Skip to main content

ACT at BIF Service

Kemarin, saya dan cell group saya, ACT, ikut pelayanan di BIF. So sorrry, lupa what does BIF stand for, tapi BIF ini komunitas untuk para TKW dari Indonesia yang kerja di Singapore as maids and nannies :) Each Sunday, pendeta saya di sini, Ko Yakub, melayani di BIF ini. Pas tahu ACT bakal dapat jatah pelayanan di BIF, I was so excited, karena udah lama pengen tahu, gimana sih konsep pelayanan di BIF ini :D

Nah, kemarin akhirnya dapat kesempatan, dan sebelum ke BIF, saya dan Epi masak! Huehehe. Pertamanya mikir pengen bikin cottage pie, tapi... cottage pie itu cuma cemilan, pasti cowok-cowok ACT (yang makannya notabene banyak banget... ups! :p) nggak akan kenyang. Ditambah lagi, cottage pie enaknya dimakan hangat-hangat pas keluar dari oven, jadi makin kurang sip lagi kalau masak itu (karena pasti masaknya dari rumah, baru dibawa ke BIF, kan udah dingin pie-nya). Setelah pikir-pikir, akhirnya memutuskan untuk masak... yup, apa lagi kalau bukan sapo tahu dan fu yung hay? Huehehe.

Jadilah saya dan Epi di Minggu pagi belanja ke Cold Storage di Bugis Junction (yang tinggal ngesot doang dari rumah Epi) dan masak. Too bad, nggak bisa nemuin wadah stereofoam yang biasa dipakai untuk bungkus makanan, padahal kita rencananya mau ngotakin satu-satu gitu, biar bawanya praktis :( Alhasil, kita pun telepon Andy, minta dia cari di Fair Price (supermarket juga seperti Cold Storage, tapi lebih "merakyat" dan lebih besar, seperti Carrefour gitu). Lucunya, Andy juga nggak berhasil menemukan sterefoam itu di Fair Price Clementi, dan akhirnya  malah bela-belain ke pasar di Clementi sono! Huahaha! Good job, leader! :p

Singkat cerita, saya, Epi, dan Andy beres masak-masak. Sempat frustasi karena pas udah beres masak sapo tahu baru ingat kalau jahe dan bawang putih cincang yang sudah sengaja diblender dan bawa dari rumah malah lupa dimasukin. Doh! Tapi sudahlah ya, yang penting urusan logistik beres! Hehe.

Kami bertiga cao ke gereja, dan dari sana berangkat bareng sama Ko Yakub, Didi, Daniel, and Martha. Karena baru pertama kali pelayanan di BIF, saya nggak tahu tempatnya kan, eeh ternyata tempatnya di sekolah gitu, tepatnya di Paya Lebar Methodist Girls' School (Secondary). Jadi, di sekolah ini kalau tiap Minggu sore memang ada kebaktian. Biasanya, para majikan mbak-mbak BIF ini ikut kebaktian itu, dan mbak-mbaknya datang bareng mereka, tapi ikut kebaktian sendiri di salah satu ruang kelas, ya BIF ini :)

Oya, salam perjalanan ke ruang kelas yang dipakai untuk kebaktian, saya melewati lemari kaca tempat piala, medali, plakat, dan berbagai bukti prestasi anak-anak sekolah ini dipajang. Hal yang biasa banget kan, mendapati lemari semacam ini di sebuah sekolah? Yup, tapi ada sesuatu yang bikin lemari ini sangat luar biasa! Apa? Tulisan yang terpampang di kacanya! Nih, coba lihat...


Kebaca nggak tulisannya?

OUR ACHIEVEMENTS - TO GOD BE THE GLORY 

Asli, saya merindiiiing bacanya! Seharusnya semua anak Tuhan harus ingat akan hal ini ya, bahwa dalam semua keberhasilan dan kesuksesan kita, nggak ada satu pun yang lepas dari campur tangan Tuhan. Jadi, semua pencapaian, prestasi, kebanggaan, kekayaan, atau apa pun yang kita peroleh, sudah seharusnya dikembalikan untuk kemuliaan Tuhan semata :')

Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan. (Ulangan 8:17-18a)

Oke, balik lagi ke BIF service! Kira-kira jam empat sore kita mulai kebaktiannya, dan ada enam orang mbak yang hadir (dari total delapan orang anggota BIF). Saya sempat kenalan sama beberapa, ada Mbak Indah, Mbak Mini, Mbak Yani. Lainnya lupa kenalan dan ada yang nggak ingat namanya -_-*

Oiya, sebelum kebaktian kita sempat foto-foto dulu, hehehe.

