungkin hal ini dianggap biasa, tapi di Indonesia, you know laaah... Saya ngerasanya nggak pantes aja gitu.

Comments

Ms Mushroom said…
Another Princess Diaries, oohh saya belum punya yang ini, belum ada duit, walaupun mungkin harganya nggak semahal buku harry potter sih (maklum pengangguran).
Bukannya dari buku sebelumnya, Mia udah bingung ya dia sebenernya pengen melakukan"nya" apa enggak sama Michael kan? ya maklum orang amerika. Lagian Meg Cabot dengan umurnya yang sudah lebih dari 40 tahun, wajar dong pikirannya dewasa banget?? Duuh, saya pengen beli....
Titish said…
Duhh, dua buku terakhir Princess Diaries aku belum baca!
Noveltynya agak menurun sihh...
Nggak tahu yaa... Kok aku lebih suka Princess Diaries yg dulu2 =)
Stephanie Zen said…
fenty: ehh saya juga lg nungguin HP 7, berapa ya harganya? mau yg soft cover aja ahh... hmm iya nih agak ngga sreg lha ama crita princess diaries yg ini, ya secara kita org indo kan... emg di buku sebelumnya udh ada gambaran, tp ngga terlalu gamblang. lha dsini grandmerenya malah mendukung... parah euy pergaulan di sana x'(

titish: iya, aku juga merasa agak menurun.. mgkn karena udh kepanjangan kali ya serinya? tapi kalo habis juga ngga ikhlas sih :p

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566