Gilagilagilaaaaa!
Saya lagi sukaaaaa banget sama cowok ini! Bukan karena gantengnya... *yah, itu juga sih *
Bukan juga karena kehebatannya di lapangan bola.
Bukan juga karena Ballon d’Or-nya...
Tapi karena keberanian dia mengakui imannya
I mean, untuk pemain sepakbola sekelas Kaka a.k.a Ricardo Izecson dos Santos Leite, memproklamirkan iman dengan begitu gamblang jelas bukan hal yang gampang, kan?
FYI, Kaka pernah mengalami cedera serius waktu umur 18 tahun. Dia mengalami cedera punggung saat sedang berenang. Dokter memvonisnya tak bisa bermain sepakbola lagi seumur hidupnya. Bahkan, kemungkinan besar dia akan lumpuh karena cedera itu. Padahal waktu itu Kaka sudah berstatus pemain cadangan yang cukup terkenal di klub San Paulo.
Tapi Kaka mencari TUHAN. Dia bergumul tak putus-putus, dan bernazar kalau dia dapat main sepakbola lagi, dia akan mempersembahkan seluruh prestasinya kepada TUHAN.
Dan setahun setelah kecelakaan itu, TUHAN memberikan mujizat. Kaka sembuh total, bahkan bisa main sepakbola lagi! Dikasih bonus pula: dia bukan lagi pemain cadangan di klubnya, tapi pemain utama!
TUHAN membuat permainan Kaka sangat hebat, hingga manajer tim nasional Brazil tak ragu memanggilnya masuk ke dalam skuad timnas. Dia dipercaya bertarung di Piala Dunia 2002, meskipun tidak masuk barisan starting line. Walau hanya jadi pemain cadangan yang duduk di pinggir lapangan, Kaka tetap bersyukur. Dia tak sadar bahwa TUHAN sedang menyiapkan rencana indah baginya.
Timnas Brazil menghadapi banyak pertandingan keras selama Piala Dunia 2002. Akibatnya, beberapa pemain utama harus absen karena cedera. Datanglah kesempatan bagi Kaka untuk membela timnya, dan dia berhasil membawa Brazil menang dalam setiap pertandingan! Yang hebat bukan hanya itu, tapi saat selebrasi kemenangan, Kaka mengangkat kaos seragam timnasnya, menunjukkan kaos lain bertuliskan: I LOVE JESUS.
Banyak temannya yang tercengang melihat itu, tapi Kaka terus melakukannya setiap kali ada gol Brazil yang tercipta. Akhirnya, Kaka berhasil membawa Brazil menang 2-0 atas Jerman di Final Piala Dunia 2002!
Saat diwawancara oleh stasiun TV dan ditanya mengapa ia melakukan hal itu, Kaka bilang, “Saya ingin memperlihatkan dengan hidup dan kerja saya, apa yang telah Tuhan lakukan bagi saya, supaya orang lain dapat melihat apa yang Tuhan bisa lakukan dalam kehidupan mereka.”
Weiiitttssss mantaaabbb!
Satu lagi yang saya kagumi dari Kaka: dia nggak mau membawa pacarnya, Caroline Celico, untuk tinggal bersama di Italia sebelum menikah, seperti pemain-pemain sepakbola top pada umumnya. Dia baru membawa Caroline tinggal bersamanya setelah mereka menikah pada 2005, dengan pesta yang sangat sederhana, untuk bintang sekelas Kaka.
FYI, they both virgin when they married lho, hehehe...
Dan bintang Kaka masih terus bersinar. Berapa banyak pemain sepakbola yang bisa merasakan gelar scudetto, juara dunia, Liga Champions, pemain terbaik Eropa, dan pemain terbaik dunia versi FIFA sekaligus dalam usia yang belum 26 tahun seperti Kaka? Bahkan setelah semua itu, Kaka tetap selalu pulang ke rumah untuk berdoa setiap kali membawa klub atau negaranya memenangkan pertandingan, sementara teman-temannya berpesta pora.
Duh, Kaka, i love you banget deh!
Ya TUHAN, bolehkah saya minta pasangan hidup yang seperti ini?
Saya lagi sukaaaaa banget sama cowok ini! Bukan karena gantengnya... *yah, itu juga sih *
Bukan juga karena kehebatannya di lapangan bola.
Bukan juga karena Ballon d’Or-nya...
Tapi karena keberanian dia mengakui imannya
I mean, untuk pemain sepakbola sekelas Kaka a.k.a Ricardo Izecson dos Santos Leite, memproklamirkan iman dengan begitu gamblang jelas bukan hal yang gampang, kan?
FYI, Kaka pernah mengalami cedera serius waktu umur 18 tahun. Dia mengalami cedera punggung saat sedang berenang. Dokter memvonisnya tak bisa bermain sepakbola lagi seumur hidupnya. Bahkan, kemungkinan besar dia akan lumpuh karena cedera itu. Padahal waktu itu Kaka sudah berstatus pemain cadangan yang cukup terkenal di klub San Paulo.
Tapi Kaka mencari TUHAN. Dia bergumul tak putus-putus, dan bernazar kalau dia dapat main sepakbola lagi, dia akan mempersembahkan seluruh prestasinya kepada TUHAN.