Daniel, Epi, Martha, and me :D

Kebaktiannya sendiri nggak lama, mungkin kurang lebih satu jam. Terus kami juga sempat mendoakan mbak-mbak itu, dan nggak tau kenapa pas doain salah satu mbak yang saya lupa namanya itu *jdueeeng*, saya merasa mbak ini sedang dalam pergumulan agar keluarganya juga mengenal Tuhan Yesus dan menerima keselamatan. So, I prayed for that, sambil merangkul bahunya, dan juga berdoa untuk pekerjaan serta kesehatannya :)

Nah, habis kebaktian, kita semua makan-makan deh! Karena nggak boleh makan di kelas yang kita pakai untuk kebaktian itu, kita semua makan di kantin.

Ko Yakub, Andy, Mbak "Lupa Namanya 1", Mbak Yani, Mbak Mini, Daniel, Didi, Mbak "Lupa Namanya 2", Epi, me, and Mbak Indah :D

Pas makan tuh ya, saya sempat ketar-ketir, karena Ko Yakub kan jago banget masak, jadi saya takut denger komentar beliau terhadap masakan saya, nyehehe. Tapi ternyata kata Ko Yakub enak, yeay! Cumaaa.. pas makan fu yung hay, Mbak Yani nanya, "Yang goreng telurnya siapa nih?" Errr, saya udah bisa nebak apa komentar yang bakal meluncur, jadi saya bilang, "Aku, Mbak. Ngg... keasinan, ya?" Terus Mbak Yani ngangguk sambil senyum malu-malu gitu, dan saya... malu beneran! Hahaha, nggak deng, saya udah menduga kok, kayaknya saya kebanyakan ngasih garam pas bikin fu yung hay. Kepekaan memberi bumbunya masih kurang nih kalau untuk masak dalam jumlah banyak -_-*

Nah, udah habis makan, kelar deh pelayanan di BIF-nya. Senang banget dapat kesempatan untuk bisa melayani di sini, semoga next time bisa ikut lagi :) 

Colourful ACT with Ko Yakub (pic by Martha)

Eh, BTW, pas mau keluar dari gedung sekolah, saya melihat kertas ini ditempel di dinding:


Oalah, bahkan Singaporean pun perlu di-encourage supaya nggak pakai singlish ya? :p Kocak abis!

Well, that's my story. Anyway, I'm going back to Surabaya tonite for holiday until Oct 23rd, so probably I won't update my blog until I come back to Singapore. But I'm sure I will have LOTS of stories to post when I come back! See ya! :)

Comments

haii kak :D aku mau tanya gimana cara bikin box ungu yang ada di post ini? :D thank you yaa GBU
Stephanie Zen said…
waktu mau post, kamu blok tulisan yang mau kamu bikin ada efek itu, terus klik icon Quote (simbolnya gini "), iconnya ada di atas kotak untuk nulis new post.

efek quote bisa beda-beda, tergantung skin blog yang kamu pakai. dicoba dulu aja ya :)
oke thank you so much.. uda bisa :D hehehe..

Popular posts from this blog

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566

Saya = Manohara?

Kemarin senyam-senyum karena baca wall dari Titish ini: Hihihi.. walaupun ada kata "agak"-nya, tapi teteeep saya merasa tersanjung sekali lho udah dibilang mirip sama Manohara *asal ga mirip nasibnya aja * Anyway, inilah tampang Manohara, emang mirip saya ya.. Berarti, saya nggak boleh jalan-jalan ke Malaysia nih, apalagi ke wilayah Kelantan, kan bahaya kalau Tengku Fakhry ngeliat terus naksir saya.. PS: buat yang nggak tau Manohara itu siapa, baca koran deeeh

FTV Brondong Lover

Kemarin baru dapat update dari SinemArt, FTV yang diangkat dari novel saya, Brondong Lover, udah selesai shooting! Sekarang FTV itu lagi dalam proses editing, lalu setelah ini bakal ditawarkan ke statiun-stasiun TV. Dan JANGAN TANYA kapan dan di stasiun TV mana FTV itu bakal ditayangin, karena saya juga belum tau Untuk pemain di FTV itu sendiri, so far saya juga cuma tau dua pemeran utamanya. Nasha, si tokoh utama dalam Brondong Lover, diperankan Pevita Pearce . Pevita adalah cewek blasteran Banjarmasin-Inggris, yang sebelumnya pernah main bareng Richard Kevin dalam film Lost in Love. Saya suka Pevita, karena di imajinasi saya tokoh Nasha juga mirip-mirip Pevita gini sih. Dan dari segi umur juga Pevita sebaya Nasha (Pevita aslinya berumur 16 tahun, sementara Nasha di buku saya berusia 18, nggak jauh-jauh amat lah bedanya) Terus, pemeran Dave, si brondong nyolot adalah Kevin Julio . Lucunya, nama panjang Kevin Julio kan Kevin Julio Chandra, sementara nama lengkap Dave itu Reynaldo D...