Skip to main content

Tuhan Bukan Peramalmu!

I used to be this kind of person: each time there is a session where the preacher in the church want to pray for each of the congregation who attend the service, I prayed to God, “God, I want to know about this blablabalabla… please tell the pastor or the preacher to show me what should I do about this thing.”

Hahaha.

Tapi beberapa kali didoain, berapa kali juga saya “dikecewakan” karena apa yang didoain nggak nyambung dengan konfirmasi atau jawaban yang saya inginkan. Salah satunya bisa dibaca di sini, ketika saya pengen minta konfirmasi tapi malah didoakan untuk melepaskan beban yang, menurut saya, nggak saya pikul sama sekali. Wekeke.

Nah, semalam ada impartation night di gereja. According to Thesaurus, “impartation” means “the transmission of information”, atau “conveyance”. Dalam konteks “giving”, impartation juga bisa berarti “the imparting of news, promises, etc.” Kalau dalam Alkitab, impartation terjadi saat Tuhan Yesus menjanjikan dan menurunkan Roh Kudus kepada murid-muridnya.

Lukas 24:46-49
24:46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
24:48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."

Kisah Para Rasul 2:1-4
2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

That’s what called “impartation”.

Jadi, semalam kita semua didoakan dan diimpartasi oleh preachernya, Ps. James Singh, yang karunia prophecy-nya luar biasa banget. Didoakannya giliran, pertama dari leaders, terus praise and worship team, lalu sisanya. Waktu mendoakan leaders sama praise and worship team, Ps. James minta yang belum dapat giliran untuk berdoa sendiri-sendiri dulu, buat persiapkan hati juga.

Nah, during this session, I used to pray what I’ve told you on the first paragraph of this post, tapi kemarin Tuhan sadarkan saya, bahwa dengan minta seperti itu… saya seperti menjadikan Tuhan peramal saya! You know kan, kayak kamu datang ke peramal dan bilang, “Suhu/Madam/etc, saya bingung nih.. saya harus pilih kerjaan A atau kerjaan B ya? Terus… harus milih cowok C apa cowok D?”


I used to come for my own benefit, untuk mendengar apa yang saya ingin dengar, bukan apa yang Tuhan ingin sampaikan ke saya! Selama ini saya sudah menjadikan Tuhan seperti peramal saya! >.<

Kesadaran ini bener-bener menampar saya, so, semalam instead of doa minta diberikan petunjuk seperti biasanya (yang adalah salah, hehe), I prayed, “God, please tell me what You want to say, not what I want to hear.”

I was cyring a lot during this preparation session, karena mengingat kasih dan kebaikan Tuhan, juga bahwa selama ini saya lebih sering mencari kehendak saya dan bukannya kehendak Dia.

When it came to my turn, I came forward, and Ps. James and his wife prayed for me. Saya juga berdoa dalam hati, “Tuhan, nyatakan kehendak-Mu. Sampaikan apa yang Tuhan mau sampaikan. Teguran, revelation, anything… I humble myself to listen.”

And then Ps. James prayed, “Bless her with this spirit of creativity…”

DEG!

I was like… How could he know??? He didn’t even know that I am an author!

FYI, I have been struggling to use this creativity not for my own benefit, but more to serve God. Dengan semua keterbatasan saya dalam menggali Firman Tuhan, saya pengen bisa menulis lebih banyak tentang Dia (terutama di blog ini) karena… I found out that writing is the best way for me to express how grateful I am for having such a great God! And it is also my best way to testify and share about Him! But I was a bit unconfident, because of my limitations. Jadi, didoakan supaya kreatifitas saya semakin diberkati sungguh menguatkan saya :) This is what I really need!

Isn’t it funny, that when we put everything in God’s hands and humble ourselves before Him, He eventually gives us what we’ve been looking for? Jadi, sekarang kalau ada yang mau mendoakan kita, jangan cuma minta Tuhan untuk kasih tau apa yang pengen kita dengar ya, tapi rendahkan diri sungguh-sungguh di hadapan-Nya, minta Dia untuk nyatakan apa yang memang Dia mau nyatakan. Jangan datang ke Tuhan hanya untuk minta jawaban dan kita nuntut jawaban itu harus datang secara instan. Ingat, Tuhan bukan peramalmu!

By the way, after that service I came to Ps. James and his wife to say thank you, and to say that their prayer has really encouraged me. I also told them that actually I am an author, and I’ve been struggling to write more about God, and not just what I want to write, but what God wants me to. They were quite surprise (but happy, I can say, hwehehe), and they advised me to keep praying and asking for wisdom from God, so that I could write more about Him :)

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah … maka hal itu akan diberikan kepadanya. (Yakobus 1:5)

May my writings be blessed more and more, so I could bless others through it, amen!

Comments

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566