Skip to main content

Laporan Dinas Saya

Ihiy, mau cerita kejadian-kejadian selama “perjalanan dinas” di Bali ahh..

7 Desember 2007
Baru mendarat di Ngurah Rai, langsung diajak makan sama Pak Dodo dan Mbak Yola dari GPU *Gramedia Pustaka Utama* di Solaria. Sekalian nunggu Esti Kinasih *penulis Fairish* dan Dyan Nuranindya *penulis Dealova* yang belum mendarat, katanya. Tengah-tengah makan, eh Mbak Esti dan Dyan a.k.a Dichiel nyampe. Sempat deg-degan juga nih, kirain mereka bakal songong atau serius, secara penulis dua TeenLit bestseller gitu kan. Ehh… taunya pada bocor semuaa!
Dari situ, ke Hotel Santika tempat kita nginep. Berhubung masih ngantuk karena paginya bangun subuh-subuh untuk ngejar flight jam tujuh, saya akhirnya leha-leha aja di kamar hotel. Jam satu-an, kita berangkat ke Art Centre a.k.a Taman Budaya Denpasar, tempat Kompas-Gramedia Fair diadakan.
Sampai di sana, ternyata sepi boo… Mungkin karena hari Jumat kali yaa, anak-anak SMP-SMA pasti masih pada di skul. Dan tentu saja yang datang ke Jumpa Pengarang cuma sedikit. Tapi jangan salah, walaupun yang datang sedikit, pertanyaan yang diajukan BANYAAAKK! Sampai kita bingung sendiri jawabnya Coba, ada pertanyaan yang begini nih, “Kenapa sih penulis-penulis luar karyanya bisa sampai mendunia, sementara penulis Indonesia enggak?”
Habis acara Jumpa Pengarang, ternyata bakal ada talkshownya Tung Desem Waringin juga di KG Fair itu, dan pas kita mau balik ke hotel, kita nganterin Ibu Tung dulu ke Katedral Roh Kudus di daerah Renon. Pak Tung sendiri masih di KG Fair.
Ternyata pas sampai Katedral, Ibu Tung bilang kalau misa selesai jam tujuh malam, padahal waktu itu udah jam setengah tujuh. Alhasil kita nggak pergi jauh-jauh dari situ, jalan-jalan aja ke Monumen Perjuangan Rakyat Bali di Renon.
Busyeeett ni monumen KEREN BANGET! Bentuknya kayak candi-candi gitu, dan di sekelilinya ada taman superluas! Sayang banget banget nggak bisa motret karena udah gelap... Di sini kita-kita ditraktir siomay sama Mbak Yola. Waahh, tobb markotobb siomaynya! Ngalahin siomay batman langganan saya deh! Serunya lagi, kita makan siomay sambil nonton cowok-cowok yang main bola di lapangan itu, uhuuuuy! Pemandangan segar!
Jam tujuh lewat, setelah jemput Ibu Tung, kita cari makan. Jumlah rombongan bertambah karena Mbak Ninin dan Pak Rudy dari GPU ikut makan bareng juga. Dan akhirnya kita makan di resto seafood yang menjual lobster yang gila-gilaan enaknya! Waaahh gilaa, cangkangnya renyah, dagingnya empuk dan gurih, pokoknya enak mampus! Tapi nggak bisa makan banyak karena perut udah penuh dijejali siomay
Sambil makan, ngobrol-ngobrol sama Ibu Tung, dan semua pada curcol gitu, karena Ibu Tung cerita tentang bagaimana-kamu-tahu-apakah-seorang-cewek-sudah-siap-dicium-atau-belum, bagaimana-cara-mengetahui-seorang-cowok-brengsek-atau-enggak, dan tentu saja... bagaimana-cara-membuat-seorang-cowok-tergila-gila-padamu! Ibu Tung TOOPPP BANGET deh!

Malamnya, setelah balik hotel, saya mandi, dan nunggu teman saya Ika datang karena kita rencananya mau jalan ke Kuta Square. Ternyata jauh juga meeenn dari Santika ke Food Court Kuta! Tapi berhubung jalannya sambil ngobrol-ngobrol, nggak kerasa capek deh Pas ngelewatin Hard Rock, saya foto-foto di depannya, dasar ndesooo Sampai di hotel lagi jam setengah tiga pagi, terus langsung tepar...


