Skip to main content

Japan Open Super Series 2009

Menempatkan delapan wakilnya sampai semifinal, Indonesia ternyata hanya bisa mencuri 1 gelar juara di final, melalui ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang mengalahkan juniornya sendiri di all Indonesian final, Yonathan Dasuki/Rian Sukmawan, 21-19, 24-22.

China, yang bahkan nggak menurunkan tim terbaiknya, dan hanya meraih 5 spot di semifinal, berhasil mendulang 3 emas, lewat tunggal putra Bao Chunlai, ganda putri Ma Jin/Wang Xiaoli, dan tunggal putri Wang Yi Han.
Indonesia sebenarnya berpeluang mendulang 2 emas, tapi Taufik Hidayat kalah dari Bao Chunlai dua set langsung, 15-21, 12-21. Taufik kecapekan deh kayaknya, karena di semifinal main tiga set melawan Simon Santoso.
JOSS 2009 kali ini nggak ditayangkan di TV Indonesia *apa kabarnya Global TV, ya? Biarpun suka mengundang komentator nggak jelas alias Tya Ariestya, saya sebenernya berharap mereka nayangin JOSS ini*. Stasiun TV yang menayangkan cuma Vison 1, dan berhubung saya nggak langganan, ya nggak nonton
Biasanya, untuk turnamen yang nggak ditayangkan, saya mantengin scorenya lewat live score di Tournament Software, tapi kemarin pas banget sama jadwal nge-gym dan les nyetir saya, dan saya dapat update hasil final ini justru lewat Twitter
Sepanjang 2009 ini, Indonesia hanya meraih 2 medali emas di Super Series. Jangan bandingin sama China deh, ntar sakit hati ngitungnya. Denmark aja kayaknya dapat emas lebih banyak dari Indonesia *belum ngitung*.
Sebenernya yang paling pengen saya tonton aksinya di JOSS ini tuh ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda. Sayang, mereka kalah di semifinal dari Ma Jin/Wang Xiaoli *yang akhirnya jadi juara*, dan kalahnya tuh kalah retired. FYI, kalah retired tuh kalah sebelum pertandingan berakhir, karena salah satu pemain ada yang mengalami cedera. Kemarin, yang cedera tuh si Greysia. Mengutip twitternya, lutut kanan Greysia bergeser di tengah pertandingan, dan ligamennya loss *whatever ligamen is, i dunno*. Dia sempat maksa nerusin main, sebelum akhirnya nyerah karena nggak kuat lagi nahan sakitnya.
I hope that Greys will get well soon, she’s my favorite player since Thomas-Uber Cup 2008 Dan saya seneng banget follow twitternya, karena dia selalu nunjukin semangatnya untuk setiap sesi latihan, setiap turnamen, and every little thing she does.
Dan nggak tau kenapa, saya kok punya feeling that she will be a great player one day. Bukannya dia nggak hebat ya sekarang, c’mon, dia dan Nitya satu-satunya ganda putri Indonesia yang bisa menembus final Super Series tahun ini *di Singapore SS bulan Juni lalu*! Maksud saya, dia bakal lebih hebat lagi dari ini, sampai bisa membawa Indonesia balik ke era kejayaan ganda putri jaman Deyana Lomban dulu deh
We’ll see her progress *and also the recovery* on Denmark and French Super Series next month!

PS: pic taken from here

Comments

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566