Skip to main content

Dia, Tanpa Aku

Penulis: Esti Kinasih
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2008

Ronald naksir banget sama Citra, tapi dia nggak mau PDKT sama cewek itu..
Bukan, bukan Ronald nggak berani, tapi dia menunggu Citra jadi anak SMA dulu, sama seperti dirinya, baru deh dia mau PDKT!
Selama masa penantian itu, Ronald hanya bisa mengamati Citra dari jauh. Dia sampai punya semua data mengenai Citra; apa warna favoritnya, kebiasaannya, pokoknya semua mengenai Citra dia hafal!
Sampai akhirnya hari yang ditunggu-tunggu Ronald datang juga. Citra jadi anak SMA! Namun Ronald kecewa karena Citra justru masuk SMA yang sama dengan adiknya, Reinald. Satu kelas, pula!
Dan harapan Ronald untuk mendekati Citra tak pernah terwujud. Cowok itu kecelakaan dan tewas di tempat, tak jauh dari rumah Citra.
Sejak itu, Reinald menganggap Citra sebagai penyebab kematian kakaknya. Dia pun memusuhi Citra, dan selalu bersikap jahat padanya, meski Citra nggak pernah tahu apa yang menyebabkan cowok bernama Reinald itu begitu benci sama dia.
Tapi sikap Reinald berubah ketika Citra tak lagi mengacuhkannya. Perlahan, dia justru dekat dengan cewek itu.
“Gue suka cewek lo,” kata Reinald di depan foto Ronald suatu hari. Dan itu membuat sang kakak kemudian “kembali”!

Loves:
· Keisengan-keisengan Citra asli kocak banget! Nggak bisa ngebayangin deh ada anak seusil itu! Pokoknya tiap kali Citra berbuat keisengan, pasti bikin ngakak deh!
· Esti Kinasih jago banget membangun “emosi” antara Citra dan Reinald. Saya jadi bisa merasakan gimana bencinya Reinald sama Citra setelah Ronald meninggal, dan juga gimana bingungnya Citra ketika dia, yang merasa nggak punya salah apa-apa, tiba-tiba harus selalu menghadapi sikap aneh Reinald. TOP BANGET!
· Cerita TeenLit yang satu ini beda banget sama TeenLit-TeenLit umumnya! Yah, agak-agak mistis sih, tapi nggak serem kok! Dan kita jadi tau aja, ternyata ada lho cowok kayak Ronald, yang cintanya bener-bener cinta mati gitu…

Hates:
· Mmm… yah, sebenernya agak nggak nyambung, tapi saya emang nggak suka cerita yang ada tokohnya yang mati. Tapi cerita ini nggak bakal bisa jalan kalau Ronaldnya tetep hidup ya

Comments

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566