Skip to main content

Sinyal

Tadi pagi, seperti biasa, saya naik bus 855 ke kampus. Dan seperti biasa juga, sepanjang perjalanan ke kampus kerjaan saya adalah ngecek timeline twitter, sekalian balas kalau ada mention yang masuk, atau ngetweet kalau ada random thoughts popped on my mind.

Nah, di Singapore ini saya pakai provider StarHub, yang nyaris nggak pernah bermasalah. Sinyal kuat, akses internet cepat, pokoknya oke punya deh! Di MRT atau di jalan pun, sinyal tetap lancar jaya! Kecuali… jika sudah memasuki kawasan Lutheran Towers sampai Adam Road, entah kenapa sinyalnya SELALU angot-angotan.

Layaknya orang yang mau ngetweet tapi layar masih memunculkan kata “sending…” akibat sinyal yang kembang-kempis, saya pun senewen. Tapi tadi pagi, Tuhan menaruh pikiran ini dalam benak saya:

Merasa nggak, kalau kita ini seperti sinyal HP, dan Tuhan adalah menara pemancarnya? 


Courtesy of http://dikrivan.blogspot.com/2011/02/pengganggu-sinyal-wifi-ada-beberapa.html

Pertama, Tuhan Yesus bilang: 

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yohanes 15 : 5)

Nggak ada menara pemancar, sinyal nggak akan bisa apa-apa, kan? Eksistensinya nggak akan ada artinya, karena menara pemancar itulah sumber eksistensinya, sama seperti Dia adalah sumber keberadaan kita.

Kedua, sinyal seringkali bermasalah karena hubungan antara sinyal dan pemancarnya sedang bermasalah juga. Nah, siapa yang kalau sinyal HP-nya lagi angot-angotan, suka senewen? Saya jelas termasuk orang-orang yang pertama angkat tangan. 

Courtesy of http://www.gunceldir.com/ekranda-sinyal-yok-yaziyor-problem-nedir.html

Ada yang nyadar nggak, saat hubungan kita dengan Sang Pemancar bermasalah, hubungan kita dengan orang lain pun juga jadi nggak beres? Kita jadi bisa dengan mudah ngomong yang menyakiti hati sesama, bisa dengan tanpa rasa bersalah mengabaikan orang-orang yang sedang membutuhkan perhatian dan bantuan dari kita, juga bisa bikin orang lain senewen sama kita, persis seperti sinyal yang sedang bermasalah dengan menara pemancarnya!

Parahnya lagi, sinyal (kita) yang bermasalah juga bisa bikin orang lain ikut bermasalah! Bikin orang yang pacaran jadi berantem, karena si cewek menuduh si cowok selingkuh dan menonaktifkan HP-nya, padahal mungkin sinyal HP si cowok yang lagi jelek, jadi ya telepon nggak bisa masuk! Sinyal (kita) yang bermasalah juga bisa bikin orang miskomunikasi, misalnya orang telepon untuk janjian mau ketemu di MRT Farrer Road, tapi sinyal yang jelek bikin telepon putus-putus dan temannya mengira mereka akan janjian di MRT Farrer Park, padahal lihat nih seberapa jauh MRT Farrer Road dan Farrer Park -_-


Yuk, jangan jadi masalah dan bikin hubungan kita dengan orang lain jadi bermasalah juga karena hubungan kita yang nggak beres dengan Tuhan! Beresin hubungan kita dengan Tuhan ya, dan Dia akan pakai kita jadi berkat untuk sesama kita, sama seperti sinyal yang bagus bisa jadi berkat buat semua pelanggan providernya! 

Tuhan Yesus memberkati :)

Comments

love it steph. tuh kan, kamu memang talented bikin renungan sederhana tapi kena heheee :) ayo, posting lagi hahaaa
Stephanie Zen said…
@meiying: makasih :D

@Ci Rina: praise the Lord ya Ci. mudah-mudahan bisa terus dipakai untuk kemuliaan-Nya :)

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566