Sedih banget deh, Indonesia terpaksa pulang dengan tangan kosong dari Singapore Super Series 2009 kemarin
Meloloskan dua wakilnya ke final, WD Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii dan MD Markis Kido/Hendra Setiawan, Indonesia malah gagal mencuri gelar.
Greysia/Nitya kalah 14-21, 13-21 dari ganda China, Zhang Yawen/Zhao Tingting. It’s okay sih, karena Greysia/Nitya sebenarnya nggak diprediksi akan bisa sampai babak final (tapi mereka bahkan menumbangkan pasangan rank 1 dunia, Chin Eei Hui/Wong Pei Tty di quarter final!) Jadi prestasi mereka yang bisa menapak sampai ke final ini aja udah luar biasa, dan cukup menenangkan hati karena tau kita masih punya ganda putri yang bisa diandalkan setelah Vita Marissa/Lilyana Natsir bubar jalan. Apalagi, Nitya/Greysia sama-sama masih muda, yang berarti jalan mereka masih panjang. Good job, Nitya/Greysia! Next time better ya!
Yang mengecewakan justru kekalahan Markis Kido/Hendra Setiawan dari pasangan Inggris, Anthony Clark/Nathan Robertson. Kemarin sambil nungguin partai ini saya sempat ketiduran, dan begitu bangun tiba-tiba Clark/Robertson sudah game poin 20-12 untuk set pertama. Saya pikir, oh pasti Kido/Hendra belum panas. Di round 1 sampai QF kemarin aja mereka selalu main rubber set sebelum akhirnya menang. Tapi ternyata set kedua mereka main sama buruknya dengan set pertama. Dihajar habis-habisan sama Inggris (yang sebenarnya unseeded pair di turnamen ini!), bikin saya mikir lagi, ini saya udah bangun atau masih mimpi sih???
Nggak Kido nggak Hendra, semuanya banyak melakukan kesalahan sendiri. Bola nyangkut di net lah, apa lah… Pokoknya 80% poin pasangan Inggris tuh dari salahnya pemain Indonesia deh!
Waktu akhirnya Kido/Hendra kalah, saya cuma bisa terpaku di sofa. Juara Olimpiade kita, juara dunia, rank 1 BWF, kalah dari… INGGRIS???
Please deh, sejak kapan orang Inggris bisa main bulutangkis? Kalau sepakbola kita kalah dari mereka, nah itu sig nggak kaget, tapi kalau bulutangkis?
Yah, memang benar-benar antiklimaks ya. Teman saya, Licu, yang emang tinggal di Singapore dan nonton langsung pertandingan ini di Singapore Indoor Stadium aja juga nggak percaya waktu Kido/Hendra kalah. Katanya, waktu penerimaan medali dan hadiah, komentator di sana sampai bilang, “We don't know.. anything can happen”, dan penonton pada ketawa semua
Yeah, mengingat Kido/Hendra berada di level yang berbeda dengan Clark/Robertson, seharusnya mereka menang...
Tapi ya udah lah, udah kejadian kan... dan semoga di Indonesia Super Series minggu ini mereka bisa membalas permainan buruk itu dengan jadi juara. Kalau enggak... awas aja ya, saya udah jauh-jauh datang dari Surabaya nih! *emang siapa lo, Steph? *
Anyway, kemarin kan Singapore SS ini ditayangin di Global TV, dan as usual, global TV ngundang satu wartawan plus satu artis untuk bincang-bincang di studio. Kemarin mereka ngundang bintang sinetron Tya Ariestya, dan sumpah deh, ni orang komentatornya SAMA SEKALI NGGAK MUTU! Pengetahuannya tentang bulutangkis bener-bener NOL BESAR! Heran juga kenapa dia bisa sampai diundang!
Contoh nih ya, waktu mau partai ganda putri, ada dialog begini:
Presenter (P): Kalau menurut Tya, gimana sih ganda putri Indonesia yang sekarang dibanding ganda putri kita yang dulu-dulu?
Tya (T): Hmm.. kalau ganda yang sekarang aku nggak terlalu ngikutin sih ya.. Tapi kalau yang dulu aku suka Susi Susanti, dia...
For Yonex’s sake, SEJAK KAPAN SUSI SUSANTI MAIN GANDA???
Dan nggak cuma itu, waktu Kido/Hendra mau main, dia bilang, “Nanti kalau menang, jadi pacar saya deh!”, terus waktu Kido/Hendra kalah, dia bilang lagi, “Wah berarti nggak mau jadi pacar saya... apa saya segitu jeleknya ya?”
Penting nggak sih komen gitu?!
Contoh lain lagi, waktu Xie Zhongbo mau main, dia bilang, “Wah, Xie Zhongbo ganteng...”
Blah, kehabisan kata-kata deh saya. Annoying banget ni cewek. Udah saya kesel karena Kido/Hendra kalah, jadi makin pengen ngebanting deh dengar komen-komen cetek begini!
Ya udahlah, biarin aja. Thank you, Global TV, karena udah nayangin Singapore SS, I love you so much deh! Makin cinta kalau next time bintang tamu yang diundang adalah bintang tamu yang bener-bener ngerti tentang bulutangkis
PS: pic taken from here
Meloloskan dua wakilnya ke final, WD Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii dan MD Markis Kido/Hendra Setiawan, Indonesia malah gagal mencuri gelar.
