Skip to main content

Live to the Hilt

Yuk dibaca dulu ayat yang ini…

When Abram was ninety-nine years old, the Lord appeared to him and said, "I am God Almighty; walk before me faithfully and be blameless.” (Genesis 17 : 1 NIV)

Waktu baca ayat ini, saya sempat bengong. Bukannya apa-apa, tapi perintahnya Tuhan ke Abraham itu lho… “walk before me faithfully and be blameless”! Hmm, okay, walk before Him faithfully bisa lah ya… but be blameless (atau terjemahan Indonesianya “tidak bercela”)? How come? Aren’t we all sinners?

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. (Roma 3 : 23)

Jadi, gimana mungkin Tuhan menuntut Abraham untuk be blameless alias hidup nggak bercela? Tapi, saya lalu coba bandingkan dengan Alkitab versi terjemahan lainnya…

*Intermezzo dikit, satu hal yang saya sukai, dan sangat saya syukuri, tentang Alkitab adalah… ada begitu banyak terjemahan Alkitab yang tersedia, sangat mudah diakses – just a single click away in YouVersion, anytime, anywhere! – dan kita sebagai anak-anak Tuhan dianjurkan untuk merenungkannya (Yosua 1 : 8), bertekun di dalamnya, dan sungguh-sungguh melakukannya (Yakobus 1 : 25). Alkitab sangat berharga, karena merupakan isi hati Bapa sendiri, dan membaca, mempelajari serta merenungkannya benar-benar akan membuatmu terpukau lho, aku sudah membuktikannya BERJUTA KALI!*

Back to the topic, saya coba baca ayat tadi dalam The Message Bible. Here it is…

When Abram was ninety-nine years old, God showed up and said to him, "I am The Strong God, live entirely before me, live to the hilt!” (Genesis 17 : 1 MSG)

The Message menerjemahkan “be blameless” dengan “live to the hilt”. Nah, “hilt” adalah “hulu atau gagang pedang, pisau, atau belati” :D

Photo courtesy of http://www.arn-swords.com/swords/ulvbanes-sword.aspx

Lebih jauh lagi, Oxford Dictionary mengartikan frasa “up to the hilt” sebagai “completely”! Yes, we are all sinners! And of course we cannot be blameless, but we can live entirely and completely before Him!

So, how can we live completely before Him?

You live for God. Apostle Paul said, “I no longer live, but Christ lives in me.” (Galatia 2 : 20) Kamu bukan lagi milikmu sendiri, tapi kamu adalah milik Tuhan! Dan “barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.” (Galatia 5 : 24) Saat dosa pornografi atau tidak ada self-control buat belanja kembali melanda, yuk diingat-ingat lagi, kamu seharusnya sudah menyalibkan alias membuang dosa itu lho, karena kamu sudah menjadi milik Kristus :)

You no longer rely on your own abilities. Kalau tadinya kamu mungkin mengandalkan otakmu, kemampuanmu, bakat atau talentamu, sekarang… NO WAY! Raja Salomo bilang, “Trust in the Lord with all your heart, and lean not on your own understanding!” (Proverbs 3 : 5)

You love Him more than anything else. Waktu Tuhan menyuruh Abraham mengorbankan anak semata wayangnya, Ishak, apa Abraham membantah? Apa dia tawar-menawar dulu sama Tuhan? Nope! Dia patuh! Dia benar-benar menaati Tuhan saat Tuhan bilang Abraham harus hidup sepenuhnya untuk Dia. Dia mengasihi Tuhan lebih dari segalanya, bahkan melebihi anak tunggalnya yang baru didapatnya pada masa tuanya. Itulah kenapa Tuhan memberkati Abraham dan menjadikannya bapa dari sebuah bangsa yang besar, yaitu Israel. He loved God more than anything else. He lived completely before Him. He lived to the hilt!

Yuk, kita belajar hidup sepenuhnya untuk Tuhan. Sebagai manusia yang berdosa, memang nggak mungkin kita hidup dengan sempurna alias be blameless, tapi sangat mungkin bagi kita untuk hidup sepenuhnya bagi Tuhan. Nggak peduli seberapa sering pun kita jatuh, selama kita menyadari, mengaku dosa kita, minta ampun, dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi, by God’s grace we will be able to live completely before Him :)

Tuhan memberkati.

Comments

Popular posts from this blog

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566

One Last Chance

With a grateful heart, I proudly present you my 11th book: Adrienne Hanjaya, novelis muda berbakat yang buku-bukunya selalu bestseller, mempunyai satu prinsip: Tak boleh ada patah hati yang tak menghasilkan royalti. Setiap kisah cintanya yang berantakan selalu dituangkan Adrienne dalam naskah. Semuanya. Dengan nama tokoh pria yang sering kali menggunakan nama sebenarnya, dengan ending buruk bagi si tokoh pria dan kebahagiaan bagi si tokoh wanita. Adrienne berpendapat, para pria itu layak mendapatkannya karena telah menyia-nyiakan cintanya. Sampai akhirnya, Adrienne bertemu Danny Husein, calon dokter muda yang bahkan sempat dikiranya too good to be true . Kali ini Adrienne mengira akhirnya ia bisa menulis novel roman yang berakhir dengan tokoh pria dan wanita bahagia bersama. Tapi perkiraan Adrienne salah. Salah satu cowok yang pernah dijadikan tokoh novelnya memberitahu Danny tentang prinsip menulis Adrienne. Bagaimana reaksi Danny mendengar itu? Apakah ia memilih meninggalka...

Available Now on Bookstores!

Harusnya dari Selasa kemarin posting, tapi ga sempat-sempat.. It's officially available on the bookstores now! Bisa dibeli di toko-toko buku terdekat ya! Mau beli secara online juga bisa di sini atau di sini . Ditunggu commentnya jika sudah baca. Tengkyu, everybody!