Kira-kira
minggu lalu, flash disk saya nggak sengaja terbawa oleh teman saya. Dia pinjam
untuk menyimpan file power point saat akan group presentation di kampus, dan
lupa mengembalikan (saya juga lupa minta balik sih :p).
Malamnya, saat mau simpan satu file di flash disk, saya kelimpungan mencari flash disk itu. Setelah diingat-ingat baru saya nyadar, flash disk itu belum dikembalikan teman saya. Panik, langsung saya BBM dia, sambil berdoa dalam hati jangan sampai flash disk itu ketinggalan di kampus, masih menancap di CPU komputer ruang presentasi. Karena jika iya, say goodbye aja deh.
Untunglah, teman saya bilang flash disk itu ada di groupmate-nya, dan besok groupmate-nya itu bakal ke kampus karena ada kelas, jadi saya diminta ketemuan sama dia. Saya besoknya itu nggak ada kelas sih, tapi demi flash disk itu, saya bela-belain ke kampus. FYI, kampus saya lumayan jauh jaraknya dari rumah. Perjalanan pulang-pergi sekitar 75 menit deh, sementara saya mungkin hanya akan ada di kampus paling lama 10 menit untuk ketemuan sama groupmate teman saya dan mengambil flash disk itu.
Flash disk, seperti yang kalian tahu, harganya nggak seberapa. Tapi yang buat saya panik adalah files yang ada di dalam flash disk itu: assignment, naskah novel yang sudah hampir jadi, dan foto-foto. Dan meski saya masih punya dua flash disk lainnya, flash disk yang hilang itu sangat berharga buat saya.
Singkat cerita, saya ketemuan sama groupmate teman saya dan mengambil flash disk itu. Waktu flash disk itu sudah di tangan, duh, senangnya luar biasa! Dan dalam perjalanan pulang mengambil flash disk itu, saya tiba-tiba diingatkan akan perumpamaan domba yang hilang dalam Lukas 15 : 4-7.
Kalau flash disk aja berharga bagi saya, meski saya masih punya flash disks lainnya, dan saya begitu panik saat benda itu hilang, mencarinya, sampai mengorbankan waktu, ongkos, dan tenaga jauh-jauh ke kampus hanya untuk mengambilnya… Tuhan Yesus lebih lagi terhadap setiap dari kita.
Demi kita yang “hilang”, Ia jauh-jauh turun dari surga, mencari kita, bahkan mengorbankan nyawa-Nya untuk menyelamatkan kita. Dan ketika Ia mendapatkan kita lagi, Ia sangat bersukacita, dan Ia berkata ada sukacita yang besar di sorga karena satu orang “hilang” yang ditemukan kembali itu, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar.
Kalau saya saja bersukacita hanya karena flash disk saya yang hilang sudah saya dapatkan kembali, saya bisa membayangkan, betapa jauh lebih bersukacitanya Tuhan Yesus saat Ia berhasil mendapatkan kembali domba-Nya yang hilang :)
Malamnya, saat mau simpan satu file di flash disk, saya kelimpungan mencari flash disk itu. Setelah diingat-ingat baru saya nyadar, flash disk itu belum dikembalikan teman saya. Panik, langsung saya BBM dia, sambil berdoa dalam hati jangan sampai flash disk itu ketinggalan di kampus, masih menancap di CPU komputer ruang presentasi. Karena jika iya, say goodbye aja deh.
Untunglah, teman saya bilang flash disk itu ada di groupmate-nya, dan besok groupmate-nya itu bakal ke kampus karena ada kelas, jadi saya diminta ketemuan sama dia. Saya besoknya itu nggak ada kelas sih, tapi demi flash disk itu, saya bela-belain ke kampus. FYI, kampus saya lumayan jauh jaraknya dari rumah. Perjalanan pulang-pergi sekitar 75 menit deh, sementara saya mungkin hanya akan ada di kampus paling lama 10 menit untuk ketemuan sama groupmate teman saya dan mengambil flash disk itu.
Courtesy of: http://purwakarta.olx.co.id/flash-disk-kingston-4-gb-dt-100-101-iid-45242438 |
Flash disk, seperti yang kalian tahu, harganya nggak seberapa. Tapi yang buat saya panik adalah files yang ada di dalam flash disk itu: assignment, naskah novel yang sudah hampir jadi, dan foto-foto. Dan meski saya masih punya dua flash disk lainnya, flash disk yang hilang itu sangat berharga buat saya.
Singkat cerita, saya ketemuan sama groupmate teman saya dan mengambil flash disk itu. Waktu flash disk itu sudah di tangan, duh, senangnya luar biasa! Dan dalam perjalanan pulang mengambil flash disk itu, saya tiba-tiba diingatkan akan perumpamaan domba yang hilang dalam Lukas 15 : 4-7.
15:4 "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,
15:6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Kalau flash disk aja berharga bagi saya, meski saya masih punya flash disks lainnya, dan saya begitu panik saat benda itu hilang, mencarinya, sampai mengorbankan waktu, ongkos, dan tenaga jauh-jauh ke kampus hanya untuk mengambilnya… Tuhan Yesus lebih lagi terhadap setiap dari kita.
Demi kita yang “hilang”, Ia jauh-jauh turun dari surga, mencari kita, bahkan mengorbankan nyawa-Nya untuk menyelamatkan kita. Dan ketika Ia mendapatkan kita lagi, Ia sangat bersukacita, dan Ia berkata ada sukacita yang besar di sorga karena satu orang “hilang” yang ditemukan kembali itu, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar.
Kalau saya saja bersukacita hanya karena flash disk saya yang hilang sudah saya dapatkan kembali, saya bisa membayangkan, betapa jauh lebih bersukacitanya Tuhan Yesus saat Ia berhasil mendapatkan kembali domba-Nya yang hilang :)
“Your
place in heaven was more important to Christ than His place in heaven. He gave
up His so you could have yours.” – Max Lucado
Comments
udah lama ga komen (walaupun ga nyambung ma isi post :D)