Greysia/Nitya kalah 14-21, 13-21 dari ganda China, Zhang Yawen/Zhao Tingting. It’s okay sih, karena Greysia/Nitya sebenarnya nggak diprediksi akan bisa sampai babak final (tapi mereka bahkan menumbangkan pasangan rank 1 dunia, Chin Eei Hui/Wong Pei Tty di quarter final!) Jadi prestasi mereka yang bisa menapak sampai ke final ini aja udah luar biasa, dan cukup menenangkan hati karena tau kita masih punya ganda putri yang bisa diandalkan setelah Vita Marissa/Lilyana Natsir bubar jalan. Apalagi, Nitya/Greysia sama-sama masih muda, yang berarti jalan mereka masih panjang. Good job, Nitya/Greysia! Next time better ya!
Yang mengecewakan justru kekalahan Markis Kido/Hendra Setiawan dari pasangan Inggris, Anthony Clark/Nathan Robertson. Kemarin sambil nungguin partai ini saya sempat ketiduran, dan begitu bangun tiba-tiba Clark/Robertson sudah game poin 20-12 untuk set pertama. Saya pikir, oh pasti Kido/Hendra belum panas. Di round 1 sampai QF kemarin aja mereka selalu main rubber set sebelum akhirnya menang. Tapi ternyata set kedua mereka main sama buruknya dengan set pertama. Dihajar habis-habisan sama Inggris (yang sebenarnya unseeded pair di turnamen ini!), bikin saya mikir lagi, ini saya udah bangun atau masih mimpi sih???
Nggak Kido nggak Hendra, semuanya banyak melakukan kesalahan sendiri. Bola nyangkut di net lah, apa lah… Pokoknya 80% poin pasangan Inggris tuh dari salahnya pemain Indonesia deh!
Waktu akhirnya Kido/Hendra kalah, saya cuma bisa terpaku di sofa. Juara Olimpiade kita, juara dunia, rank 1 BWF, kalah dari… INGGRIS???
Please deh, sejak kapan orang Inggris bisa main bulutangkis? Kalau sepakbola kita kalah dari mereka, nah itu sig nggak kaget, tapi kalau bulutangkis?
Yah, memang benar-benar antiklimaks ya. Teman saya, Licu, yang emang tinggal di Singapore dan nonton langsung pertandingan ini di Singapore Indoor Stadium aja juga nggak percaya waktu Kido/Hendra kalah. Katanya, waktu penerimaan medali dan hadiah, komentator di sana sampai bilang, “We don't know.. anything can happen”, dan penonton pada ketawa semua
Yeah, mengingat Kido/Hendra berada di level yang berbeda dengan Clark/Robertson, seharusnya mereka menang...
Tapi ya udah lah, udah kejadian kan... dan semoga di Indonesia Super Series minggu ini mereka bisa membalas permainan buruk itu dengan jadi juara. Kalau enggak... awas aja ya, saya udah jauh-jauh datang dari Surabaya nih! *emang siapa lo, Steph? *
Anyway, kemarin kan Singapore SS ini ditayangin di Global TV, dan as usual, global TV ngundang satu wartawan plus satu artis untuk bincang-bincang di studio. Kemarin mereka ngundang bintang sinetron Tya Ariestya, dan sumpah deh, ni orang komentatornya SAMA SEKALI NGGAK MUTU! Pengetahuannya tentang bulutangkis bener-bener NOL BESAR! Heran juga kenapa dia bisa sampai diundang!
Contoh nih ya, waktu mau partai ganda putri, ada dialog begini:
Presenter (P): Kalau menurut Tya, gimana sih ganda putri Indonesia yang sekarang dibanding ganda putri kita yang dulu-dulu?
Tya (T): Hmm.. kalau ganda yang sekarang aku nggak terlalu ngikutin sih ya.. Tapi kalau yang dulu aku suka Susi Susanti, dia...
For Yonex’s sake, SEJAK KAPAN SUSI SUSANTI MAIN GANDA???
Dan nggak cuma itu, waktu Kido/Hendra mau main, dia bilang, “Nanti kalau menang, jadi pacar saya deh!”, terus waktu Kido/Hendra kalah, dia bilang lagi, “Wah berarti nggak mau jadi pacar saya... apa saya segitu jeleknya ya?”
Penting nggak sih komen gitu?!
Contoh lain lagi, waktu Xie Zhongbo mau main, dia bilang, “Wah, Xie Zhongbo ganteng...”
Blah, kehabisan kata-kata deh saya. Annoying banget ni cewek. Udah saya kesel karena Kido/Hendra kalah, jadi makin pengen ngebanting deh dengar komen-komen cetek begini!
Ya udahlah, biarin aja. Thank you, Global TV, karena udah nayangin Singapore SS, I love you so much deh! Makin cinta kalau next time bintang tamu yang diundang adalah bintang tamu yang bener-bener ngerti tentang bulutangkis
PS: pic taken from here
Comments
kan seleb juga. :)
iya mending kamu jadi komentator bulu tangkis kaya'nya fit in banget :D