8 Desember 2007
Hari ini saya melakukan sejuta kebodohan saat breakfast di resto hotel, mulai dari jatuhin sendok, ninggalin HP di meja resto dengan begonya, kejedok kap lampu... pokoknya bego banget! Untunglah kebegoan itu hanya sampai di situ.
Habis breakfast, saya renang sebentar. Payah, di kolam cuma ada kakek-kakek bule dan keluarga Jepang yang anaknya masih kecil. Nggak ada bule ganteng yang bisa buat cuci mata
Habis itu saya mandi, dan bareng penulis-penulis lainnya plus “Ibu Manajer” Yola, jalan-jalan ke Discovery Shopping Mal a.k.a Centro di dekat hotel. Di sana jalan-jalan bentar doang, soalnya kita mau ke Joger. Sempat foto ama Dichiel di belakang mall yang menghadap langsung ke pantai
Di Joger, saya nyaris ngga beli apa-apa untuk diri sendiri. Beliin oleh-oleh plus sejuta titipan dari orang sekampung doang. Tapi untunglah bisa dapet semuanya itu titipan, yeaaahhh... tidak ada beban lagi! *walaupun “beban” bagasi jadi berlipat karena tas-tas saya beranak dari tiga menjadi lima gara-gara urusan oleh-oleh ini *
Habis itu, saya jalan-jalan lagi sama Ika, sementara penulis-penulis lainnya pergi sama Bu Manajer. Jam empat, saya sama Ika ke Art Centre. Untung sampai di sana tepat waktu untuk jadi pembicara workshop. Sempat takut telat meeen, karena ternyata di jalan maceeettt!
Terus pas workshopnya, saya, Windhy, Dichiel, dan Mbak Esti cerita gimana awalnya naskah kita bisa diterbitin, ngasih beberapa game interaktif yang memancing inspirasi menulis, kasih tips dan info tentang dunia penulisan TeenLit, plus ada sesi tanya jawabnya juga. Kali ini yang datang banyaaaaakk! Dan pertanyaannya juga banyaaaaaakkk! Terakhir ada booksigning sama foto-foto bareng, dan ketahuan deh kalo penulis bisa juga bergaya jadi fotomodel hihi... Eiya, dikasih pembatas buku juga sama Adel dan Dewi, yang datang ke acara Jumpa Pengarang kemarin, so sweeeettt
Kelar workshop, saya diajak makan sama Tante dan Oom saya yang tinggal di Bali, jadi saya berpisah lagi sama gerombolan penulis dan Bu Manajer, karena mereka pada mau ke Jimbaran. Pas saya balik hotel, udah jam dua belas lewat, dan lagi-lagi langsung tepar...

9 Desember 2007
Ada kejutan pas breakfast!
Ternyataaaaaa... saya dibayar! Huahahahahaha...! Kata Ibu Manajer Yola, “Ini ada uang saku dari GPU” Yihuuuuu!
Saya nggak keberatan kalau diundang jadi pembicara workshop lagi. Mau ke Papua pun boleh, Mbak

Comments

fathin.anjani said…
wahh. di bandung kapan nih ka?
anyway, makasi yah bantuan ngeditnya. urlku ganti ka. pindah kesini http://everything-is-magic.blogspot.com
:)
Stephanie Zen said…
waaahhhh saya akan amat sangat senang sekali klo diundang ke banduuungg! lagi pengeeennn banget ke banduung :D usulin dong ke kampus/skul kamu utk ngundang saya hehe x)
icHaaWe said…
wah seru banget yah... bisa ikut2an bgitu imana carana steph???
Stephanie Zen said…
hehe iya jd aku diundang sm gramedianya mbak, ditawarin jd pembicara workshop gt, krn kebetulan novel-novelku penerbitnya Gramedia Pustaka Utama :)
Anonymous said…
wah...steph...
dirimuw bikin aku mupeng abis!!!
tempatmu foto itu,
(yang dibelakang centro itu...)
aku dulu pernah jatuh terguling-guling disitu
gara2 kepleset pas ujan2
I miss bali so.....bad!!!!
(No.2 setelah bandung)
pengen banget kesana
Mupeng...Mupeng......
Stephanie Zen said…
haa? pernah kepleset di situ? ya ampyuunn... saking terpesonanya melihat laut kah? :D btw aku jg lagi mupeng gilaaaa pengen ke bandung!

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566