Skip to main content

Semua Cewek Itu Matre (?)

Pertanyaan itu muncul waktu kemarin saya nonton acara Take Him Out Indonesia. Buat yang nggak tau, Take Him Out itu semacam acara cari jodoh. Karena ada embel-embel “Indonesia”-nya, sudah jelas acara ini diadaptasi dari acara TV luar negeri.
Nah, kemarin ada satu kontestan cewek, yang disukai oleh beberapa cowok. Sebut aja namanya X *nggak enak nyebut nama aslinya * Pada akhirnya, setelah diseleksi, tersisalah tiga orang cowok yang bisa dipilih oleh si X ini. Untuk bisa mengeliminasi satu cowok lagi, si X diminta untuk mengajukan pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh ketiga cowok itu tadi.
Si X nanya, “Apa pendapat kalian tentang cewek matre?”
Cowok pertama bilang, “Ke laut aja deh!”
Cowok kedua bilang, “Cewek matre itu cewek yang masih kecil. Dia nggak mikir ke depan, maunya cuma seneng-seneng aja.”
Cowok ketiga bilang, “Blablablabla… intinya say no to cewek matre!”
Si X mengeliminasi cowok ketiga. Tersisalah cowok pertama dan kedua. X diminta mengajukan pertanyaan lagi.
Kata X, “Gimana sih cara kalian, supaya kalian nggak dianggap pelit oleh cewek kalian?”
Saya nggak ingat lagi apa jawaban kedua cowok itu. Pokoknya si X akhirnya memilih cowok kedua, yang, menurut saya, lebih menunjukkan bahwa dia nggak akan pelit sama ceweknya nanti, which is, kalau jadi, ya si X ini.
Nah, di Take Him Out kan ada kayak peramal gitu juga, namanya Mbak Mieke. FYI, Mbak Mieke ini yang dulu biasa tampil di acara infotainment KISS untuk meramal hubungan asmara artis-artis. Tugas Mbak Mieke kurang lebih sama di acara Take Him Out. Dan waktu dia ditanya oleh Choky Sitohang, presenter Take Him Out itu, tentang gimana prospek hubungan si X dengan cowok pilihannya, Mbak Mieke menjawab, “Kok kayaknya saya cuma melihat uang, uang, uang dan uang ya?”
Choky Sitohang nanya, “Uang di mana, Mbak?”
Kata Mbak Mieke, “Ya di diri cewek yang itu tadi.”
Ups.
Jujur aja, sejak pertanyaan pertama yang dilontarkan si X ke para cowok itu, sebelum Mbak Mieke mengutarakan “penglihatannya”, saya sudah menganggap X itu cewek matre. No offense sih, tapi dari sekian banyak hal yang bisa ditanyakan ke cowok, kok dia malah nanya apa pendapat cowok-cowok itu tentang cewek matre sih? Pertanyaan yang dia ungkapkan kan gunanya untuk melihat, apakah cowok-cowok itu punya pandangan yang sama tentang dirinya mengenai suatu hal, yang mungkin aja menggambarkan cewek itu. Jadinya ya... kalau dia nanya pendapat cowok tentang cewe matre, KEMUNGKINAN BESAR dia adalah cewek seperti itu, kan? Matre, maksudnya.
Jadi, waktu si X ini muncul lagi di akhir acara, saya bilang ke Willy, adik saya, “Itu tuh, ceweknya matre...”
Terus, Mama nyeletuk, “Matre gimana? Dia kan cuma nanya aja apa pendapat cowok-cowok itu tentang cewek matre.”
Saya kaget, terus lanjut bilang, “Tapi kelihatan lah, Ma... dan kan kata Mbak Mieke tadi...” FYI, dulu waktu Mbak Mieke masih di KISS, saya dan Mama suka dia. Kami nggak percaya ramalan, zodiak, feng shui dsb, tapi seneng aja denger Mbak Mieke ngeramal artis-artis, karena cara meramalnya sopan, pokoknya seru deh kalau cuma untuk didengerin aja! Jadi, kali ini saya mikir, pasti Mama setuju sama Mbak Mieke juga.
Yang bikin saya kaget adalah, Mama nanya balik, “Emang ada, cewek yang nggak matre?”
Saya diam aja, dan mikir, apa iya ya? Maksudnya, gini aja deh gampangnya, kalau kamu biasa naik mobil ke mana-mana, mau nggak kamu punya pacar atau suami yang ke mana-mana cuma naik sepeda pancal? Kayaknya nggak. Dan apa dengan begitu kamu masuk ke dalam golongan cewek matre?
Apa mencari tahu, apakah seorang cowok punya prospek untuk mencukupi kehidupanmu di masa depan, itu termasuk matre? Karena yah... jaman sekarang, mana ada sih orang (baca: cewek) yang mau hidup susah? Apalagi kalau, say it, sebelum menikah, dia punya kondisi keuangan yang cukup lumayan? Pasti dia mengharap pasangannya bisa memberi dia kehidupan di level yang sama dengan yang didapatnya sebelum menikah. Kalau bisa sih, lebih.
Jadi, kalau begini, apakah semua cewek itu matre? What do you think?

