Skip to main content

Chocoluv

Penulis: Ninit Yunita
Penerbit: Gagas Media, 2007
Harga: Rp. 25.000,-

Rere benar-benar cocok sebagai titisan Imelda Marcos, ex First Lady Filipina, yang adalah penggila sepatu. Kalau udah melihat yang namanya sepatu, sandal, atau apalah namanya yang berujung pada alas kaki, Rere langsung kalap.
Selain itu, Rere juga sangat peragu. Untuk mengambil keputusan-keputusan kecil saja, dia harus berpikir sangat lama. Dan ini juga yang membuatnya ’keduluan’ oleh Wulan, pacar dari mantan pacarnya, dalam hal membeli stileto emas. Rere kesal banget, dan menjuluki cewek itu sebagai si Pencuri Stileto.

Kenapa saya beli buku ini? Karena melihat nama penulisnya.
Yup, saya suka gaya menulis Ninit Yunita yang ringan, apalagi setelah saya baca bukunya yang lain, Test Pack. Sayang, rasanya Chocoluv ini nggak begitu bisa ’memuaskan’ hasrat membaca saya. Test Pack is much much better, baik dari segi cerita, humor-humor, maupun penokohannya.

Plus:
· Tokoh utamanya benar-benar satu ’sekte’ denganQ, sesama penggila sepatu Tapi... saya nggak sekronis Rere Paling cuma mupeng-mupeng aja kalo lihat sepatu yang lucu. Hmm... masih kepikirian pump shoes putih polkadot orange-nya VNC niy...
· Banyak info-info seru dan nggak banyak orang tau ’terselip’ di buku ini, seperti soal sepatu boots astronot yang harganya sekian puluh ribu dolar itu, heheh…

Minus:
· Ahh... ceritanya kurang ’menggigit’! Mendapati akhir ceritanya ternyata tidak sememuaskan Test Pack, membuatQ jadi merasa agak kecewa. Endingnya seperti dibuat terburu-buru gitu
· Hmm... aQ ngga tau apakah buku ini dibuat dengan kerja sama bareng Conello Royal Chocoluv atau apa, tapi kenapa yaa... ceritanya terkesan ’dipaksa’. Seperti kalau lagi nonton infotainment dan mendapati artis mengiklankan produk apaa.. gitu, kita pasti agak-agak keki juga kan?

Di luar semua itu, cerita ini seharusnya bagus banget, seperti novel-novel lain yang memajang nama Ninit Yunita di covernya. Ahh, Mbak Ninit, so sorry but I expect more than this...

Comments

Popular posts from this blog

Pindahan #2: Putus

Nggak, saya nggak putus. Lha mau putus sama siapa? Okay, selamat datang kembali di blog post series Pindahan! Buat yang belum baca part 1-nya, sila dibaca di sini ya, biar nggak bingung saya ngoceh tentang apa. Lanjuttt! Untuk pindahan kali ini, saya memutuskan nggak pakai jasa mover alias tukang jasa pindahan. Kenapa? Karena selain barang saya nggak banyak-banyak amat, pakai mover di sini juga lumayan mahal, bisa $70 - $100. Mending duitnya dipake buat beli baju baru . Nah, resiko nggak pakai mover adalah, saya harus mau pindahin barang saya sedikit demi sedikit dari rumah lama ke rumah baru. Rutinitas saya tiap pagi selama seminggu belakangan kira-kira begini: tiap pagi ke kantor bawa gembolan dua travel bag atau satu koper --> Dilihatin dan ditanyain sama orang-orang sekantor, "Wah, you're flying back home, ah?" --> I wish --> Kerja membanting tulang demi sepetak kamar sampai kira-kira jam 7 malam --> Gotong-gotong gembolan ke rumah baru. Asal ta

Ziklag

Beberapa hari yang lalu, saya lagi baca One Year Bible Plan, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost. FYI, we rent a unit of HDB (sebutan untuk rumah susun di Singapore) here, consists of three bedrooms, and one of those rooms has been vacant for a month. We’ve been trying our best in order to find a housemate, but still haven’t found one yet. Nah, berhubung saya dan roommate saya nyewa satu unit, konsekuensinya adalah kalau ada kamar yang kosong, kami yang harus nanggung pembayarannya. Haha, finding a housemate is frustating, and paying for a vacant room is even more! :p But then, we have no choice. Jadi, waktu roommate saya ingatin untuk bayar uang kost (karena memang udah waktunya bayar), I went downstair to withdraw money from ATM (di bawah rumah saya ada mesin ATM, lol!). Waktu habis ngambil uang, saya cek saldo, dan… langsung mengasihani diri sendiri, wkwk. Ironis sekali bagaimana sederet angka yang terpampang di monitor mesin ATM bisa mempengaruhi mood-mu, ya? :p N

5566

Tahu grup 5566 *a.k.a double-five double-six , five-five six-six , or u-u-liu-liu * nggak? Itu lhoo… yang dulu pernah main serial drama Asia yang judulnya My MVP Valentine . Yang personelnya Tony Sun , Rio Peng, Zax Wang, Jason Hsu , sama Sam Wang. Nah, kemarin saya bongkar-bongkar kamar , dan… voila! Ketemu VCD karaoke lagu-lagu mereka! Terus iseng gitu kan nyetel di laptop, ehh... taunya masih bagus ! Dan hebringnya lagi, saya masih hafal kata-katanya! Tau deh pronounciationnya bener apa nggak, sudah dua tahun saya nggak menyentuh bahasa Mandarin sih Ahh... jadi kangen masa-masa nonton My MVP Valentine dulu. Jaman saya cinta-cintaan sama si mantan yang mirip salah satu personel 5566