Dan setahun setelah kecelakaan itu, TUHAN memberikan mujizat. Kaka sembuh total, bahkan bisa main sepakbola lagi! Dikasih bonus pula: dia bukan lagi pemain cadangan di klubnya, tapi pemain utama!
TUHAN membuat permainan Kaka sangat hebat, hingga manajer tim nasional Brazil tak ragu memanggilnya masuk ke dalam skuad timnas. Dia dipercaya bertarung di Piala Dunia 2002, meskipun tidak masuk barisan starting line. Walau hanya jadi pemain cadangan yang duduk di pinggir lapangan, Kaka tetap bersyukur. Dia tak sadar bahwa TUHAN sedang menyiapkan rencana indah baginya.
Timnas Brazil menghadapi banyak pertandingan keras selama Piala Dunia 2002. Akibatnya, beberapa pemain utama harus absen karena cedera. Datanglah kesempatan bagi Kaka untuk membela timnya, dan dia berhasil membawa Brazil menang dalam setiap pertandingan! Yang hebat bukan hanya itu, tapi saat selebrasi kemenangan, Kaka mengangkat kaos seragam timnasnya, menunjukkan kaos lain bertuliskan: I LOVE JESUS.
Banyak temannya yang tercengang melihat itu, tapi Kaka terus melakukannya setiap kali ada gol Brazil yang tercipta. Akhirnya, Kaka berhasil membawa Brazil menang 2-0 atas Jerman di Final Piala Dunia 2002!
Saat diwawancara oleh stasiun TV dan ditanya mengapa ia melakukan hal itu, Kaka bilang, “Saya ingin memperlihatkan dengan hidup dan kerja saya, apa yang telah Tuhan lakukan bagi saya, supaya orang lain dapat melihat apa yang Tuhan bisa lakukan dalam kehidupan mereka.”
Weiiitttssss mantaaabbb!
Oya, Kaka juga punya sepatu khusus yang paling disukainya. Adidas Predator yang ini nih... Keren banget lho!
Lingkungan pemain sepakbola, apalagi di liga besar seperti Serie A Italia, jelas penuh pesta-pesta kemenangan yang bergelimang minuman beralkohol, supermodel, dan ingar-bingar diskotik. Tapi Kaka menjauhi semua itu. Dia bahkan sempat diejek teman-temannya karena selalu pulang untuk berdoa dan membaca Alkitab setiap kali AC Milan atau timnas Brazil mengadakan pesta kemenangan.
Dan Kaka membuktikan, orang yang mengandalkan TUHAN tak pernah dikecewakan. Ia membawa AC Milan menjadi juara dalam Liga Champions 2007. Kaka menjadi pahlawan kemenangan, dan merayakan golnya dengan menunjukkan kaosnya yang bertuliskan I BELONG TO JESUS, lalu berlutut berdoa di tengah lapangan. Lagi-lagi media, dan jutaan penonton di seluruh dunia, tercengang melihatnya.
Berapa banyak pemain sepakbola yang berani melakukan itu, coba?Dan Kaka membuktikan, orang yang mengandalkan TUHAN tak pernah dikecewakan. Ia membawa AC Milan menjadi juara dalam Liga Champions 2007. Kaka menjadi pahlawan kemenangan, dan merayakan golnya dengan menunjukkan kaosnya yang bertuliskan I BELONG TO JESUS, lalu berlutut berdoa di tengah lapangan. Lagi-lagi media, dan jutaan penonton di seluruh dunia, tercengang melihatnya.
Satu lagi yang saya kagumi dari Kaka: dia nggak mau membawa pacarnya, Caroline Celico, untuk tinggal bersama di Italia sebelum menikah, seperti pemain-pemain sepakbola top pada umumnya. Dia baru membawa Caroline tinggal bersamanya setelah mereka menikah pada 2005, dengan pesta yang sangat sederhana, untuk bintang sekelas Kaka.
FYI, they both virgin when they married lho, hehehe...
Dan bintang Kaka masih terus bersinar. Berapa banyak pemain sepakbola yang bisa merasakan gelar scudetto, juara dunia, Liga Champions, pemain terbaik Eropa, dan pemain terbaik dunia versi FIFA sekaligus dalam usia yang belum 26 tahun seperti Kaka? Bahkan setelah semua itu, Kaka tetap selalu pulang ke rumah untuk berdoa setiap kali membawa klub atau negaranya memenangkan pertandingan, sementara teman-temannya berpesta pora.
Duh, Kaka, i love you banget deh!
Ya TUHAN, bolehkah saya minta pasangan hidup yang seperti ini?
Comments
btw, nama panggilannya sama kek nama panggilan saya dirumah: Kaka.
hehehehehehe
hebatnya lg, dia nggak menikmati smua itu utk dirinya sendiri, tp mengembalikan hidupnya utk kemuliaan TUHAN. cara hidupnya juga topp banget deh!
i love him, love him, love him! ;p
ps : bkinin novelnya dong stph. aku males nulis. hahah :)
hahaha seandainya dia nggak cinta mati dan merit sama caroline, mungkin saya udah terbang ke milan dan nangis bombay minta dilamar kali ama dia =)) *dianya yang gamau ya wakakakak*