Comments

Kalau menurut aku, sah-sah aja kok Steph jadi cewek matre, asal nggak keterlaluan aja, misal morotin duit cowoknya. Kalau cewek itu simply hanya mau menjamin hidup masa depannya, kayaknya semua cewek kalau suruh jujur, pasti milih yang begitu ya ;-) Nggak akan ada yang mau hidup susah kalau dia bisa memilih. Jadi, menurut aku sih, oke-oke aja. Jadi cewek jaman sekarang memang kudu pintar sih steph. At the end, tag itu betul adanya : nggak cukup hanya cinta. Apalagi setelah married ;-)
tyas said…
kata ibuku sie, udah kodratnya cewek buat matre. misalnya, dia pengen punya suami kaya buat menjamin masa depan kita dan anak-anak kita. tapi kalo cewek matre yang doyannya morotin cowok,itu udah jelas ngga bener! ;)
PRIMADIKA said…
Stepie, asalkan...bukan, ada uang abang kusayang, nggak ada uang abang kutendang ^_^

Perlu dibedakan deh antara pria bergelimangan harta dan pria bermasa depan. Kalo tuh cewek cuman mementingkan uang...uang...uang itu matre. nanyanya : "Apa pendapat kalian tentang financial freedom?", "Apa rencana investasi kalian?", atau "perlukah asuransi kesehatan?" Hehehe...ini yang disebut pria bermasa depan. Kalo cuman kaya harta benda tanpa pikiran visioner...uhm...tidak akan abadi. Cincin berlian sih oke buat 1, 2, hari, setahun...bosen kali...ganti model ^_^
Anonymous said…
PJIAUW1wahhh seru nih topiknya =D
haha..
tegantung nih apa depinisi matree..

klo mnurutkuu, definisi dr matre itu adl org yg cm mikirin uang karena serakah, dia ga concern ama org yg cari duit. bisa aja dia cm mau duit buat menuhin kebutuhan dia seorang.. bisa juga buat kebutuhan dia n anak2nya doank, n dia g mikirin kebutuhan si pencari duit. klo yg ini, misal nya ga ada duit dia bakalan marah,ngambek,ato ngomel2 without any concern.dia cm mikir uangg uanggggg n uanggg.

some women are truly matre..

sedangkan some other women,dia mikirin uang jg..tp dia itu mikirin uang buat kesejahteraan bersama.. buat kebhagiaan n kbutuhan anak n suami.. for the whole family.
klo yg ini,misal g ada duit, dia bakal support si suami instead of marah2 g jelas..

jadi,smua ce emg butuh uang.tp yg matre itu adalah ce serakah, n ga peduli ama org laen,especially g peduli ama yg cari duit.

tp ce yg g matre, dia butuh uang buat keluarga, n bukan buat dia seorang. dia jg peduli sama kebutuhan org yg nyari duit.

so it depends on the definition of 'matre'

kalo org mendefinisikan matre itu sbg 'ce yg butuh duit' ya berearti semua cewe matre..

tp klo definisi matre itu 'ce serakah yg cm mikirin duit' ya berarti g semua ce ky gt.

>.<

i think, ce matre is equals to co yg memperlakukan ce ky pembantu.
some men are married because they are want someone to serve them,n to do the houseworks. they get married because they want to have 'pembantuuuu', 'babysitter' or.. 'pemuas xxx'
n then mrk punya anak jg g peduli. pokonya apa yg terjadi sama rumah n anaknya, dia g mau tau. n itu tanggungjawab istri seorang.

nahh..klo misal ce disebut matre semua, berarti co jg 'cuma pengen xxx sama cm pengen punya pembantu' donkk?

mknyaa harus jelas nii depinisinya.. klo misal skarang 1org mengikrarkan 'semua ce matre' only based on 'semua ce butuh duit'
n then bisa aja org yg ndenger punya definisi laen. such as 'ce mata duitan yg serakah'
ga nyambung thennn.. 1ngotot bilang 'iya' satu ngotot bilang 'engga'..
padal mrk menyebut 1kata yg sama dg depinisi yg berbeda..

>.<

kalopun semua ce matre [butuh duit,titik], yg membedakan antara 1 kelompok ce dan kelompok laen nya adalah motives merekaa.

xD

so even all women are matre [butuh duit,titik], the good women and the bad women are truly different..
Anonymous said…
swt.. ono pjiauw e sgala.. btw iki aku steph.. aku lupa sama google account ku..jd e ta tulis aninomoss xD see u soon =D
Stephanie Zen said…
hi all, thanks for commented on this post :) glad to read your opinions.

to anonymous: iki jopi yooo? wah tumben kau memberi komen panjang-lebar huehehe. tapi bagus opinimu jop :)
Ika said…
kayaknya sih hampir semua cewe berpanduan pada kata: stabilitas.
*soalnya saya sih begitu. butuh stabilitas, maksudnya :D*
Stephanie Zen said…
iya sih emang.. aku juga butuh stabilitas dan jaminan huehehe..

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566