Skip to main content

Prologue and Epilogue

Hari ini dapat official news bahwa salah satu tempat menulis favorit saya, Epilogue (kafe yang berada di dalam toko buku Prologue di ION Orchard), bakal tutup per 25 Agustus nanti.


Sebenarnya bukan berita baru sih, karena saya sudah dapat gosipnya sejak sekitar tiga minggu lalu, cuma waktu itu masih belum fix aja gitu. But now, it’s official. :(

Oke, mungkin cerita dari awal kali ya… saya pertama kali tahu Epilogue – sebelumnya sudah pernah ke Prologue, tapi nggak pernah tahu bahwa di dalamnya ada kafe sekece Epilogue – dari teman saya, Vincent. We were with our friends at Orchard during one Sunday afternoon, looking for a cozy place to sit and have a chit-chat, but too bad almost all cafes were full house. Terus Vincent bilang dia tahu ada satu kafe di dalam toko buku Prologue, yang nggak banyak orang tahu, dan karena itu seringkali sepi. 

So, we went there. 

Pertama kali masuk Epilogue, saya terkesima. Wangi kopi dari mesin espresso, denting cangkir, sendok, dan piring, juga suasana teduh dan nyaman toko buku, membaur menjadi satu. This place is heaven on earth! Selain itu, Epilogue juga memiliki deretan meja di sisi jendela, yang kalau kamu berhasil mendapat tempat di sana, kamu akan bisa menikmati view Orchard Road yang tak pernah sepi di bawah sana. Belum cukup semua itu, jendela mereka yang terbentang dari langit-langit sampai ke lantai juga memberikan natural lighting sempurna untuk foto-foto narsis maupun bikin foto foodporn untuk di-upload ke Instagram.


The first time we met :D



How about the food and the drinks? Well, their iced cappuccino is the best in town! I don’t know how they made it, but the taste has always been perfect for my tongue. And their beef lasagna is just… heavenly. And their soda pop mojito. And iced caffe latte. And chocolate lava cake. Ah, semuanya enak! And all below S$ 10! *bukan posting berbayar*

Tapi lebih dari semua itu, yang paling saya suka adalah kalau kamu membelanjakan S$ 25 dalam satu struk, kamu akan bisa memilih satu buku gratis dari rak yang ada di Epilogue untuk kamu bawa pulang. Well, memang buku-bukunya adalah buku-buku lama, mungkin bahkan yang sudah lama nggak laku dijual di toko buku, but… who cares? A great book will always be one, whether it was written a year or centuries ago, whether it was displayed on a bookstore shelf or stacked on the storage ;)

So, yah… Epilogue memenuhi semua kriteria untuk menjadi writing cave favorit saya. Yang kurang cuma colokan untuk mengecharge laptop (tapi saya juga biasanya jarang bawa charger kok kalau pergi menulis di luar :p) dan WiFi (Internet is my biggest writing distraction, so I should consider this as a blessing instead of something to complain about, shouldn’t I?). 

But now, I have to say goodbye to this place. A café where many parts of my books were inspired by, developed, and written.




A café where I write, wait, or sometimes just sit back and stare at other customers (haha!).


 



A café where I’ve collected many free books from my (and my friends’) purchase, as well as memories.

The so-called wedding organiser meeting with Ellen :D


You’ll always be in my heart, Prologue and Epilogue. I hope someday I'll read a news headline stated "Prologue and Epilogue to make a comeback in Singapore". :)

Comments

Popular posts from this blog

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566

Saya = Manohara?

Kemarin senyam-senyum karena baca wall dari Titish ini: Hihihi.. walaupun ada kata "agak"-nya, tapi teteeep saya merasa tersanjung sekali lho udah dibilang mirip sama Manohara *asal ga mirip nasibnya aja * Anyway, inilah tampang Manohara, emang mirip saya ya.. Berarti, saya nggak boleh jalan-jalan ke Malaysia nih, apalagi ke wilayah Kelantan, kan bahaya kalau Tengku Fakhry ngeliat terus naksir saya.. PS: buat yang nggak tau Manohara itu siapa, baca koran deeeh

FTV Brondong Lover

Kemarin baru dapat update dari SinemArt, FTV yang diangkat dari novel saya, Brondong Lover, udah selesai shooting! Sekarang FTV itu lagi dalam proses editing, lalu setelah ini bakal ditawarkan ke statiun-stasiun TV. Dan JANGAN TANYA kapan dan di stasiun TV mana FTV itu bakal ditayangin, karena saya juga belum tau Untuk pemain di FTV itu sendiri, so far saya juga cuma tau dua pemeran utamanya. Nasha, si tokoh utama dalam Brondong Lover, diperankan Pevita Pearce . Pevita adalah cewek blasteran Banjarmasin-Inggris, yang sebelumnya pernah main bareng Richard Kevin dalam film Lost in Love. Saya suka Pevita, karena di imajinasi saya tokoh Nasha juga mirip-mirip Pevita gini sih. Dan dari segi umur juga Pevita sebaya Nasha (Pevita aslinya berumur 16 tahun, sementara Nasha di buku saya berusia 18, nggak jauh-jauh amat lah bedanya) Terus, pemeran Dave, si brondong nyolot adalah Kevin Julio . Lucunya, nama panjang Kevin Julio kan Kevin Julio Chandra, sementara nama lengkap Dave itu Reynaldo D