Skip to main content

Musikal Laskar Pelangi: I’m Proud to be Indonesian!

Hari Minggu lalu saya pergi nonton Musikal Laskar Pelangi di Esplanade Theatre on the Bay.

Rada dilema juga sih pas mau nonton, karena besoknya final exam Customer Experience Management, hahaha. Tapi berhubung:

  • Tiketnya udah beli dari jauh-jauh hari (sebelum saya tahu periode final exam saya)
  • Harga tiketnya lumayan (S$ 43 bok!) jadi sayang kalau hangus
  • Memang pengen nonton (karena katanya bagus BANGET), dan
  • Saya udah nyicil belajar CEM dari minggu lalunya (bela-belain beneur!)

Maka, saya pun membulatkan tekad untuk nonton, huehehe. Oya, nontonnya sama beberapa temen gereja saya di sini: Wiwin, Daniel, and Eliz.

Hari H-nya, saya janjian ketemu sama Eliz dulu di Plaza Singapura, then naik MRT dari Dhoby Ghaut ke Esplanade. Nah, dari MRT station Esplanade ke Esplanade Theatre kan jalannya rada jauh ya (tapi buat yang pertama ke sini pun DIJAMIN nggak bakal nyasar, karena ada penunjuk arah di mana-mana, emang Singapore top be’eng!), terus kita sempat ngelewatin satu lorong yang lagi dipake buat puppet theatre gitu, kalau nggak salah judulnya Circus of Life. Yang mau tau lebih banyak bisa baca di sini dan di sini ya (kalau nggak nanti postingan ini jadi cerita Circus of Life instead of Musikal Laskar Pelangi, hwekeke). Yang di Flickr itu fotonya di next-next aja, ada banyak kok :D

Oya, pas saya ngelewatin lorong Circus of Life itu, asliii kaget-sekaget-kagetnya! Soalnya boneka-bonekanya pada… rada serem. Terus lorongnya kan temaram, dan puppetnya pakai lampu sorot gitu, jadi… you know what I mean lah ya :p Lihat aja foto-fotonya, aslinya jauh lebih serem daripada itu :p

Okay, back to Musikal Laskar Pelangi!

Pas masuk Esplanade Theatre, sempat cengo (maklum, baru pertama kali masuk teater, haha!), karena teaternya bagus bangeeet! Kayak kalau kita nonton Academy Awards di TV dan diadainnya di Kodak Theatre, nah begitu itulah theatre-nya. Nih cek foto-fotonya di sini ya.

Terus, sempat foto-foto dulu sama Eliz, hihihi.



Musikal Laskar Pelangi-nya sendiri dibagi 2 babak, babak 1 ada 10 adegan, babak 2 ada 8 adegan. FYI nih, saya bukan tipe yang suka nonton drama musikal gitu. Buat saya, drama musikal itu boring banget! Orang dialog aja pakai nyanyi ( mana kadang nyanyinya lebay :p), tapi karena udah nonton film Laskar Pelangi dan cukup suka sama filmnya, plus yang udah nonton MLP dan bilang BUAGUS BUANGET itu termasuk orang-orang “sejenis” yang nggak suka drama musikal, ya saya nonton deh akhirnya. I did not expect much from this musical performance, tho.

Tapiii, MLP benar-benar bikin saya melongo selebar-lebarnya! Dari setting panggung, lagu-lagunya, tariannya, dialognya, alur ceritanya… LUAR BIASA! Saya bisa merasakan, semua pemainnya benar-benar bermain dengan hati mereka. Totalitasnya patut diacungi jempol! Sayang banget nggak boleh bawa kamera bagus (bukan kamera HP) ke dalam theatre, jadi saya nggak bisa foto adegan-adegannya. Tapi nggak papa deh, nontonnya juga jadi kurang bisa menikmati kan kalau motret-motret terus? :p

Anyway, adegan favorit saya adalah waktu Ikal nyanyi tentang Aling. Nyari di Youtube tapi cuma ada videonya Christopher Nelwan (pemeran Ikal) nyanyi di Masterpiece of Erwin Gutawa, nggak ada di MLP-nya (yaeyalah, kan ga ada yang boleh bawa kamera SLR atau handycam ke theatre :p) Lagunya bagus bangeeeeet!


