Skip to main content

Marshmallow Cokelat

Penulis: Ken Terate
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2007

Masih ingat dengan trio Wening, Joy dan Marcella?
Yeah, mereka masih bersahabat, tapi tetap punya keinginan yang berbeda.
Marcella: menjadikan Marshmallow, bandnya, sebagai band resmi sekolah.
Wening: memperbaiki nilai-nilainya, dan *mungkin* menembus jurusan IPA.
Joy: punya pacar, kalau bisa Devon.

Tapi jika band Marcella hanya mendapat dana bantuan tiga juta rupiah dari sekolah, Wening hanya dapat nilai pas-pasan untuk pelajaran-pelajaran IPA *sementara makalah sosiologinya sampai bisa maju ke tingkat nasional*, dan Joy gagal membuat cokelat valentine untuk Devon, masih bisakah mimpi-mimpi mereka terwujud?

Loves:
· Meskipun Ken Terate selalu pakai bahasa “agak” formal untuk buku-bukunya, aku selalu merasa tulisannya nggak kaku. Tetap fresh!
· Judul setiap bab di novel ini asik banget! Kalau buku-buku lain mungkin hanya berupa nomor bab, atau sepatah-dua patah kata, judul bab di buku ini bisa berupa kalimat panjang, yang sangat match dengan isi babnya! Saya sukaa!
· Adegan favoritku: waktu Mantra, partner makalah sosiologi Wening yang selalu dianggap aneh, berhasil memperdaya teman-teman sekelasnya agar menonton Marshmallow di kompetisi band. Bayangin aja, dia bisa-bisanya bilang kalau Pasha Ungu yang bakal jadi juri kompetisi, dan Samsons mau tampil, dan semua suporter bakal dapat snack! Padahal itu kan cuma kompetisi band antarsekolah!
· Ada masalah sosial yang disinggung dalam buku ini *trafficking, yang diangkat dalam makalah sosiologi Wening dan Mantra* Aku selalu suka novel-novel remaja yang menyinggung masalah sosial. Bisa membuat pembacanya berpikir lebih luas, gitu lho! Nggak melulu mikirin cowok dan nongkrong di mall aja

Hates:
· Haha, Ken Terate selalu menghindari adegan “jadian” dalam buku-bukunya, padahal ini jenis adegan yang paling kusuka dalam sebuah novel

Comments

yliesan said…
hikhik.. yang g beli tu halaman 90 ntah berapa mpe hal 120 raib.. jadi g ga ngerti pas loe bilank Mantra bilank ke temen2nya gitu.
Stephanie Zen said…
haa? masa? eh bisa dituker tuh ke toko bukunya kalo emang bukunya cacat gitu..
yliesan said…
uda ga bisa dech keknya.. abisnya bon nya uda ilang ntah ke mana. pasrah aja dechh..
Stephanie Zen said…
yahhh... sayang banget :'(
Ms Mushroom said…
Duuh iya, kok lupa ya saya mau beli itu kemaren di toko buku, akhirnya keduluan beli "Does My Head Looks big in this?"
Padahal udah janji sama Ken untuk beli ...

Popular posts from this blog

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566

One Last Chance

With a grateful heart, I proudly present you my 11th book: Adrienne Hanjaya, novelis muda berbakat yang buku-bukunya selalu bestseller, mempunyai satu prinsip: Tak boleh ada patah hati yang tak menghasilkan royalti. Setiap kisah cintanya yang berantakan selalu dituangkan Adrienne dalam naskah. Semuanya. Dengan nama tokoh pria yang sering kali menggunakan nama sebenarnya, dengan ending buruk bagi si tokoh pria dan kebahagiaan bagi si tokoh wanita. Adrienne berpendapat, para pria itu layak mendapatkannya karena telah menyia-nyiakan cintanya. Sampai akhirnya, Adrienne bertemu Danny Husein, calon dokter muda yang bahkan sempat dikiranya too good to be true . Kali ini Adrienne mengira akhirnya ia bisa menulis novel roman yang berakhir dengan tokoh pria dan wanita bahagia bersama. Tapi perkiraan Adrienne salah. Salah satu cowok yang pernah dijadikan tokoh novelnya memberitahu Danny tentang prinsip menulis Adrienne. Bagaimana reaksi Danny mendengar itu? Apakah ia memilih meninggalka...

Available Now on Bookstores!

Harusnya dari Selasa kemarin posting, tapi ga sempat-sempat.. It's officially available on the bookstores now! Bisa dibeli di toko-toko buku terdekat ya! Mau beli secara online juga bisa di sini atau di sini . Ditunggu commentnya jika sudah baca. Tengkyu, everybody!