Oya, pas break babak 1 dan 2, kan kita pada keluar theatre ya, dan saya melihat… Nicholas Saputra! Aduh mak, bening banget! Tapi nggak minta foto sih, huehehe. Terus pas balik ke theatre ternyata doi duduk cuma beberapa baris di depan saya, dan duduknya di sebelah Mas Andrea Hirata. Yup, the Laskar Pelangi’s author himself! Kereeen, pasti bangga banget ya jadi Mas Andrea, bukunya difilmkan dan dibikinin drama musikal. Luar biasa, Mas. Semoga di Indonesia makin banyak penulis-penulis dengan karya luar biasa seperti Mas, amin!

Terus pas shownya udah selesai ya, semua pemain pada muncul di panggung kan. Gilaaa, saya sampai merinding pas momen ini, karena ada gigantic Indonesian flag juga di panggung.



Bener-bener luar biasa, bendera Indonesia sebesar itu, dan karya anak bangsa sefantastis MLP bisa dipertunjukkan di negeri orang. Geez, I’m proud to be Indonesian! And thank you for make us so proud, Mas Riri Riza, Mbak Mira Lesmana, Mas Erwin Gutawa, Mbak Hartati, Mas Jay Subiakto, and of course, Mas Andrea Hirata! I’m looking forward for your next incredible projects! :)

Oya, satu cerita lucu lagi.. saya kan ngetweet tentang gimana kesan-kesan saya pada MLP, terus ternyata… satu tweet saya di-RT Mbak Mira Lesmana! Gilaaaa, rasanya mau pingsan pas ngecek mention di BB! Mbak Mira Lesmana, one of the most remarkable Indonesian ladies, retweeted my tweet! Tapi saya penasaran dari mana Mbak MirLes bisa dapat tweet saya, soalnya account saya kan private, saya nggak mention Beliau, nggak ada yang RT tweet saya dan mention ke Beliau, dan karena private harusnya nggak muncul di search results kan ya kalau di-search? Ahahaha, whatever lah, yang penting tweet saya di-RT! (Sekarang baru tau kenapa banyak pembaca yang tweetnya saya reply or RT malah di-RT lagi atau di-favorite, ternyata oh ternyata, begini toh rasanya :p Walau saya nggak RT atau favorite-in tweet itu sih… cuma saya capture-it! :D)


Sekian dulu cerita dari Musikal Laskar Pelangi on Esplanade Theatre on the Bay Singapore! Kalau MLP main di tempat kalian, I highly recommend you guys to watch! It’s an outstanding work by the most talented Indonesian performers! Dan kayaknya saya akan mulai jadi penggemar drama musikal nih, huehehe.

Comments

Popular posts from this blog

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566

Saya = Manohara?

Kemarin senyam-senyum karena baca wall dari Titish ini: Hihihi.. walaupun ada kata "agak"-nya, tapi teteeep saya merasa tersanjung sekali lho udah dibilang mirip sama Manohara *asal ga mirip nasibnya aja * Anyway, inilah tampang Manohara, emang mirip saya ya.. Berarti, saya nggak boleh jalan-jalan ke Malaysia nih, apalagi ke wilayah Kelantan, kan bahaya kalau Tengku Fakhry ngeliat terus naksir saya.. PS: buat yang nggak tau Manohara itu siapa, baca koran deeeh

FTV Brondong Lover

Kemarin baru dapat update dari SinemArt, FTV yang diangkat dari novel saya, Brondong Lover, udah selesai shooting! Sekarang FTV itu lagi dalam proses editing, lalu setelah ini bakal ditawarkan ke statiun-stasiun TV. Dan JANGAN TANYA kapan dan di stasiun TV mana FTV itu bakal ditayangin, karena saya juga belum tau Untuk pemain di FTV itu sendiri, so far saya juga cuma tau dua pemeran utamanya. Nasha, si tokoh utama dalam Brondong Lover, diperankan Pevita Pearce . Pevita adalah cewek blasteran Banjarmasin-Inggris, yang sebelumnya pernah main bareng Richard Kevin dalam film Lost in Love. Saya suka Pevita, karena di imajinasi saya tokoh Nasha juga mirip-mirip Pevita gini sih. Dan dari segi umur juga Pevita sebaya Nasha (Pevita aslinya berumur 16 tahun, sementara Nasha di buku saya berusia 18, nggak jauh-jauh amat lah bedanya) Terus, pemeran Dave, si brondong nyolot adalah Kevin Julio . Lucunya, nama panjang Kevin Julio kan Kevin Julio Chandra, sementara nama lengkap Dave itu Reynaldo D